Setiap keluarga rindu memiliki kehidupan yang layak, tinggal di tempat yang nyaman, aman, sehat serta berdaya menyejahterakan keluarganya secara ekonomi dan tidak kalah pentingnya juga pendidikan. Pendidikan yang baik merupakan hal penting yang didambakan oleh setiap keluarga termasuk pendidikan anak-anak, karena diharapkan nantinya membawa harapan akan kehidupan dan masa depan keluarga yang lebih baik.
Every family longs to have a decent life, a comfortable home that is safe and healthy, the ability to improve their family financial and last but not least, proper education. A good education is an important thing that every family yearns for, including education for their children, because the young is hope for better family life and future.
Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan yang dapat menjangkau jutaan anak-anak yang belum dapat mengenyam pendidikan secara layak. Salah satu kendala yang dihadapi dibalik upaya itu adalah ketersediaan fasilitas belajar mengajar yang masih belum memadai. Salah satu daerah yang masih mengalami persoalan terbatasnya ketersediaan fasilitas belajar mengajar adalah Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ironisnya Kota Yogyakarta sendiri dijuluki Kota Pelajar.
The Indonesian government continues to strive to improve the quality of education that can reach the millions of children who have not been able to receive a proper education. One of the obstacles faced behind this effort is the inadequate availability of teaching and learning facilities. One area that is still experiencing these problems is Tuksono Village, Sentolo District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region. Ironically, the city of Yogyakarta itself is nicknamed the City of Scholars.
Desa Tuksono, berpenduduk sekitar 8.521 jiwa dimana 40% dari jumlah penduduknya masih merupakan masyarakat miskin. Tuksono merupakan daerah termiskin di Kecamatan Sentolo. Sekitar 400 keluarga belum memiliki hunian yang layak, akses air bersih, sanitasi, dan pendidikan. Kondisi anak dengan stunting (gagal tumbuh pada anak) juga sangat tinggi di daerah ini akibat lingkungan yang kurang layak. Sebanyak 9 dari 12 dusun di Kecamatan Sentolo belum memiliki sekolah yang memadai. Pada umumnya anak-anak belajar di sebuah rumah yang dijadikan gedung sekolah dengan peralatan dan fasilitas yang seadanya. Bahkan faktanya ribuan dari anak-anak di daerah itu tidak dapat menyelesaikan pendidikan sekolah dasar.
Tuksono Village has a population of about 8,521 people, where 40% of the population is still poor. Tuksono is the poorest area in Sentolo District. About 400 families do not have proper housing, access to clean water, sanitation, and education. The condition of children with stunting (impaired growth in children) is also very high in this area due to the poor environmental conditions. As many as 9 out of 12 hamlets in Sentolo District do not have proper schools. In general, children study in a house that is used as a school building with the minimum equipment and facilities. In fact, thousands of children in the area are unable to complete primary school education.
Sebenarnya Kecamatan Sentolo sendiri sedang dipersiapkan menjadi area industri namun hal tersebut belum terpenuhi karena tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat yang kurang memadai.
Actually, Sentolo Subdistrict is being prepared to become an industrial area but this has not been fulfilled due to the inadequate level of education and community capacity.
Dengan semangat mewujudkan misi yang sama, Habitat for Humanity Indonesia bersama Foundation Fly & Help mengambil bagian dalam mendukung usaha pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak usia dini di Desa Tuksono dengan membangun 4 gedung sekolah PAUD beserta fasilitas yang mendukung program belajar mengajar. Program ini diharapkan dapat mendukung masyarakat Desa Tuksono memiliki pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak agar mampu menjadi generasi yang berdaya dan berkualitas untuk kehidupan dan penghidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dengan adanya fasilitas belajar mengajar yang baik dan mendukung, anak-anak akan lebih lebih senang dan bersemangat menempuh pendidikan sekolah.
In the spirit of realizing the same mission, Habitat for Humanity Indonesia together with the Fly & Help Foundation is taking part in supporting government efforts to improve the quality of education, especially for early childhood in Tuksono Village by building 4 PAUD school buildings and facilities that support teaching and learning programs. This program is expected to support the people of Tuksono Village to have better education for children so that they can become empowered and qualified generations for a better life and livelihood in the future. With the existence of good and supportive teaching and learning facilities, children will be more happy and excited about taking school education.
Masyarakat cerdas, Indonesia hebat!
Smart society, great Indonesia!