
Pagi itu, matahari menyelinap perlahan di balik pepohonan Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Sinar hangatnya menari di antara butiran embun yang belum sempat menguap, menyapa wajah-wajah para relawan penuh semangat yang mulai berkumpul. Di antara mereka, berdiri Siti, karyawati Trisula Corporation, yang tidak duduk di depan komputer, melainkan menggenggam tang dan kawat besi.
Tangannya sibuk merakit besi untuk pondasi rumah. Ini adalah kali pertama Siti bergabung dalam aksi membangun rumah bersama Habitat for Humanity Indonesia. Wajahnya memerah karena matahari dan kerja fisik, tapi senyumnya tak hilang. “Wah, seru banget dan lumayan capek ini mas. Terasa kaku jari saya. Biasanya saya ngetik, sekarang jadi tukang. Tapi seru banget,” ujarnya sambil tertawa.
Tak jauh darinya, Lili, rekan kerjanya, juga merasakan hal yang sama. “Hari ini seru banget, bisa ikut terlibat langsung membangun rumah untuk keluarga di sini. Pengalaman ini bikin saya lebih banyak bersyukur,” katanya dengan mata berbinar.
Hari itu bukan sekadar kerja lapangan. Lebih dari itu, hari itu adalah hari gotong-royong, hari di mana perusahaan, masyarakat, dan relawan bergandeng tangan untuk mewujudkan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Melalui kerja sama antara Habitat for Humanity Indonesia dan Trisula Corporation, tujuh keluarga berpenghasilan rendah di Desa Karang Tengah akan memiliki rumah yang lebih layak, aman, dan bermartabat.
Prosesnya dimulai pada 14 Juni 2025, saat lebih dari 80 karyawan Trisula membangun pondasi rumah. Seminggu kemudian, pada 21 Juni, lebih dari 60 karyawan lainnya kembali turun tangan untuk memasang dinding-dinding rumah. Dari tiang ke tiang, bata ke bata, mereka membangun bukan hanya struktur fisik, tapi juga semangat dan harapan.






Julifer, Direktur PT Mido Indonesia (anak perusahaan Trisula), hadir langsung di lokasi dan menyampaikan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan kontribusi nyata dalam membantu sesama. Kami berharap rumah yang dibangun ini dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi keluarga penerima untuk mencari nafkah dan membangun masa depan yang lebih baik.”
Mengusung semangat “Let’s Create a Better Life for All”, kolaborasi ini bukan hanya sekadar CSR perusahaan. Kegiatan ini menjadi ruang pertemuan antara dunia kerja dan realitas masyarakat. Yang menarik, para penerima manfaat pun tidak hanya menunggu rumah mereka selesai dibangun. Mereka ikut bekerja, ikut menyatu dalam ritme pembangunan, ikut menyumbang tenaga dan semangat.
Sepanjang hari itu, suara palu bersahut-sahutan dengan canda dan tawa. Relawan dan warga saling berbagi cerita, berbagi makanan, bahkan berbagi peluh. Mereka membentuk barisan, mengangkat batu bata, mencampur semen, semua dilakukan dengan hati yang sama yaitu, hati yang peduli.
Kegiatan seperti ini bukan hanya meninggalkan rumah layak huni untuk keluarga di Desa Karang Tengah, tapi juga kenangan yang mendalam bagi karyawan Trisula Corporation. Bagi para karyawan, pengalaman ini membuka mata dan hati mereka terhadap kenyataan yang sering luput dari pandangan sehari-hari. Bagi keluarga penerima, ini adalah awal dari kehidupan yang baru yakni, lebih aman, lebih bermartabat nan penuh harapan.
Habitat for Humanity Indonesia menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh relawan Trisula. Bagi kami, setiap dinding yang dibangun adalah simbol kepedulian. Setiap pondasi yang diletakkan adalah langkah kecil menuju masa depan yang lebih pasti. Karena rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan rumah adalah tempat harapan bermula, dan kehidupan yang bermakna tumbuh dari sana.
(kh/av)