Tag: habitat for humanity indonesia

webb (3)
ID-EN Blog

Donasi Bank Mestika dan Akuberbagi untuk Habitat Indonesia

Tempat tinggal menjadi kebutuhan dasar manusia selain sandang dan pangan. Kondisi tempat tinggal yang layak menjadi salah satu faktor kesejahteraan dan kesehatan masyarakat demi terwujudnya pembangunan manusia. Setelah melalui stagnasi akibat pandemi COVID-19, laporan Statistik Indonesia 2022 melaporkan bahwa adanya perbaikan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana indeks pada 2021 mencapai angka 72,3 atau naik 0,4 poin(1). Tumbuhnya indeks IPM ini menjadi gambaran tingkat hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup yang layak yang semakin membaik. Untuk itu demi upaya semakin memajukan masyarakat yang lebih sejahtera, Akuberbagi.com dan PT           Bank Mestika Dharma Tbk (Bank Mestika) melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk penyediaan rumah layak huni kepada keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia yang disalurkan kepada Habitat for Humanity Indonesia.

Penyaluran dana bantuan sosial ini disampaikan dalam bentuk manfaat asuransi yang merupakan hasil kerjasama dari Bank Mestika bersama dengan Akuberbagi.com senilai Rp 77 juta. Sesi penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan pada hari Jumat tanggal 23 September 2022 bertempat di kantor Habitat Indonesia @Atria Sudirman lantai 7 Jakarta yang dihadiri oleh Suharto Kurniawan (Kepala Bagian Corporate Secretary Bank Mestika), Abraham Tulung (General Manager Habitat for Humanity Indonesia), Bistok M Naibaho (Direct Marketing Manager Habitat for Humanity Indonesia) dan Wilson Malau (Sales Head Akuberbagi.com).

Marihot A. Pasaribu selaku Direktur dan Chief Partnership Distribution PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (“Generali Indonesia”) melalui siaran pers mengungkapkan, “Kami bangga bisa menjadi bagian dari penyaluran dana sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Tempat tinggal menjadi kebutuhan pokok manusia dimana setiap anak dan keluarga tumbuh menjadi generasi penerus bangsa berikutnya. Upaya penyalurkan dana CSR ini juga menjadi dukungan kami pada program-program pemerintah dimana secara Undang-Undang telah disebutkan bahwa setiap orang/individu berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Selain itu, sebagai informasi bahwa Akuberbagi.com tidak hanya memberikan proteksi online berbasis syariah, namun kami juga bisa memfasilitasi mitra bisnis dan perusahaan dalam menyalurkan dana sosial yang bisa disalurkan dalam bentuk donasi langsung maupun dalam bentuk manfaat asuransi yang nantinya disalurkan melalui yayasan sosial mitra kami”

Dalam kesempatan ini, Achmad S. Kartasasmita selaku Presiden Direktur Bank Mestika menyampaikan,” Penyaluran bantuan ini merupakan wujud dari misi dari Bank Mestika yang secara konsisten turut membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di area dimana Bank Mestika beroperasi. Melalui kegiatan ini, Bank Mestika ingin berkontribusi lebih baik lagi dan menjangkau banyak masyarakat Indonesia. Terima kasih kepada Generali Indonesia dan Habitat for Humanity Indonesia yang sudah membantu merealisasikan komitmen kami ini untuk terus berkontribusi bagi banyak orang.”

Akuberbagi.com mendukung program-program wakaf dan warisan yang mendukung perbaikan kualitas hidup melalui platform digital. Nilai manfaat yang terbentuk akan disalurkan untuk kebermanfaatan banyak orang melalui lembaga sosial saat nasabah mengalami risiko jiwa. Platform ini membantu dengan mengelola kontribusi nasabah dengan prinsip asuransi jiwa syariah sehingga nilai manfaat yang dihasilkan dapat diterima secara optimal dengan nominal kontribusi yang sangat ringan. Nasabah bebas memilih puluhan program wakaf dan warisan yang tersedia pada website www.akuberbagi.com. Didukung oleh mitra lembaga sosial terpercaya, diantaranya Dompet Dhuafa, Yayasan Kanker Anak Indonesia, SOS Children Village, Habitat for Humanity Indonesia dan masih banyak lagi, kini Akuberbagi telah mengumpulkan potensi warisan sebesar Rp 4,4 Miliar untuk 8 program warisan dan potensi wakaf sebesar Rp1,4 Mililar untuk 11 program wakaf yang terdaftar.

Sebagai mitra, Habitat for Humanity Indonesia sendiri telah membangun lebih dari 38 ribu rumah layak, 24 ribu akses air dan sanitasi serta telah melayani lebih dari 180 ribu keluarga di wilayah Indonesia. Melalui kolaborasi ini, Akuberbagi.com dan Bank Mestika berharap dapat terus berkontribusi dan terlibat dalam isu-isu sosial serta meningkatkan nilai tambah dari dana sosial yang disalurkan secara berkelanjutan. Selain itu, kedua belah pihak juga berharap melalui program-program di Akuberbagi.com akan semakin banyak keluarga Indonesia yang terbantu mendapatkan rumah layak untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.

webb (1)
ID-EN Blog

Pentingnya Perumahan Tangguh Bencana mulai sekarang

Bali, 5 Oktober 2022 – kelompok kerja pembangunan berkelanjutan dan kemanusian Bersama dengan kelompok kerja lingkungan, iklim yang berkeadilan, dan transisi energi, dari Civil 20 berhasil menyelenggarakan diskusi bersama dengan topik “Perumahan Tangguh di tengah fenomena perubahan iklim”. Diskusi ini dihadiri oleh lebih dari 60 orang peserta dari berbagai negara baik online maupun offline di Hilton Resort, Bali.

“Jumlah penduduk dunia yang tinggal di wilayah perumahan tidak layak akan tumbuh dari 1 juta menjadi 3 juta di tahun 2050. Sayangnya, upaya pemenuhan perumahan layak terhambat oleh perizinan tanah yang bermasalah, perencanaan perumahan yang tidak dapat diakses oleh kelompok berpendapatan rendah, dan miniminya investasi bagi perumahan murah” ungkap Rebecca Ochong, Habitat for Humanity International.

Rebecca pada kesempatan ini juga membicarakan terkait akses perumahan yang merata untuk semua. Ia menyebutkan bahwa terdapat sekitar 1 miliar populasi manusia di dunia tinggal di perumahan tidak layak dan kumuh. Hal ini berimbas pada stigma yang menggap keberadaan populasi ini kurang penting dari yang lain. 

“Selain itu kondisi ini mengakibatkan mereka susah untuk mengakses layanan dasar seperti air bersih dan sanitasi. Populasi ini juga tidak memiliki hak atas tanah dan menjadi populasi yang paling rentan terhadap perubahan iklim,” kata Rebecca. 

Dua solusi telah ditawarkan oleh Andreas Hapsoro (Habitat Indonesia) dan Eka Arina (The Prakarsa). Menurut Hapsoro, pembangunan perumahan perlu menjunjung prinsip people centered yang memberikan ruang partisipasi bagi masyarakat lokal dalam merencanakan perumahan yang Tangguh terhadap perubahan iklim dan bencana alam. Hapsoro juga menjelaskan beberapa contoh model adaptasi iklim yang bisa dilakukan oleh masyarakat dari sektor perumahan. Untuk dapat membantu populasi yang rentan terhadap perubahan iklim karena menempati perumahan yang tidak layak, dibutuhkan komitmen untuk menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam memahami dampak perubahan iklim terhadap kehidupan mereka. 

“Hapsoro mengaja pihak terkait untuk membuat komitmen dalam memperkuat keahlian teknis dalam menggunakan pendekatan, alat, dan proses yang mengarah pada strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan mengintegrasikan dalam program, operasi, dan dukungan melalui pembangunan rumah dan renovasi, kesiapsiagaan dan ketahanan bencana, respons dan pemulihan bencana, keterlibatan relawan, pendidikan masyarakat, advokasi, dan pengembangan pasar perumahan,

Sedangkan menurut Eka, penanganan kemiskinan dan krisis perumahan perlu diintegrasikan dalam skema perlindungan sosial yang adaptif dengan cara membuat indeks kemiskinan multidimensi sebagai indikator pengentasan kemiskinan.

Eka juga menyebutkan, meningkatnya urbanisasi yang disertai dengan berbagai guncangan dahsyat akibat perubahan iklim dan potensi bencana alam, kawasan perkotaan akan menjadi ‘rumah baru’ bagi kemiskinan. “Di mana rumah tangga mereka memiliki sumber daya yang terbatas untuk mengurangi, menyesuaikan, dan memulihkan diri dari guncangan. Sehingga pemulihan bencana dimulai dari minus, bukan nol,” katanya. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, kata Eka, dibutuhkan cara pandang baru dalam melihat problem kemiskinan dan masalah perumahan di tengah perubahan iklim yaitu melalui pendekatan kemiskinan multi dimensi. 

2
ID-EN Blog

Bantu desa Kasemben Kulon Memiliki Toilet Sehat

Di desa Kasemben Kulon kecamatan Wringinanom provinsi Jawa Timur masih ada sekitar 200 rumah tangga yang tergolong dalam keluarga pra sejahtera dengan pendapatan per bulan yang rendah serta tinggal di tempat yang kurang layak. Kebanyakan masyarakat di desa tersebut bekerja di bidang pertanian dan peternakan sebagai buruh harian dan upahan dengan pendapatan rata-rata Rp 30,000/hari. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah tidak memiliki fasilitas buang air besar yang layak, baik fasilitas secara induvidu ataupun bersamaan dengan tetangga lain. Mereka melakukan kegiatan buang air dengan menggunakan sarana yang disebut ‘jumbleng’ – toilet sederhana dengan dinding kulit bambu (gedhek) atau hamparan kain atau terpal bekas, dimana lubang kloset hanyalah tanah yang digali tanpa septictank, ketika selesai digunakan lubang ditutup dengan bilah kayu atau terpal.

Salah satu keluarga warga desa Kesamben Kulon bernama ibu Hermin sudah 25 tahun menggunakan WC jumbleng karena tidak punya pilihan selain menggunakan sarana ini. Beberapa waktu yang lalu anaknya sempat jatuh terperosok masuk ke dalam lubang jumbleng karena waktu itu malam hari di saat hujan serta minim penerangan dan licin. Ibu ini sempat terpikir membuat kamar mandi layak tapi urung dilaksanakan karena tidak ada biaya, untuk kebutuhan sehari-hari saja keluarga ini masih kekurangan.

Jangan biarkan mereka berjuang sendiri. Uluran tangan kita sangat berarti bagi mereka, teruslah berbagi kebaikan untuk sesama. Mari berikan bantuan terbaik kita dengan klik: https://kitabisa.com/campaign/toiletsehat

20220119_145923
ID-EN Blog

Gandeng Gunung Capital, Habitat Indonesia Bangun Posyandu di Wringinanom Gresik

Gunung Capital, salah satu perusahaan manajemen aset yang fokus dalam bidang infrastruktur dan bahan bangunan berkolaborasi dengan organisasi kemanusiaan Habitat for Humanity Indonesia membangun sebuah pos pelayanan terpadu (posyandu) di Wringinanom, Gresik, tepatnya di Dusun Kluwung, Desa Kesambenkulon.

Keberadaan Posyandu di Desa Kluwung akan memberi banyak manfaat, karena sampai akhir tahun 2021 desa ini tidak memilikinya. Selama ini, para ibu dan anak yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan hanya bisa bertemu dengan kader kesehatan dengan memanfaatkan balai desa atau langsung ke puskesmas.

Pembangunan Posyandu yang dimulai Oktober 2021 memberi banyak harapan bagi warga Desa Kluwung. Liwa Supriyanti, perwakilan dari Gunung Capital menuturkan, bahwa dalam kondisi pandemi akses terhadap fasilitas kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak menjadi lebih sulit, terutama dalam fase sebelum dan sesudah kehamilan. Era digital saat ini belum bisa dijalankan oleh semua daerah, sehingga banyak ketimpangan digital dialami masyarakat.

Sebagai bentuk antusias warga atas terjawabnya permasalahan mereka, setiap dari mereka rela membantu pembangunan posyandu secara bergiliran setiap harinya, hingga Januari 2022 Posyandu akhirnya rampung berdiri. Minggu kedua Januari lalu merupakan awal digunakannya posyandu saat beberapa ibu hamil hendak memeriksa kandungan maupun anaknya.

Eny dan Amenik, kader kesehatan di Dusun Kluwung menuturkan “Rasanya seperti mimpi akhirnya memiliki posyandu di dusun ini. Melayani para ibu dan anak terasa lebih aman, nyaman, dan teratur. Fasilitas yang lengkap terasa sangat membantu karena jika ibu-ibu ada pemeriksaan berlanjut, mereka tidak harus ke puskesmas lagi, sudah bisa disini.”

Untuk meresmikan posyandu yang telah didirikan, Gunung Capital dan Habitat Indonesia mengadakan acara serah terima secara hybrid bertempat di kantor Gunung Capital beralamat di Jl. Sudirman – Jakarta yang secara paralel juga disaksikan oleh para pemimpin Gunung Capital secara virtual.

Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia yang hadir dalam acara serah terima di kantor Gunung Capital Jakarta menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang besar terhadap Gunung Capital, yang berkenan berkolaborasi dengan Habitat Indonesia untuk menjawab permasalahan pelayanan kesehatan di Dusun Kluwung, dengan salah satunya mendirikan posyandu.

Posyandu ini ke depannya diperkirakan akan mampu melayani sekitar 110 ibu dan anak. Semakin banyaknya masyarakat yang dapat dilayani serta efektifnya pelayanan yang dapat dilakukan, diharapkan kesehatan dan pertumbuhan ibu dan anak khususnya di Dusun Kluwung dapat meningkat lebih tinggi.

Tidak hanya untuk ibu dan anak, di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, posyandu ini juga diharapkan dapat berfungsi ganda sebagai tempat pertolongan pertama bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.