Sibolga, 12 Desember 2025 – Lebih dari dua pekan pasca banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatera, puluhan ribu keluarga masih berada dalam kondisi sulit. Lebih dari 157.800 rumah rusak dan ratusan ribu warga masih mengungsi (BNPB, 12 Desember 2025). Di banyak titik, warga belum dapat kembali karena kondisi lingkungan yang belum aman dan rumah yang hancur diterjang material longsor.
Di Kota Sibolga, Sumatera Utara, dampak kerusakan juga sangat besar. Menurut laporan BPBD Kota Sibolga per 12 Desember 2025, sedikitnya 7.276 jiwa mengungsi, sementara 665 rumah mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, maupun berat. Situasi ini membuat kebutuhan akan hunian, sanitasi, dan akses air bersih semakin mendesak, terutama di wilayah yang berada dekat tebing perbukitan dan bantaran sungai.
Asesmen di Lokasi Paling Terdampak
Sejak 10 Desember 2025, tim Habitat for Humanity Indonesia telah berada di Sibolga untuk melakukan asesmen cepat (rapid assessment) guna memetakan kebutuhan mendesak masyarakat khususnya rumah layak huni. Fokus utama pencatatan awal dilakukan di wilayah yang mengalami kerusakan terparah, yaitu Kecamatan Sibolga Utara, meliputi Kelurahan Simare Mare, Angin Nauli, dan Huta Tonga Tonga.
Di Kelurahan Simare Mare, tim menemukan puluhan rumah hancur tersapu banjir bandang dan longsoran material kayu serta batu dari bukit. Banyak keluarga harus meninggalkan rumah tanpa sempat menyelamatkan barang-barang mereka.
Riang (43), salah satu penyintas yang kini mengungsi di gedung Bank Indonesia, menggambarkan detik-detik terjadinya bencana. “Seharian itu hujan deras dan mati lampu. Sekitar setengah satu malam, saya dengar suara gemuruh batu. Saat itu juga kami lari ke bawah, tak sempat selamatkan apa pun. Rumah saya hancur…,” ujarnya.



Kerusakan juga terjadi di Kelurahan Angin Nauli, di mana sejumlah rumah berdiri di atas daerah aliran sungai (DAS) dan tepi Sungai Aek Doras. Saat banjir bandang pada 25 November 2025, material lumpur, batu, dan kayu menyapu wilayah tersebut dan memicu gelombang air dari bukit menuju dataran rendah. Rumah-rumah mengalami kerusakan beragam dari ringan hingga sedang.
Pilu mendalam juga dirasakan warga Kelurahan Huta Tonga Tonga. Sebanyak 71 kepala keluarga terdampak, dan 51 rumah mengalami rusak berat setelah material pasir setinggi 1,5–2 meter masuk dan menimbun bagian dalam rumah mereka.
Ronald (55), salah satu warga yang memilih bertahan di rumahnya yang hampir tertutup pasir, bercerita kepada tim Habitat for Humanity Indonesia, “Saya tidur di atas sisa kasur yang sudah hampir menyentuh atap. Saya tetap tinggal karena ingin jaga rumah, takut barang dijarah. Tapi tiap hari pasir makin naik… rumah ini hampir tertimbun.”
Cerita para penyintas menggambarkan betapa tingginya kebutuhan akan bantuan pemulihan rumah dan pembersihan lingkungan di Sibolga.
Habitat Indonesia Siapkan Intervensi Dua Tahun untuk Pemulihan Sibolga
Berdasarkan hasil asesmen dan koordinasi di lapangan, Habitat for Humanity Indonesia merencanakan intervensi pemulihan selama dua tahun di Kota Sibolga dan wilayah sekitarnya.
Di tahun pertama, Habitat Indonesia akan berfokus pada dukungan darurat dan perbaikan dasar bagi keluarga terdampak, meliputi:
- Distribusi shelter kit untuk 500 keluarga
- Dukungan rubble removal equipment/assistance untuk membantu pembersihan material longsor
- Perbaikan 500 rumah dengan penguatan struktur (retrofitting)
- Pengembalian akses sanitasi dan air bersih (WASH)
- Pelatihan WASH dan Build Back Safer untuk komunitas



Di tahun kedua, Habitat Indonesia akan membangun kembali 300 rumah layak huni berbasis kawasan bagi keluarga terdampak, dengan standar ketahanan lebih baik agar risiko bencana dapat diminimalkan di masa depan.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Habitat Indonesia untuk membantu para penyintas kembali memiliki tempat tinggal yang aman, layak, dan bermartabat.
#Bersama, Bangun Sumatera
Di tengah masa-masa sulit ini, dukungan dari berbagai pihak sangat berarti. Habitat for Humanity Indonesia mengajak masyarakat dari berbagai elemen, baik individu, korporasi, dan para mitra untuk turut serta dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali kehidupan keluarga terdampak bencana di Sibolga.
Bagi Sahabat Habitat yang ingin berpartisipasi dalam misi kemanusiaan ini, donasi dapat disalurkan melalui BCA: 210-3002-958 (Habitat Kemanusiaan Ind Yay). Informasi lebih lengkap dapat dilihat pada flyer di bawah.

Foto & Penulis: HFHI/Kevin Herbian
(kh/av)




