Sebagai wujud komitmen untuk memastikan setiap individu berhak mendapatkan akses air bersih sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Tujuan 6, Habitat for Humanity Indonesia bersama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menginisiasi instalasi air bersih bagi para penyintas gempa Cianjur.
Pencapaian ini ditandai dengan acara Serah Terima Program Penyediaan Air Bersih yang diselenggarakan di Kampung Karamat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Rabu (28/8).
Program kerja sama yang dimulai sejak awal tahun ini, telah berhasil memberikan manfaat besar bagi 921 jiwa melalui 225 sambung air bersih di RW 008 Karamat. Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sambungan air bersih juga dialirkan ke 11 fasilitas umum, enam sarana pendidikan, satu posyandu, serta empat sarana sosial seperti masjid dan mushala.
Serah terima program diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan DKK, Gesit Ariyanto, kepada Camat Cugenang, Robbi Erlangga, dan disaksikan oleh Kepala Bidang TN Wilayah 1 Cianjur Taman Nasional Gunung Pangrango, Lana Sari, Sekretaris Desa Sukamulya, serta ratusan masyarakat penerima manfaat program air bersih.
Dalam kesempatan ini, Ketua Yayasan DKK, Gesit Ariyanto, menyampaikan, “semua usaha baik ini adalah hasil kolaborasi semua pihak selama sembilan bulan terakhir. Kami berharap, air yang mengalir lewat keran di rumah warga dapat memberikan banyak manfaat untuk melanjutkan kehidupan dan beragam kegiatan lainnya.”
Gesit Ariyanto juga berharap, air yang mengalir akan tetap “dingin” tidak seperti dahulu yang memperkeruh suasana warga menjadi “panas”, sehingga dapat memberikan kesejukan lahir batin dan kerukunan bagi seluruh warga.
Kesulitan Mendapat Air Bersih
Sebelum hadirnya program penyediaan air bersih yang diinisiasi Habitat for Humanity Indonesia dan Yayasan DKK, ratusan warga mengalami kesulitan akan akses air bersih.
Meski tinggal di kaki Gunung Gede-Pangrango bukan berarti air bersih mudah di dapat. Pasalnya, di wilayah Karamat tidak ada sumber air layak yang dekat dengan permukiman.
Satu-satunya sumber air berada di wilayah Lebak Salada, berjarak 500 meter dari permukiman. Namun, sumber air ini tidak selalu menguntungkan warga. Saat musim hujan, airnya melimpah. Namun, kualitas airnya keruh tidak layak digunakan. Sedangkan musim kemarau, debit air berkurang drastis, membuat warga harus berebut mendapat setetes air meski kerap tercampur limbah.
Kondisi kian pilu, saat gempa bermagnitudio 5.6 melanda Cianjur pada 21 November 2022 lalu, membuat sumber air Lebak Salada semakin irit mengalirkan air.
Gotong Royong Membangun Sarana Air Bersih
Kehadiran Habitat for Humanity Indonesia dan Yayasan DKK membawa cahaya harapan baru. Pembangunan infrastuktur sarana air bersih dimulai pada Februari 2024 dan berhasil selesai pada Agustus 2024 lalu.
Puluhan warga pun dilibatkan dalam aksi gotong-royong membangun tiga bak penampungan, serta menyambungkan pipa high density polyethylene (HDPE) dari bak pengolahan hingga tersambung ke rumah warga.
Sebanyak 15 warga juga dipilih dan dibentuk Komite Air Anugerah Kehidupan untuk mengurus sekaligus mengelola sarana air bersih ini, di mana sebelumnya telah diberikan ragam pelatihan oleh fasilitator dari Habitat for Humanity Indonesia.
Ke depan, warga yang menerima bantuan air bersih ini akan dikenakan biaya penggunaan dan perawatan. Tidak besar, hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp2.100,- yang dihitung pemakaian per kubik.
Komitmen Yayasan Dana Kemanusian Kompas
Dukungan Yayasan DKK tidak hanya diwujudkan dengan memberikan dukungan finansial saja, para relawan dari Kompas Gramedia juga turut memberikan dukungan tenaga, membangun langsung infrastuktur sarana air bersih di Kampung Karamat.
Sebanyak 25 karyawan dari berbagai unit mengikuti kegiatan volunteer muda yang baru pertama kali diadakan oleh Yayasan DKK pada 22 Mei 2024. Mereka terlibat menggali saluran untuk tempat menanam pipa air, mulai dari bak penampungan hingga ke percabangan rumah warga.
Tak hanya itu, mereka juga ikut mengangkut, menyambung, dan menanam tiga pipa masing-masing sepanjang 100 meter.
Harapan Baru Warga Karamat
Berkat program kerja sama antara Habitat for Humanity Indonesia dan Yayasan DKK, kini ratusan warga yang sebelumnya bergumul dengan air bersih, dapat hidup tenteram dan penuh syukur.
Tak ada lagi adu mulut untuk berebut air bersih, seluruh warga RW 08 Kampung Karamat dapat merasakan air bersih yang langsung mengalir ke keran rumah mereka.
“Seperti mimpi, Ibu senang banget sekarang gampang dapat air karena langsung ngucur dari keran. Airnya bersih, bening, enggak bau,” ucap Idah salah satu warga RW 08 Karamat saat ditemui di kediamannya.