Tepat pukul 5 sore, sinar matahari mulai memudar ketika Unang (47) kembali ke rumahnya setelah seharian bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu tempat rekreasi di Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Namun, kepulangannya ini terasa berbeda jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Ada kehangatan yang menyelimuti dirinya, sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Kala itu, Unang bersama istrinya, Aros (47), dan ketiga anaknya, hidup dalam kepungan dinding bambu yang telah lapuk dimakan usia. Setiap sudut rumahnya menyimpan pilu; atap yang bocor dan lantai yang becek setiap kali hujan deras mengguyur.
Tak jarang mereka juga sering berbagi tempat dengan rayap, tikus, hingga ular yang menerobos masuk ke dalam rumah.
“Penghasilan saya selalu habis buat memperbaiki rumah. Menambal genteng, mengganti bilik, semua itu selalu jadi pengeluaran rutin setiap bulannya.” kenang Unang.
“Ibu selalu bilang, ‘Duh, gimana ya caranya bisa bangun rumah yang bagus?’, Bapak bingung ditanya begitu, enggak bisa berbuat apa-apa. Gaji saya cuma cukup buat makan sehari-hari.” tambah Unang.
Setiap kali malam tiba, kecemasan selalu menyelimuti pikiran Unang. Rumah yang seharusnya menjadi tempat istirahat setelah lelah bekerja, justru menjadi sumber kegelisahan. Beban ini terus menumpuk, seolah tak ada ujungnya. Hingga akhirnya, datanglah harapan yang tak pernah diduga sebelumnya.
Baca juga: Makna Surga Bagi Keluarga Sudjadi
Bersama para sponsor, mitra, dan relawan, Habitat for Humanity Indonesia hadir membawa perubahan besar bagi hidup Unang dan keluarganya. Sebuah inisiatif penuh kasih yang tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun kembali harapan.
“Bapak sempat terdiam waktu pertama kali lihat rumah ini. Enggak bisa berkata apa-apa, Bapak cuma bisa bersyukur.” tutur Unang.
Kini, Unang tidak lagi harus khawatir tentang atap yang bocor atau dinding yang usang. Penghasilannya bisa ia sisihkan untuk hal-hal lain yang lebih penting—membangun dapur, menabung untuk masa depan anak-anaknya, bahkan memikirkan pendidikan mereka hingga perguruan tinggi.
“Rumah itu kehidupan bagi saya, tempat di mana segalanya dimulai.” tutup Unang.
Anda dapat turut serta dalam menghadirkan perubahan bagi keluarga-keluarga seperti Unang. Melalui kepedulian Anda, lebih banyak rumah yang dapat dibangun untuk memberikan tempat berlindung yang aman dan layak bagi keluarga yang membutuhkan.
Kunjungi www.habitatindonesia.org/donate untuk berdonasi dan menjadi bagian dari misi perubahan kami menciptakan kehidupan yang lebih baik.
(kh/av)