logotype
Donate

Kategori: Kabar Habitat

HU – HFHI – Kakaobank
Kabar Habitat

Masa Depan Cerah Anak Lewat Rumah & Teknologi di Rajeg-Tangerang

Tangerang, 3 September 2025 – Kakaobank kembali bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam program bertajuk “Kakaobank Connect Village 2025: Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Kualitas Pendidikan, dan Akses Teknologi.” Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan akses terhadap teknologi di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, sekaligus mendukung pembangunan rumah layak huni bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Sekitar 50 relawan dari Kakaobank Korea dan Superbank Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam program selama tiga hari, yang dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 3 September 2025. Program ini berhasil membangun 17 unit rumah layak huni dan mendirikan fasilitas pendidikan berupa Laboratorium TIK di SMP Bhakti Pertiwi. Laboratorium ini dilengkapi dengan 21 unit komputer baru untuk mendukung kegiatan e-learning dan pengembangan keterampilan digital siswa.

Kecamatan Rajeg menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Dari lima desa yang ditetapkan sebagai zona kemiskinan ekstrem, tiga di antaranya diprioritaskan untuk program pengentasan kemiskinan. Banyak siswa dari keluarga berpenghasilan rendah tinggal di rumah yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka, memengaruhi kondisi fisik dan kemampuan mereka untuk fokus pada pendidikan. Program ini mengatasi tantangan nyata yang dihadapi oleh anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, terutama mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau akses terbatas pada pendidikan digital.

Baca juga: Kakaobank Bersama Habitat for Humanity Indonesia: Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Mauk

Hayden Shin, Corporate Support Group/Head of Group Executive Vice President Kakaobank Korea menyatakan, “Kami bangga dapat berkontribusi dalam meningkatkan akses pendidikan dan teknologi bagi anak-anak di Rajeg. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung pertumbuhan anak-anak dari keluarga kurang mampu.”

Handoko Ngadiman, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, menambahkan, “Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara sektor swasta dan organisasi kemanusiaan. Selain menyediakan rumah yang layak huni, laboratorium TIK akan meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Bhakti Pertiwi, memberikan siswa akses yang memadai terhadap teknologi dan mendukung pembelajaran modern.”

Program Kakaobank Connect Village 2025 merupakan wujud nyata komitmen Kakaobank dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus memperkuat upaya Habitat for Humanity Indonesia untuk menyediakan rumah layak huni dan fasilitas pendidikan yang memadai bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Rajeg.

Saksikan video berikut untuk melihat bagaimana relawan kakaobank Korea turut membangun hunian layak dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Penulis: Syefira Salsabilla

Foto: HFHI/Kevin Herbian

Video: HFHI/Budi Ariyanto

(av-kh)

HU – HFHI Posco – (1)
Kabar Habitat

Membangun Indonesia: Kolaborasi POSCO dan Habitat for Humanity Wujudkan Rumah Layak di Cilegon

Cilegon, 14 Agustus 2025 – Habitat for Humanity Indonesia bersama POSCO dan KRAKATAU POSCO kembali berkolaborasi dalam program “2025 POSCO 1% Foundation Echo Village” yang berlangsung pada 10-14 Agustus 2025 di Kecamatan Ciwandan dan Citangkil, Kota Cilegon. Sebanyak 44 peserta yang terdiri dari 24 relawan POSCO Korea dan 20 staf PT Krakatau POSCO berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan. Program ini merupakan bagian dari kolaborasi berkelanjutan yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade antara POSCO dan Habitat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah.

Tahun ini, kegiatan difokuskan pada pembangunan enam rumah layak huni ramah lingkungan bagi keluarga berpenghasilan rendah di Kubangsari, Tegal Ratu, dan Samangraya. Rumah-rumah tersebut menggunakan dinding eco-brick dari limbah plastik, dilengkapi sistem penampungan air hujan (rainwater harvesting), serta septic tank dan soak pit untuk memastikan sanitasi yang aman. Desain rumah memenuhi indikator rumah layak menurut Kementerian PUPR dan rumah sehat menurut Kementerian Kesehatan, dengan struktur yang aman, ventilasi memadai, pencahayaan alami, serta ruang yang cukup untuk privasi keluarga.

Tak hanya fokus pada pembangunan rumah dan pelatihan, kegiatan ini juga mencakup renovasi fasilitas pendidikan, pelatihan manajemen rumah sehat dan Building Back Safer (BBS) untuk 50 peserta. Program ini juga memperkuat ketangguhan bencana masyarakat di Kelurahan Samangraya dengan melatih 50 anggota Tim Siaga Bencana Kelurahan (TSBK) dan memfasilitasi pengajuan status Kelurahan Tangguh Bencana (KALTANA) ke BNPB. Upaya ini diharapkan dapat memberikan akses pada dukungan, sumber daya, dan pendanaan resmi dalam penanggulangan bencana, sekaligus membangun kesadaran dan kapasitas masyarakat untuk menghadapi risiko di masa depan.

Puncak kegiatan berlangsung pada 14 Agustus 2025 dengan seremoni penyerahan kunci rumah dan pigura sebagai simbolis penyerahan rumah kepada keluarga penerima manfaat, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan budaya pencak silat oleh masyarakat setempat dan seni tari yang dibawakan langsung oleh relawan dari Korea.

Baca juga: Melampaui Batas: Kolaborasi POSCO dan Habitat for Humanity Bangun Masa Depan Lebih Baik

Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada POSCO dan Habitat for Humanity atas program pembangunan rumah layak huni untuk warga Cilegon. Program ini sangat bersinergi dengan inisiatif pemerintah. Semoga Cilegon dapat mengikuti jejak POSCO dan Habitat agar bisa membangun lebih banyak rumah layak huni untuk warga Cilegon,” ujarnya.

Sementara itu, Abraham Tulung, General Manager Resource Development Habitat for Humanity Indonesia, menyatakan apresiasinya kepada POSCO, “Kami benar-benar menghargai kerja sama yang sudah terjalin lama dengan POSCO. Lewat kolaborasi ini, ada banyak keluarga yang merasakan perubahan nyata dalam hidup mereka. Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut dan makin banyak orang tergerak untuk ikut mewujudkan rumah yang aman dan sehat.”

Program 2025 POSCO 1% Foundation Echo Village menjadi bukti bahwa sinergi lintas negara dapat menghadirkan perubahan nyata. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, kegiatan ini menanamkan optimisme bagi masa depan keluarga penerima manfaat di Cilegon. Sesuai dengan visi Habitat for Humanity bahwa setiap orang berhak atas tempat tinggal yang layak, program ini berupaya mewujudkan harapan tersebut menjadi kenyataan.

Saksikan video berikut untuk melihat bagaimana relawan POSCO turut membangun hunian layak dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Penulis: Syefira Salsabilla

Foto: HFHI/Kevin Herbian

Video: HFHI/Budi Ariyanto

(av-kh)

HU – HFHI EME
Kabar Habitat

Air Bersih, Hidup Sehat: Bersama Menjaga Air untuk Masa Depan Nglipar 

Yogyakarta, 2 Agustus 2025 – Di balik hijaunya perbukitan Nglipar, Gunungkidul, tersimpan kisah nyata tentang perjuangan masyarakat Desa Pengkol menghadapi kekeringan. Setiap tetes air bersih begitu berharga, bukan hanya untuk kebutuhan harian, tapi juga sebagai benteng pertama untuk menjaga kesehatan keluarga dan masa depan anak-anak mereka.

Namun, air bukan hanya sekadar soal ketersediaan. Ini juga tentang kesadaran, pengetahuan, dan aksi nyata. Inilah semangat yang dihadirkan dalam kegiatan yang bertajuk “Air Bersih, Hidup Sehat: Bersama Menjaga Air untuk Masa Depan Nglipar” pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Lebih dari 200 warga mulai dari anak-anak, ibu rumah tangga, tokoh masyarakat, hingga pemuda karang taruna, berkumpul di Kantor Kalurahan Desa Pengkol untuk mengikuti serangkaian acara edukatif, interaktif, dan menyenangkan.

Pagi dimulai dengan senam Germas yang membakar semangat sekaligus menjadi pengingat bahwa tubuh sehat dimulai dari gerakan kecil. Anak-anak pun antusias mengikuti lomba mewarnai bertema hygiene, sementara para orang dewasa diajak menjelajahi booth pembelajaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti pengelolaan air bersih dan praktik cuci tangan yang benar.

Masing-masing booth dikemas dengan cara yang mudah dipahami, lengkap dengan permainan interaktif dan kuis yang menghibur. Tak hanya menambah ilmu, peserta yang telah menyelesaikan kuis juga mendapatkan hygiene kit sebagai bentuk apresiasi.

Baca juga: Habitat for Humanity Indonesia Bangun Akses Air Bersih di Gunung Kidul

Ibu Tini, salah satu anggota pengelola Perpusdes Balai Pintar Desa Pengkol menyampaikan antusiasnya pada kegiatan ini, “Kegiatan hari ini sangat menyenangkan. Anak-anak semuanya senang bisa ikut lomba mewarnai dan mendengar dongeng, ibu-ibu dan bapak-bapak juga senang bisa ikut kuis di booth PHBS dan dapat hadiah hygiene kit. Semoga Habitat bisa terus mengadakan kegiatan seperti ini yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya Desa Pengkol.”

Kegiatan ini bukan hanya tentang edukasi. Ini adalah ruang bersama untuk membangun kebiasaan baru, menumbuhkan rasa peduli, dan menumbuhkan kesadaran kolektif; air bersih adalah tanggung jawab kita semua, pola hidup bersih dan sehat bisa dimulai dari rumah, perubahan besar selalu diawali dari langkah kecil.

“Kalau di kampung itu kan kami cuci tangan suka gak benar ya, usek-usek tok. Tapi dari kegiatan ini kami diingatkan lagi bagaimana cuci tangan yang benar jadi bisa terhindar dari penyakit-penyakit,” ujar Ibu Masikem, warga Desa Pengkol.

Habitat for Humanity Indonesia bekerja sama dengan tokoh masyarakat, relawan, dan komunitas lokal untuk memastikan kegiatan ini memberikan dampak nyata. Termasuk dalam upaya menemukan bibit-bibit pemimpin lokal yang nantinya dapat menjadi WASH Champion, penggerak perubahan dari dalam komunitas sendiri. Karena kami percaya, rumah yang layak, air yang bersih, dan lingkungan yang sehat adalah hak semua orang.

Dari satu desa kecil, kita bisa menyalakan inspirasi besar. Dari satu langkah kecil, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih bersih dan lebih sehat bagi generasi hari ini dan esok.

Penulis: Syefira Salsabilla

Foto: HFHI/Patrik Cahyo

(av-kh)