Bu Tisha merupakan orang tua tunggal empat orang anak yang sehari-harinya bekerja sebagai kader (kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi) PKK di Mauk – Tangerang. Salah satu tugasnya ialah mendata keluarga yang membutuhkan rumah layak. Uniknya, rumah Bu Tisha sendiri masih tidak layak namun ia harus mendahulukan keluarga lain untuk mendapatkan bantuan rumah. “Rumah saya sebelumnya sangat terang sekali, sakin terangnya sampai langit bisa terlihat.”, cerita Bu Tisha.
Keadaan rumah Bu Tisha jauh dari kata aman apalagi nyaman. Atapnya banyak lubang, pondasinya juga rapuh. Rumahnya selalu banjir dan ia bersama anak-anaknya tidak bisa tidur, hanya bisa duduk di tempat yang tidak bocor sampai hujan berhenti. Keluarga Bu Tisha hanya dapat bermimpi dan bersabar akan adanya bantuan. Tentunya kisah ini menjadi pengalaman yang selalu membekas bagi keluarga di kampung Kedung Dalem ini.
Tak berhenti di masalah hunian saja, kendala ekonomi juga dialami oleh ibu empat anak ini. Tiga dari empat anaknya masih menempuh pendidikan di sekolah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mengharuskan Bu Tisha terus bekerja dan berjuang demi anak-anak tercinta. Setiap harinya, ia harus membekali uang saku sepuluh ribu rupiah tiap anaknya untuk mereka dapat menempuh perjalanan dan bekal selama bersekolah, itupun jika Bu Tisha memiliki cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari, terkadang apa daya harus membekali anaknya hanya lima ribu rupiah jika memang tidak ada uang.
Semua indah pada waktunya, akhirnya Bu Tisha terdaftar sebagai penerima rumah dari Habitat. Anak-anaknya sangat senang sambil terus bertanya, “Ma, kapan dibangunnya?”. Bu Tisha tidak dapat menjelaskan bagaimana bahagianya ia setelah memiliki rumah layak, “Perasaan saya kayak mau terbang, seneng banget gitu”, ungkapnya. Kini ia dan anak-anaknya bisa tinggal lebih tenang dan aman, “Pokoknya, kalaupun ditinggal-tinggal anak, malam, ga khawatir”, tuturnya.
Sebelum rumah Bu Tisha dibangun, sudah sejak lama ia menyisihkan uang untuk mewujudkan impiannya memilki rumah idaman. Sewaktu rumah dibangun, Bu Tisha mengisi dan mempercantik dapur rumahnya menggunakan tabungannya. Kini Bu Tisha dapat menghidangkan makanan bagi keluarga tercinta di dapur yang bersih dan layak. Harapannya, anak-anaknya dapat bertumbuh dengan baik di rumah yang baru.