Linda Takarendehan biasa disapa Ibu Ona, terpaksa mengungsi lama di tenda pengungsian dikarenakan konflik Ternate yang terjadi 2013 lalu. Faktor ekonomi yang dialami keluarga yang sangat sulit tidak membuat Ibu dan suami menyerah dengan keadaan, Ibu seringkali juga mengambil pekerjaan sebagai buruh cuci baju, suami hanya bekerja sebagai buruh harian lepas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jangankan bermimpi untuk memiliki rumah dapat memenuhi kebutuhan sehari hari saja sudah cukup. Tinggal di pengungsian yang belum tentu jelas kebersihannya membuat Ona khawatir akan kesehatan kedua anaknya.
“Kami tidak memiliki rumah, tapi kami bekerja keras dan berdoa agar kami diberikan hunian yang layak”cerita Ibu Ona mengenang masa-masa di pengungsian.
Habitat for humanity Indonesia terus melakukan misi kemanusiaan untuk membangun harapan dan rumah bagi keluarga-keluarga berpenghasilan rendah, Ibu Ona merupakan salah satunya. Ona sangat antusias ketika mendengar program dari Habitat dan dialokasikan ke Bitung. Ona juga mengikuti program pelatihan-pelatihan yang diadakan Habitat, dia yakin pada saat itu dengan pelatihan-pelatihan ini akan bermanfaat untuk kehidupannya. Pelatihan yang diadakan seperti pelatihan keuangan bagaimana mengatur keuangan dengan menabung, pelatihan cara membuat pupuk kompos, pelatihan bercocok tanam, dan lain sebagainya.
Setelah mengikuti program dari Habitat, Ibu ona mulai menerapkan kebiasaan menabung dengan menyisihkan penghasilannya sebagai pencetak batako, penghasilan suami sebagai pekerja lepas pada saat itu bekerja sebagai tukang ojek demi masa depan kedua anak nya. Pelatihan keuangan juga menjadikan Ibu ona menjadi wanita yang tau akan prioritas mana kebutuhan yang menjadi prioritas seperti kebutuhan memiliki tempat tinggal layak dengan mengesampingkan keinginan-keinginan yang bukan menjadi kebutuhan utama.
Pelatihan keuangan sangat berdampak besar untuk Ibu Ona, bukan hanya menabung yang menjadi gaya hidup, pencapaian ibu dua anak ini melalui penerapan pelatihan yang diberikan Habitat dengan dapat membayar lunas bahan bangunan sampai rumahnya terwujud di 2019.
“Rasanya rasa senang, tidak percaya seperti mimpi dengan penghasilan suami yang hanya bekerja sebagai buruh lepas bisa punya rumah, bisa kalau dapat menerapkan pelatihan keuangan seperti yang Habitat Indonesia ajarkan”ujarnya yakin.
Habitat Indonesia percaya dengan Rumah layak dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Semoga Ibu Ona dan keluarga dapat hidup nyaman di rumah barunya.