Newsletter 05 – Dampak Covid-19; Pendidikan Melalui Metode Online
Blog ID page

Dampak Covid-19; Pendidikan Melalui Metode Online

Dampak Covid-19; Pendidikan Melalui Metode Online

Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia mempengaruhi berbagai bidang pembangunan, salah satunya bidang pendidikan. Pemerintah untuk menerapkan aturan phsycal distancing dan work from home kemudian melalui Kementerian Pendidikan menghimbau sekolah-sekolah yang ada di Indonesia selama  masa pandemi ini melakukan metode belajar mengajar dari rumah secara online, agar tidak terjadi penularan virus secara besar-besaran terjadi di lingkungan pendidikan, baik sekolah-sekolah dan universitas. Bagi siswa-siswi sekolah, tidak ada batasan spesifik materi belajar apa saja yang harus dilakukan oleh siswa di rumah, karena akses dan fasilitas belajar yang dimiliki masing-masing siswa di rumah tidaklah sama.

Untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar dari rumah ini Kementrian Pendidikan sudah melakukan kerja sama dengan beberapa provider telekomunikasi di Indonesia untuk memberikan kuota edukasi untuk mengakses aplikasi dan website bidang pendidikan. Tetapi permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya ada yang terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Yang awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.

Di balik masalah dan keluhan tersebut, ternyata juga terdapat berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan work from home, maka mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran.

Adanya pandemi covid-19 juga memberikan hikmah yang lainnya. Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar anak di rumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua. Dengan kedekatan ini orang tua dapat menyampaikan secara mudah kepada anak betapa pentingnya waspada terhadap virus Covid-19 dengan mematuhi aturan di rumah saja, sehingga anak-anak tanpa disadari juga ikut berjuang dengan menghargai peran petugas medis yang sedang berjuang merawat pasien penderita virus Covid-19. Banyak petugas medis yang kelelahan secara fisik dalam bertugas dikarena jumlah pasien yang tidak sebanding dengan jumlah petugas medis, selain itu mereka kekurangan tempat untuk beristirahat dikarenakan tidak bisa pulang ke rumah karena takut membawa dan menularkan virus Covid-19 yang tidak sengaja menempel pada tubuhnya, belum lagi ada juga yang mengalami penolakan dari lingkungan rumah agar mereka tidak pulang takut terjadi penularan secara besar-besaran.

Melihat kondisi para petugas medis yang memprihatinkan ini, Habitat for Humanity Indonesia membuat gerakan donasi Tempat Singgah Pejuang Medis yang fokus menyediakan tempat istirahat yang layak agar kondisi fisik para petugas medis tetap bugar. Habitat for Humanity Indonesia mengajak publik figur dari beragam profesi dan bidang, berkolaborasi menyuarakan gerakan donasi ini lewat jejaring online media sosial, berharap agar semua lapisan masyarakat tergerak ikut serta terlibat.

Donasi untuk Tempat Singgah Pejuang Medis masih dibuka dan dapat diakses di media sosial dan website Habitat for Humanity Indonesia hingga pulihnya semua pasien yang terjangkit Covid-19, karena dengan mendukung kondisi fisik para petugas medis, mereka akan semangat dalam bertugas, semakin bugar artinya semakin banyak pasien yang dapat dirawat dengan baik. Mari saling peduli dan dukung Habitat for Humanity Indonesia dengan berdonasi memberikan “Tempat Singgah Pejuang Medis”. Setiap tindakan kecil memberi semangat bagi para petugas medis dan telah membantu Indonesia Melawan Corona.

WhatsApp Image 2020-04-02 at 09.48.26 (1)
Blog ID page

Pengalaman Bersama Habitat for Humanity Indonesia

Oktober 2019, saya memiliki kesempatan bergabung dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam acara memperingati Hari Sumpah Pemuda di Mauk, Tangerang. Saya menjadi seorang relawan yang ikut mendukung dan melaksanakan misi Habitat membangun tempat tinggal yang layak bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Sebagai seorang arsitek, kesempatan ini merupakan sebuah pengalaman berharga karena saya dapat mengaplikasikan ilmu dan kemampuan yang saya miliki  untuk membantu kehidupan orang lain.

Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari. Hari pertama, saya bergabung dalam satu tim untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat bagaimana mengecat dinding dengan rapi. Pelatihan ini sangat berkesan karena saya berkesempatan membagi ilmu kepada mereka yang mayoritas bekerja sebagai petani, buruh bangunan, supir, dan ibu-ibu, yang tidak dapat dipungkiri masih dikatakan cukup minim dalam pengetahuan tentang bangunan.

Hari kedua merupakan hari yang paling menyenangkan karena tiba waktunya untuk membantu membangun rumah masyarakat. Sebagai seseroang yang dipercayakan untuk memimpin sebuah tim, saya berkewajiban membagikan hal-hal yang mendasar kepada anggota tim saya bagaimana mengecat dinding dengan rapi dan bagaimana agar kami dapat bekerja lebih mudah. Saya mengatur diskusi dengan teman-teman agar mereka dapat menyampaikan segala hal yang mereka butuhkan dan bagaimana kami bersama-sama mencapai tujuan. Waktu  yang kami miliki sangat singkat, tapi saya mendorong anggota tim  agar memaksimalkan setiap kemampuan. Senang sekali rasanya ketika pekerjaan kami dapat selesai dengan baik dan hasilnya sesuai dengan harapan. Kami merasa sangat puas bisa memberi yang terbaik dari yang kami miliki bagi orang lain.

Satu hal yang syukuri saat itu adalah, sebelum kegiatan membangun rumah dimulai, saya memiliki kesempatan menyalurkan kegemaran saya mengambil gambar. Saya mengambil gambar seputar kegiatan masyarakat yang tinggal disana. Ada anak-anak yang sedang bermain, Pak Arif yang sedang mempersiapkan peralatannya untuk melakukan aktivitasnya, dan masyarakat yang sedang gotong royong untuk menebang pohon kelapa. Dari semua gambar yang saya ambil, ada satu gambar yang paling saya suka yaitu gambar seorang anak perempuan kecil yang sedang bermain masakan seolah-olah memasak makanan untuk kami.

Sore hari, seusai kegiatan, setiap anggota sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, saya mengambil waktu sendiri untuk berbincang dengan seorang bapak yang bekerja sebagai seorang nelayan. Saya sangat tertarik dengan ceritanya tentang pencemaran plastik di laut. Apa yang dibagikannya mengingatkan saya agar lebih menghargai sejarah dan peduli terhadap masalah yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat.

Terima kasih Habitat for Humanity Indonesia telah menjadi teman saya, pengalaman yang berkesan, pengetahuan yang baru, dan pilihan yang baik untuk mendukung sekolah saya di Urban Management and Development Studies.

Pikiran anda bersinar terang ketika menyinari orang lain, hati anda ketika mendorong orang lain, jiwa anda ketika mengangkat oranag lain, dan hidup anda ketika memberdayakan orang lain.

Kalimat ini menggambarkan bagaimana yang saya rasakan ketika menjadi seorang relawan di acara 28uild Habitat for Humanity Indonesia.

Ditulis oleh : Morin

Pop-Up
Blog ID page

RESPON Habitat for Humanity Indonesia terhadap kondisi terkait COVID-19 di Indonesia

Kepada Para Donor & Mitra yang kami hormati, ​

Beberapa minggu ini kita semua dihadapkan pada situasi yang terjadi secara global sehubungan dengan merebaknya virus COVID-19 termasuk di Indonesia. Berdasarkan perkembangan yang ada, pemerintah Republik Indonesia menghimbau pembatasan mobilisasi dan aktivitas berkelompok selama beberapa waktu ke depan.

Habitat for Humanity Indonesia melihat hal ini merupakan panggilan mendesak bagi kami untuk ikut melakukan bagian dalam menanggulangi kondisi ini, yaitu dengan mengantisipasi penyebaran virus demi keamanan para relawan, home owner, dan karyawan Habitat. Setelah melakukan serangkaian analisa situasi dan perencenaan dalam menghadapi situasi ini, kami mengambil keputusan yaitu:

  • Menunda acara-acara yang sudah dijadwalkan termasuk acara tahunan Habitat, kegiatan relawan bersama donor, dan kegiatan lainnya yang akan membutuhkan mobilisasi sekelompok orang dalam jumlah besar (lebih dari 10 orang) selama 1 bulan.
  • Pembatasan meeting di luar kantor, termasuk seminar, workshop, dll. (maks. 10 orang)
  • Pekerjaan konstruksi / kegaotan lain di masyarakat yang sedang berjalan tetap berjalan, namun tanpa adanya pengumpulan massa.
  • Perjalanan dinas luar kota (lewat transportasi udara / kereta api jarak jauh / kapal laut / bus AKAP) dihentikan selama satu bulan. Apabila sangat terpaksa harus melalui persetujuan dari Direktur Nasional.
  • Menghimbau beberapa karyawan di Kantor Nasional Habitat for Humanity Indonesia untuk bekerja dari rumah.

Kami secara sadar melihat akan ada beberapa hal yang terdampak dari keputusan ini.
Melalui surat ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para donor, mitra, dan relawan bila selama situasi ini berlangsung ada kemungkinan penundaan kegiatan, program, dan keterlambatan laporan. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk tetap melaksanakan tugas kami secara profesional dan bertanggung jawab.

Harapan kita situasi ini dapat segera kita tanggulangi bersama dan misi membangun tempat tinggal yang layak bagi keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia dapat kita lanjutkan dan nyatakan. Terima kasih atas dukungan dan pengertiannya.

Jakarta, 16 Maret 2020





Susanto Samsudin

Direktur Nasional

Habitat for Humanity Indonesia


TSPM-Website-Habitat
Blog ID page

Lawan Covid-19 Tempat Singgah untuk Para Pejuang Medis

Jakarta, Indonesia (13/04) – Memasuki bulan April, penyebaran virus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Pemerintah RI telah menetapkan wabah ini harus ditanggapi secara serius oleh masyarakat Indonesia. Pada tanggal 13 April 2020 ada 4.557 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19 dengan tingkat kematian telah mencapai 8.7%. Yang menguatirkan ada lebih dari 174 tenaga medis terinfeksi Covid-19, dimana dokter dan perawat sebanyak 44 orang telah meninggal dunia (Sumber: corona.jakarta.go.id dan Kompas.com, Senin, 13 April 2020).

Para pejuang medis yang berdedikasi tetap berada di rumah sakit terus merawat para pasien secara langsung Meski harus mengalami berbagai kesulitan, baik dalam mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD), makanan, maupun istirahat. Meski telah lelah berjuang siang dan malam beberapa pejuang medis ditolak ketika hendak pulang istirahat ke tempat kos, sebagian dari mereka juga memilih tidak pulang karena takut akan membawa virus kepada keluarga. Mereka memilih beristirahat di rumah sakit dengan fasilitas seadanya.Denda, seorang perawat yang menangani pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta, ia tidak mendapatkan tempat istirahat di rumah sakit karena sudah penuh “Saya tidak punya pilihan lain selain harus ulang ke rumah untuk beristirahat karena tempat istirahat di rumah sakit penuh. Saya harus berbesar hati menghadapi stigma masyarakat dan juga berjuang dengan rasa takut bila ternyata saya menularkan virus kepada anak dan istri karena saya berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. Saya akan merasa lega jika ada pihak yang tergerak membantu menyediakan penginapan bagi kami sehingga kami dapat beristirahat dengan nyaman dan tidak merasa khawatir menularkan virus kepada keluarga sehingga kami bisa tetap semangat melanjutkan perjuangan kami di garda terdepan melawan Covid-19”,tuturnya.

Melihat kondisi ini, Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia tergerak menyediakan tempat istirahat yang layak bagi para pejuang medis. “Habitat mengajak seluruh masyarakat memberi dukungan menyediakan #TempatSinggahPejuangMedis berupa penginapan di hotel”,tutur Susanto, Direktur Nasional Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia. Ia menyampaikan bahwa para pejuang medis sangat membutuhkan istirahat yang tenang di tempat yang nyaman serta tanpa rasa khawatir akan menyebarkan virus kepada orang lain khususnya keluarga.

Para pejuang medis akan dapat memulihkan kelelahannya sehingga mereka tetap kuat dan semangat melanjutkan perjuangannya di garda terdepan melawan Covid-19. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan nyata mengurangi penyebaran Covid-19 meski dengan hanya #dirumahaja melalui donasi. Dengan mendukung para Pejuang Medis, kita juga sedang ikut berjuang mendukung #IndonesiaMelawanCorona.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Felina S. Sidabutar
Public Relations
Habitat for Humanity Indonesia
Email: [email protected]
Tel: +6221 2991 6074
Website: www.habitatindonesia.org
Instagram: habitat_id
Facebok: Habitat for Humanity Indonesia

Tentang Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia

Didorong oleh visi bahwa setiap orang membutuhkan tempat yang layak untuk hidup, Habitat for Humanity dimulai pada tahun 1976 sebagai upaya akar rumput (grassroots) di Amerika Serikat. Habitat telah berkembang menjadi organisasi nirlaba global terkemuka yang bekerja di lebih dari 70 negara. Sejak 1997 di Indonesia, Habitat telah mendukung lebih dari 87.000 keluarga untuk membangun atau memperbaiki tempat yang mereka sebut rumah. Melalui dukungan finansial, aksi sukarela atau dengan menggaungkan suara untuk mendukung perumahan yang terjangkau, setiap orang dapat membantu keluarga mencapai kekuatan, stabilitas dan kemandirian yang mereka butuhkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri. Melalui tempat tinggal, kami memberdayakan. Untuk mempelajari lebih lanjut, menyumbang atau menjadi sukarelawan, kunjungi habitatindonesia.org / Instagram: habitat_id

amar-01
Uncategorized

Tiga Ratus (300) Karyawan Amar Bank Membangun 20 Rumah di Desa Bojongkoneng

Sentul – Maret 2020, Area Sentul dikenal dengan hunian yang megah dan eksklusif dengan infrastruktur yang memadai dan rapi. Siapa yang menyangka di balik indahnya permukiman mewah ini, masih ada keluarga-keluarga berpenghasilan rendah yang tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Awalnya, terdapat sekitar 4000 rumah yang tidak layak huni di tempat ini. Umumnya masyarakat tinggal di petakan yang berdindingkan bilik bambu dengan atap yang bocor. Manakala hujan deras dan angin kencang, rumah-rumah ini berpotensi akan ikut roboh. Ribuan keluarga hidup dengan lingkungan yang kotor, bahkan banyak dari mereka yang tidak memiliki kamar mandi. Hal ini menimbulkan berkembangnya penyakit-penyakit seperti diare, disentri, gatal-gatal, dan lainnya.

Selama 8 tahun terakhir, Habitat for Humanity Indonesia telah membangun lebih dari 800 rumah layak huni bagi masyarakat di desa ini, namun kebutuhan masih ribuan. Dengan memperjuangkan misi untuk membangun dunia dimana setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak, Habitat terus berupaya mengajak setiap orang untuk ikut bersama-sama mendukung misi melakukan perubahan yang berdampak bagi kesejahteraan hidup orang lain.

Amar Bank yang memiliki visi yang sama dengan Habitat untuk menyejahterahkan rakyat, memberikan diri untuk bekerjasama melakukan perubahan. Bersama Habitat, 300 karyawan muda Amar Bank turun ke Desa Bojongkoneng mulai membangun 20 rumah yang layak. Meski harus mendaki jalan yang berbukit, di tengah derasnya guyuran air hujan, dan kencangnya angin berhembus, relawan muda Amar Bank tetap menunjukkan senyum semangat untuk terus membangun pondasi rumah. Kegiatan ini menjadi momen bagi relawan muda Amar Bank untuk terlibat secara langsung menunjukkan kepeduliannya, dengan memberdayakan apa yang dimiliki dan dapat dilakukan.

Hal yang paling menyedihkan yang saya alami adalah ketika hujan deras turun, biasanya rumah saya akan roboh, saya harus selalu bersiap-siap untuk tidak tinggal di dalam rumah karena takut akan tertimpa. Jika saya memperoleh sedikit pendapatan, saya sering menggunakannya untuk memperbaiki rumah yang roboh sehingga kebutuhan yang lain kadang terbengkalai”, tutur Tia, seorang ibu yang menerima bantuan.

Relawan muda Amar Bank merasa senang memiliki kesempatan bekerjasama dengan Habitat melakukan suatu hal yang sangat bermanfaat. Rasa haru terpancar dari para relawan karena secara langsung melihat dampak perbuatan mereka dirasakan oleh orang lain. Kegiatan ini menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka untuk melakukan gerakan-gerakan perubahan lainnya di masa yang akan datang.

Habitat mendukung setiap semangat kebersamaan untuk melakukan perubahan. Habitat melihat ini sebagai suatu kesempatan yang berharga karena dapat mengajak anak muda bersama membangun kehidupan orang lain untuk menjadi semakin berdaya, sejahtera, dan mandiri. Kegiatan inipun menjadi kesempatan yang berharga bagi anak muda karena telah menjadi satu langkah untuk melakukan perubahan bagi Indonesia.

WhatsApp Image 2020-03-30 at 17.22.15
Blog ID page

Melanjutkan Misi dengan WORK FROM HOME

Jakarta, MARET 2020 – Dalam 2 minggu terakhir, Habitat Indonesia menetapkan kebijakan “work from home” bagi staff terutama di Kantor Nasional sebagai sikap nyata untuk mengurangi penyebaran COVID-19 di Indonesia. Konsep bekerja dari rumah seperti ini merupakan hal baru bagi kebanyakan kita. Ada beberapa tips untuk tetap produktif bagi kita. Namun sebelumnya kita perlu menyamakan persepsi tentang arti “work from home” / “telecomuting” / “working remotely”.

SEMUA ARTINYA SAMA – secara umum tiga kata di atas artinya sama, yaitu bekerja di tempat lain, selain kantor Anda yang sebenarnya. Ini bisa berarti dari rumah Anda sendiri, kafe, ruang kerja bersama, bahkan mobil atau bus! Tetapi karena Covid-19, kita utamanya pasti akan bekerja dari rumah dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Bagi kebanyakan kita di Habitat Indonesia bekerja dari rumah merupakan hal yang baru. Dan beberapa pertanyaan akan muncul seperti apakah akan efektif? Bagaimana saya dan tim saya akann tetap produktif dengan cara kerja yang baru ini?

Ada beberapa hal yang dapat dan sebaiknya dilakukan selama kebijakan “work from home” masih diberlakukan bagi kita. Beberapa hal yang perlu dilakukan. Kami membagikan beberapa tips dan solusi yang didapatkan dari sebuah webinar yang diadakan oleh techsoup.com. Semoga tips ini bisa berguna bagi kita.

MENGATUR DIRI: Ini semua tentang keseimbangan

Ada 4 hal dasar yang bisa dilakukann untuk membuat kita tetap produktif. Ada kalanya suasana di rumah memberikan efek bersantai dan zoning out, yang harus kita lakukan adalah:

  1. AREA
    Pilih area di rumah yang terkena sinar matahari dan cukup tenang. Perhatikan juga sebisa mungkin kita bisa duduk dengan nyaman dan dalam posisi yang benar supaya tidak menimbulkan penyakit yang lain seperti sakit pinggang, leher dan lainnnya.


  2. RUTINITAS
    Taat pada jam masuk dan selesai bekerja untuk mendorong kita tetap produktif untuk menyelesaikan pekerjaan di jam tersebut. Bekerja dengan jam yang tidak teratur akan membuat kita masuk ke dalam zona yang membuat kita dihantui dengan to do list yang tidak pernah selesai. It is important to keep us sane! Karena istirahat yang cukup juga penting untuk menjaga kekebalan tubuh kita di masa ini.

  3. CEKLIS
    Buat ceklis apa saja yang menjadi gol kita di hari tersebut. Hal ini akan mendorong kita untuk tidak membuang waktu sia-sia karena gol kita adalah menyelesaikan ceklis tersebut sampai waktu jam kerja selesai di hari itu. Bisa juga ceklis kita perluas dengan menuliskan semua hal yang mau kita lakukan di hari itu, termasuk peningkatan kualitas diri seperti memasak makan malam dengan resep baru setelah jam kerja usai.

  4. KOMUNIKASI
    Telepon, chat, atau video call dengan anggota tim saat butuh berdiskusi agar kita tetap bisa berkoordinasi dengan baik dan tentunya supaya kita tidak merasa sendirian atau bingung karena tiba-tiba tidak ada inspirasi.

 

MENGATUR TIM ANDA: Tetap Terhubung

  1. CHECK IN
    Awali hari dengan check in melalui group call dengan satu tim. Komunikasi di pagi hari seperti ini dapat membantu membangun situasi memulai kerja, mendapat informasi terkini tetang kondisi setiap anggota tim, dan mengatur ceklis kerja di hari itu. Intinya adalah koordinasi di dalam tim tetap terjaga.

  2. SHARE
    Selalu kirimkan informasi terkini tentang pekerjaan kita melalui fasilitas sharepoint atau email. Bagikan kepada tim dukungan apa yang kamu butuhkan, kendala apa yang kamu hadapi, dan pekerjaan apa yang sudah kamu selesaikan.

  3. SET EXPECTATIONS
    Sebagai pemimpin tim memberikan arahan dan progress pekerjaan seperti apa yang diharapkan dapat selesai pada hari / minggu tersebut. Tetapkan gol / ekspektasi tim, sehingga semua memiliki tujuan yang jelas untuk diselesaikan tepat waktu. Hal ini dapat mendorong tim tetap produktif meskipun berada di tempat yang berbeda-beda.

Berbagai perkembangan teknologi saat ini sangat mendukung kebutuhan kita dalam menjalankan anjuran Pemerintah Indonesia untuk bekerja dari rumah. Hal yang patut kita syukuri dan kita maksimalkan penggunaannya agar misi untuk membangun tempat tinggal yang layak bagi setiap keluarga terutama mereka yang membutuhkan dapat kita wujudkan bersama. (mg)

mapei-blog
Uncategorized

Semangat Kebersamaan untuk Suatu Perubahan

Memiliki kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan impian semua orang. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung merupakan harapan setiap keluarga. Namun, mata kita terbuka untuk melihat keberadaan masyarakat yang tinggal di Desa Cibarengkok, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Jawa Barat, masih jauh dari kata layak dan sejahtera. Masyarakat harus bertahan hidup setiap hari tanpa memiliki toilet di dalam rumahnya. Kebanyakan dari mereka harus pergi ke sawah, kali, atau sepetak area yang dijadikan tempat pembuangan.

Suatu langkah harus diambil untuk membantu kehidupan orang yang lain yang membutuhkan menjadi lebih baik. Pastinya, perubahan dapat terjadi bila ada semangat bersama dari orang-orang yang mau tergerak melakukannya. PT Mapei Indonesia Construction Solutions menjadi bagian dari semangat Habitat for Humanity Indonesia untuk melakukan perubahan.

PT Mapei Indonesia Construction Solutions merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan produk konstruksi. Dengan memberdayakan keahlian yang dimiliki, PT Mapei Indonesia Construction Solutions turut mendukung misi Habitat menjadikan dunia dimana setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak, salah satunya memiliki toilet yang layak di setiap rumah. PT Mapei Indonesia Construction Solutions menyumbangkan 400 sak perekat semen untuk mendukung pembangunan toilet bagi 22 keluarga di Desa Cibarengkok. Kini masyarakat dapat hidup lebih bersih dan sehat dengan akses toilet yang dekat dan memadai. Hal ini telah membantu kehidupan yang semakin sejahtera bagi masyarakat.

Selain itu,  dukungan PT Mapei Indonesia Construction Solutions juga digunakan dalam pembangunan 2 PAUD di Mauk, Tangerang. PAUD ini didirikan dengan harapan anak-anak mendapatkan tempat belajar dan bertumbuh yang layak.

Selalu terasa manis ketika bisa melihat orang lain tersenyum bahagia atas hal yang telah kita lakukan. Kiranya setiap semangat bersama ini dapat terus dilakukan untuk membangun masyarakat, membangun Indonesia.

ID-EN BlogUncategorized

Habitat For Humanity Indonesia Resmikan Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Bencana

Sigi, (2/12) – Habitat for Humanity Indonesia resmikan dimulainya Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana untuk Sulawesi Tengah sebagai bagian dari rangkaian tahapan penanganan bencana untuk mendukung proses pembangunan kembali kawasan setempat pasca bencana terjadi. Sebelumnya, Habitat for Humanity telah terlibat dalam penanganan bencana di tahap tanggap darurat dan tahapan pemulihan. Peresmian program yang ditargetkan akan diimplementasikan selama 2 tahun hingga akhir tahun 2021 ini diresmikan bersama oleh Bupati Kabupaten Sigi, Mohamad Irwan, serta didukung lebih dari 200 institusi setempat.“Pada tahapan pemulihan, Habitat for Humanity Indonesia telah berhasil membangun hunian sementara, fasilitas akses air bersih, toilet, dan juga pelatihan terkait pengurangan risiko bencana. Kami berharap melalui sejumlah fasilitas yang telah kami bangun ini dapat membantu masyarakat penyintas bencana untuk kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya, dan tentu saja perekonomian dapat pulih segera,” tutur Herbet Barimbing, Chief of Party Disaster Response Habitat for Humanity Indonesia.

 

Habitat for Humanity Indonesia memulai Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana di Sulawesi Tengah diwakili oleh Herbert Barimbing selaku Chief of Party Disaster Response Habitat for Humanity Indonesia. (2/12)

Satu tahun pasca bencana berada di Sulawesi Tengah, Habitat Indonesia sebagai organisasi non-profit yang fokus pada pembangunan tempat tinggal telah melakukan intervensi melalui aksi tanggap darurat dan pemulihan di sepuluh desa (Jono, Wisolo, Balongga, Poi, Pulu, Sambo, Baluase, Rogo, Bulubete, Bangga) di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi dan di Desa Lombonga, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala. Memasuki akhir tahun 2019, Habitat for Humanity Indonesia telah membangun 1039 hunian sementara, 13 MCK umum, 390 toilet keluarga, pembangunan fasilitas air bersih yang melayani sekitar 700 keluarga, 408 peralatan kebersihan, 410 peralatan pertukangan, 558 lembar terpal, peralatan pembersihan puing untuk 11 komunitas. Sejumlah pelatihan juga diselenggarakan seperti Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PASSA: Participatory for Safe Shelter Awareness) untuk 200 peserta dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk 500 peserta.

Tahap awal rehabilitasi dan rekonstrusi akan difokuskan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru dengan target pembangunan 150 unit hunian tetap (huntap) dan melakukan pelatihan akan rumah yang aman dan sehat terhadap 300 penyintas bencana. Kemudian di tahap selanjutnya, Habitat Indonesia optimis untuk membangun secara total 500 unit hunian tetap, 10 unit fasilitas umum, serta melakukan pelatihan mengenai rumah aman dan sehat terhadap 2000 penyintas bencana, melakukan program pelatihan keahlian konstruksi bagi 200 tukang, serta melakukan program pelatihan manajemen risiko bencana bagi empat komunitas setempat.

“Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat segera dan sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sigi pasca bencana. Bersama banyak institusi, termasuk salah satunya Habitat for Humanity Indonesia, kami mempersiapkan masyarakat yang mampu membangun kehidupannya seperti sedia kala serta meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana yang akan datang. Kebutuhan masyarakat masih sangat banyak dan kami sangat memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak untuk mendukung pembangunan kembali Kabupaten Sigi dan kawasan sekitarnya di Sulawesi Tengah,” jelas Mohamad Irwan, Bupati Kabupaten Sigi.

ID-EN BlogUncategorized

Habitat for Humanity Indonesia Rayakan Sumpah Pemuda dalam Kegiatan #28uild bersama Relawan

Jakarta, Indonesia – Habitat for Humanity Indonesia Peringati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober setiap tahunnya dengan adakan kegiatan #28uild (baca: to build) sebagai bagian dari kampanye #AkuBangunIndonesia. Puncak kegiatan 28uild tahun ini diadakan dengan melakukan pembangunan dan pengecatan rumah secara serentak di empat kota di Indonesia yakni Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, serta Batam yang merupakan beberapa kawasan layanan Habitat for Humanity Indonesia. Melalui kegiatan 28uild, Habitat for Humanity Indonesia berupaya untuk menyatukan semangat orang muda Indonesia sebagai sebuah bangsa serta meningkatkan kesadaran orang muda akan pentingnya tempat tinggal yang layak dan sehat demi peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kami sangat bangga kepada para relawan muda serta berbagai pihak yang mendukung misi Habitat for Humanity Indonesia dalam mewujudkan tempat tinggal yang layak huni sehingga keluarga berpenghasilan rendah dapat hidup lebih sehat, lebih sejahtera, dan memiliki peluang meraih masa depan yang lebih baik. Habitat Indonesia melalui gerakan 28uild ingin mendorong orang muda untuk membangun bangsa, apapun bentuk karya mereka masing-masing dan tentunya melalui kegiatan ini kami menegaskan kembali arti penting sebuah bangsa, Bangsa Indonesia,” jelas Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia.

28uild kali ini melibatkan lebih dari 290 relawan di Mauk – Tangerang, 102 relawan di Gresik – Surabaya, 86 relawan di Selopamioro – D.I. Yogyakarta, serta 42 relawan di Batam. Para relawan muda Habitat melakukan pembangunan rumah layak huni dengan tahapan pembuatan fondasi dan pengecatan.

Pengecatan yang dilakukan di Mauk Tangerang dilakukan untuk menciptakan vibrant village yang diharapkan dapat menjadikan lingkungan tempat tinggal lebih rapi dan cerah, sehingga masyarakat terdorong untuk menjaga tempat tinggalnya tetap bersih dan tidak kumuh lagi. 28uild tahun ini mengerjakan total 72 rumah dengan rincian ta28uild kali ini melibatkan lebih dari 290 relawan di Mauk – Tangerang, 102 relawan di Gresik – Surabaya, 86 relawan di Selopamioro – D.I. Yogyakarta, serta 42 relawan di Batam. Para relawan muda Habitat melakukan pembangunan rumah layak huni dengan tahapan pembuatan fondasi dan pengecatan.hapan pembuatan fondasi 8 rumah, penyusunan dinding (walling) 13 rumah, serta pengecatan (painting) 51 rumah.

Abu Bakar selaku Kepala Desa Margamulya menyampaikan apresiasinya terhadap para relawan muda yang mau terlibat langsung dalam pembangunan rumah layak huni demi meningkatkan kesejahteraan keluarga berpenghasilan rendah di Desa Margamulya, Kecamatan Mauk, Tangerang.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para relawan muda yang mau terjun langsung ke Mauk untuk membangun rumah. Saya berharap bahwa kegiatan seperti ini akan semakin banyak diinisiasi, termasuk kegiatan pemberdayaan dari relawan-relawan muda kepada warga di Margamulya,” ungkap Abu Bakar.

Dalam pembukaaan kegiatan 28uild di Mauk, Habitat for Humanity Indonesia juga perkenalkan Habitat Icon yang baru saja bergabung yakni Gilang Bhaskara dan Han Chandra. Selain itu, Habitat for Humanity Indonesia juga perkenalkan Habitat Icon yang lakukan pembangunan rumah layak huni di Surabaya yakni Wa Ode Amelia Nadine. Habitat berharap semakin banyak orang muda inspiratif yang berani terlibat untuk membangun Indonesia. Gerakan yang diinisiasi pada tahun 2012 ini telah melibatkan lebih dari 3500 relawan muda serta berbagai tokoh publik seperti Daniel Mananta selaku Goodwill Ambassador Habitat for Humanity Indonesia, juga para Habitat Icon lainnya seperti Olivia Jensen, Josh Kunze, Whulandary Herman, Kelly Tandiono, dan Indra Bekti.

Icon Habitat for Humanity Indonesia, Gilang Bhaskara juga turut bergabung dalam gerakan 28uild tahun ini menyampaikan, “28uild tahun ini adalah 28uild yang pertama untuk saya. Sebagai seorang komika juga orang muda, saya sangat senang bisa bergabung dalam 28uild dan turut berkontribusi membangun Indonesia dengan talenta yang saya miliki, termasuk membantu ngecat rumah keluarga di sini. Semoga semakin banyak relawan muda yang siap bergabung dalam gerakan 28uild dari Habitat for Humanity Indonesia.”

28uild 2019 didukung oleh Damn I Love Indonesia, Akset Law, Jakarta Intercultural School, Kairos Gracia Christian School, Propan ICC, Delamibrands, Computa (Bapak Jakobus), Blue Bird, Indofood, Grand Hyatt, RS Mitra Keluarga Jakarta, Oakwood Premier Cozmo Jakarta, Flow Mineral Water, Thrill (PT Indonesia Bike Work),

Great Diponegoro Hotel, Yello Hotel, The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa, Jogja 48 Transport, Selopamioro Adventures Park, Dazzle TM, Mirage, Batam Velvet, Galih Alam, Sida Nurut, Putu Bismo, Raos Djogja, Bakpia Matur Nuwun, Picnic Indonesia, Bapak Antonius Tanan, Bapak Rene Indiarto Widjaja, Ibu Dwi Agustanti, serta didukung oleh media partner DAAI TV, Harian Pagi Surya, DJ FM Surabaya (Mercury Group), MNC Peduli, Tribun, KBR Indonesia, serta Power FM.

ID-EN BlogUncategorized

Habitat for Humanity Indonesia Terima Penghargaan Padmamitra Awards 2019

Jakarta, Indonesia (05/11) – Habitat for Humanity Indonesia menerima penghargaan di Padmamitra Awards 2019 di sebagai Non Badan Usaha dengan kategori Penanggulangan Bencana dan Pengentasan Korban. Penghargaan yang diterima Habitat for Humanity Indonesia diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Habitat for Humanity Indonesia merupakan organisasi non-profit yang fokus pada peningkatan kesejahteraan keluarga berpenghasilan rendah dengan cara menyediakan rumah layak huni, akses air bersih, sanitasi dan hygiene. Hadir di Indonesia secara resmi sejak tahun 1997, Habitat for Humanity telah melayani lebih dari 80.792 keluarga di Indonesia.

“Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Penyelenggara Padmamitra Awards 2019 yang telah memberi kesempatan kepada Habitat for Humanity Indonesia untuk turut terlibat dalam ajang penghargaa ini melalui tahapan seleksi yang ketat. Penghargaan ini memang bukanlah puncak dari perjuangan kami, namun sebaliknya melalui momen ini kami kembali mengingat akan misi yang perlu kami wujudkan,” tutur Nico Kiroyan, General Manager Habitat for Humanity Indonesia.

“Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Penyelenggara Padmamitra Awards 2019 yang telah memberi kesempatan kepada Habitat for Humanity Indonesia untuk turut terlibat dalam ajang penghargaa ini melalui tahapan seleksi yang ketat. Penghargaan ini memang bukanlah puncak dari perjuangan kami, namun sebaliknya melalui momen ini kami kembali mengingat akan misi yang perlu kami wujudkan,” tutur Nico Kiroyan, General Manager Habitat for Humanity Indonesia.


Padmamitra Awards 2019 adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Forum CSR DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan suatu apresiasi dan penghargaan terhadap Organisasi Masyarakat, Yayasan, Lembaga nonprofit, perusahaan BUMN dan BUMD serta anak perusahaannya yang telah berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Sebagai salah satu penerima penghargaan, Habitat for Humanity Indonesia telah turut serta membangun Indonesia selama lebih dari 22 tahun hadir di Indonesia. Berbagai project berkaitan dengan permukiman telah menjadi spesialisasi Habitat for Humanity Indonesia yang juga seturut dengan visi diadakannya Padmamitra yakni mewujudkan sinergitas peran dan tanggung jawab sosial organisasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang berkeadilan sebagai upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan daerah dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Baik badan usaha maju-berkembang atau pun kegiatan sosial maju-berkembang, tujuan utama kita semua di sini adalah menciptakan keadilan sosial,” sambut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Di dalam Padmamitra Awards 2019, penghargaan diberikan dalam berbagai kategori seperti Pengentasan Kemiskinan, Pemberdayaan dan Pengentasan Disabilitas, Pemberdayaan dan Pengentasan Keterlantaran, Pendidikan Pemberdayaan PMKS, Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku, Penanggulangan Bencana dan Pengentasan Korban, Pemberdayaan dan Pengentasan Korban Tindak Kekerasan,


Diskriminasi dan Eksploitasi, Program Sosial yang memberikan Dampak yang Berkelanjutan (Sustainable Impact for the program), Penyelamatan Keanekaragaman Hayati dan Penyelamatan Lingkungan, Penyelesaian Stunting, Keberlanjutan di dalam Rantai Nilai Organisasi, Inovasi Sosial (Social Innovation), Inovasi Digital (Digital Innovation), Kontribusi didalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, serta Kemitraan untuk Keberlanjutan (Partnership for Sustainability).