Tinggal di Desa Marga Mulya, Kabupaten Tangerang, Cupyadi (38) mengais rezeki dengan berdagang keliling menjajakan kerang hijau. Setiap harinya, ia hanya mampu membawa uang sekitar 30 ribu rupiah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Istrinya pun, Kartini (34), bekerja sebagai buruh tani, mencoba menambah penghasilan demi biaya sekolah kedua anak mereka.
Namun, hidup mereka tidak hanya dihimpit oleh kekurangan materi. Rumah yang mereka tinggali sudah rapuh dan nyaris ambruk. Kerangka bambu yang keropos, dinding bilik bambu yang berlubang, dan atap yang bocor saat hujan, menjadi saksi bisu perjuangan mereka.
“Rumah saya sudah tidak layak, kedua anak saya kesulitan belajar di rumah.” ujar Cupyadi dengan nada pilu.
Kondisi ini berubah ketika Habitat for Humanity Indonesia datang bersama para dermawan dan sukarelawan membantu membangun kembali rumah yang layak untuk keluarga Cupyadi.
Kini, Cupyadi dan keluarganya merasakan perubahan yang luar biasa. Dengan rumah baru yang aman dan nyaman, Cupyadi bekerja lebih giat, bangun setiap hari pukul lima pagi.
Penghasilannya pun meningkat menjadi 150 ribu rupiah per hari. Cupyadi bahkan bisa menabung untuk biaya pendidikan kedua anaknya, tidak ada lagi kekhawatiran tentang biaya perbaikan rumah.
“Alhamdulillah, rumah layak ini membuat saya bahagia. Anak pertama saya berhasil meraih juara setelah bisa belajar dengan aman dan nyaman di kamar barunya,” ujar Cupyadi dengan penuh rasa syukur.