Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto beserta Andreas Hapsoro , Disaster Response Operations Specialist – Habitat For Humanity International sebagai perwakilan Habitat for Humanity International hadir di Bali, Nusa Dua Convention Center, Badung 23-28 Mei 2022. Perhelatan besar GPDRR (Global Platform for Disaster Risk Reduction) upacara pembukaan ke-7 ini dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pembahasan tahun ini fokus terhadap mitigasi bencana dunia akibat pandemi Covid-19.
Pada pertemuan yang membahas tentang mitigasi bencana dunia akibat pandemi Covid-19 itu, Habitat Indonesia yang selalu berkontribusi terhadap penanganan bencana di Indonesia berkesempatan mempresentasikan tentang komitmen Habitat for Humanity untuk berkontribusi mencapai tujuan Kerangka Sendai Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030. Komitmen untuk melakukan tindakan berikut dalam mendukung implementasi Kerangka Sendai melalui program dan advokasi shelter dan perumahan sebagai berikut :
1. Menangani pengurangan risiko bencana di semua program tempat tinggal, perumahan dan permukiman dengan penekanan pada faktor-faktor penyebab dan yang mendasari bencana dengan mempromosikan intervensi yang menangani paparan terhadap bahaya, mengurangi kerentanan orang dan properti, memfasilitasi pengelolaan lahan dan lingkungan yang bijaksana. lingkungan, meningkatkan kesiapsiagaan untuk kejadian buruk dan mempromosikan adaptasi terhadap perubahan iklim.
2. Bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil dan pemerintah daerah untuk membangun masyarakat yang lebih aman dan tangguh, mempromosikan budaya kesiapsiagaan dan pemahaman bahwa kepemilikan lahan yang aman, perumahan yang terjangkau dan tangguh, air bersih dan sanitasi merupakan komponen penting untuk mendorong pengurangan risiko bencana.
3. Meningkatkan kapasitas internal entitas dan mitra yang berafiliasi dengan Habitat for Humanity lokal untuk mempromosikan inklusi dan melayani populasi rentan, dengan penekanan kuat pada daerah perkotaan mengingat pertumbuhan eksponensial dan eksposur risiko yang tinggi.
4. Mendukung pengurangan risiko bencana dan pembangunan ketahanan sebagai prioritas nasional dan lokal, berkontribusi pada tata kelola yang kuat dan partisipasi penduduk rentan dalam proses pengambilan keputusan dengan mendorong kesadaran tempat tinggal dan pemukiman yang aman, memperkuat kepemimpinan lokal dan mempromosikan keseimbangan gender.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan lebih dari 185 negara. Penyelenggaraan ini diharapkan mendorong lebih banyak kerja sama pengurangan risiko bencana, dan komitmen global dalam resiliensi secara berkelanjutan dari dampak pandemi Covid-19, sesuai dengan Kerangka Sendai Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030.