Sinar matahari hangat di sore hari dengan cahaya keemasan menyinari jalan sempit, mengarah ke deretan rumah di Kecamatan Mauk. Tepat pukul 5 sore, Junaedi mengendarai sepeda motornya pulang, memarkirnya di depan rumahnya yang berdinding biru.
Kepulangan ini sangat berbeda dengan kehidupan Junaedi dua belas tahun yang lalu. Saat itu, ia dan istrinya Melianti, 36 tahun, berbagi ruang sempit dengan orang tuanya. Pasangan ini tahu bahwa itu bukan tempat ideal untuk memulai kehidupan keluarga mereka. Tekanan terus-menerus untuk menemukan tempat tinggal yang lebih baik sangat membebani pikiran Junaedi.
Habitat for Humanity Indonesia pun datang mewujudkan rumah layak huni baru bagi Junaedi dan Melianti. “Ini terasa seperti anugerah dari Tuhan,” ujar Junaedi saat masuk ke dalam rumah baru mereka dengan dua kamar yang telah selesai dibangun. Rumah ini bukan sekadar bangunan, tetapi fondasi dari kehidupan mereka. Anak-anak mereka yang berusia 12 dan 9 tahun pun tumbuh dalam lingkungan yang aman.
Pengalaman Junaedi mengubah hidupnya setelah memiliki rumah layak huni. Ia menyadari betapa pentingnya memiliki rumah yang layak bagi orang lain. Oleh karenanya, ia pun bekerja sebagai asisten konstruksi di Habitat Indonesia sejak 2013. “Saya berharap Habitat dapat terus membantu keluarga-keluarga mewujudkan impian mereka memiliki tempat perlindungan yang aman.” ujar Junaedi.