Memperingati Hari Kartini sekaligus 25 tahun Habitat for Humanity Indonesia, Habitat mengapresiasi para kartini yang sudah mengambil bagian, memberikan sentuhan kasih dan perjuangan untuk mendukung misi menyediakan hunian yang layak bagi keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia.
Habitat Indonesia mencoba mengobrol dengan tiga sosok kartini hebat di Habitat yang sudah berkarya lebih dari 5 tahun. Mereka adalah Rahayu yang bekerja sebagai office girl, Lestari sebagai finance officer, dan Lucy sebagai HRD manager.
Rahayu yang akrab disapa bu Yayuk bercerita kalau ia sudah bekerja lebih dari 10 tahun di Habitat. Bu Yayuk bekerja karena ingin mendukung suaminya yang bekerja sebagai supir ojek online. “Tahu kan pendapatan seorang supir itu berapa, semenetara anak saya ada 2 orang yang harus disekolahkan. Satu di tingkat SMP dan satu lagi di perguruan tinggi”, ujar bu Yayuk. Bu yayuk memiliki semangat yang sangat tinggi. Meski datang lebih pagi dari para karyawan untuk memastikan ruangan sudah bersih dan rapi, bu Yayuk tidak merasa lelah dan keberatan karena ia tahu untuk apa dan siapa dia mengerjakan semuanya itu. “Meski tugasku hanya sebagai office girl, aku tahu bahwa apa yang ku lakukan itu bermanfaat bukan hanya untuk saya tetapi juga untuk mendukung pelayanan Habitat. Kalau ruangan bersih, karyawan kan jadi nyaman bekerjanya. Kalau donor datang, mereka juga kan senang. Kalau donor udah senang, kemungkinan besar mereka bisa terdorong berdonasi lagi kan hehe”, tangkas bu Yayuk.
Beberapa minggu yang lalu Habitat mendapatkan kabar bahagia kalau alah anak bu Yayuk telah lulus dari perguruan tinggi negeri dan diterima bekerja di salah satu BUMN ternama di Indonesia. “Aku senang sekali. Keberhasilan anakku hari ini tidak lepas dari peran Habitat yang memberikan kesempatan kepada saya bekerja sehingga saya bisa menyekolahkan anak sampai kuliah. Anak saya bisa lulus BUMN hari ini bagaikan kado terindah”.
Lestari dan Lucy juga memiliki perjuangan yang sama. Meski mereka harus berangkat lebih subuh karena jarak tempat tinggal dan kantor yang jauh, mereka tidak berkeluh kesah. Bahkan sekalipun mereka harus sempit-sempitan di kereta, mereka justru memanfaatkan waktu yang ada untuk hal yang berkualitas. “Sembari naik MRT, saya denger radio, jadi tetap bisa tahu perkembangan informasi yang ada. Jadi tidak ada waktu yang terbuang sia”, ujar Lucy.
Lestari dan Lucy mengenal Habitat sebagai organisasi kemanusiaan yang banyak membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan rumah layak huni. Mereka bangga bisa berkontribusi dalam misi besar ini “Aku percaya bahwa sudah rencana Tuhan aku bekerja disini. Aku bersyukur bahwa bekerja di Habitat tidak hanya untuk diriku sendiri tapi untuk membantu orang banyak di luar sana”.
Bu Yayuk, Lestari, dan Lucy berkata bahwa mereka akan selalu semangat meneruskan pekerjaan dan perjuangan mereka di Habitat. “Meskipun kita perempuan, kita harus bisa seperti laki-laki. Berkarya dan berkontribusi terlebih bagi bangsa”, kata Lucy.
Di hari yang spesial ini Lestari mengajak para perempuan agar tetap kuat dan jangan mudah menyerah. “Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan hebat di bangsa ini. Tetap kuat dan semangat memberi dampak bagi orang-orang yang membutuhkan”, tutupnya.