Di desa Kasemben Kulon kecamatan Wringinanom provinsi Jawa Timur masih ada sekitar 200 rumah tangga yang tergolong dalam keluarga pra sejahtera dengan pendapatan per bulan yang rendah serta tinggal di tempat yang kurang layak. Kebanyakan masyarakat di desa tersebut bekerja di bidang pertanian dan peternakan sebagai buruh harian dan upahan dengan pendapatan rata-rata Rp 30,000/hari. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah tidak memiliki fasilitas buang air besar yang layak, baik fasilitas secara induvidu ataupun bersamaan dengan tetangga lain. Mereka melakukan kegiatan buang air dengan menggunakan sarana yang disebut ‘jumbleng’ – toilet sederhana dengan dinding kulit bambu (gedhek) atau hamparan kain atau terpal bekas, dimana lubang kloset hanyalah tanah yang digali tanpa septictank, ketika selesai digunakan lubang ditutup dengan bilah kayu atau terpal.
Salah satu keluarga warga desa Kesamben Kulon bernama ibu Hermin sudah 25 tahun menggunakan WC jumbleng karena tidak punya pilihan selain menggunakan sarana ini. Beberapa waktu yang lalu anaknya sempat jatuh terperosok masuk ke dalam lubang jumbleng karena waktu itu malam hari di saat hujan serta minim penerangan dan licin. Ibu ini sempat terpikir membuat kamar mandi layak tapi urung dilaksanakan karena tidak ada biaya, untuk kebutuhan sehari-hari saja keluarga ini masih kekurangan.
Jangan biarkan mereka berjuang sendiri. Uluran tangan kita sangat berarti bagi mereka, teruslah berbagi kebaikan untuk sesama. Mari berikan bantuan terbaik kita dengan klik: https://kitabisa.com/campaign/toiletsehat