Mereka telah membuktikan bahwa kehilangan pekerjaan bukan akhir dari segala-galanya. Pandemi Covid-19 juga tidak membuat mereka berputus asa, tetapi malah memberi dorongan dan kreatifitas untuk melakukan sesuatu, berjuang menopang ekonomi keluarga.
Pada hari Senin, tanggal 8 Maret yang lalu, dalam rangka memperingati Hari Wanita Sedunia (International Women’s Day), Habitat for Humanity Indonesia mengadakan silaturahmi, bincang-bincang santai antara beberapa orang pemerhati perempuan Indonesia, bersama dengan dua orang ibu rumah tangga yang telah merintis usaha kuliner online.
Para pemerhati perempuan Indonesia yang hadir saat itu ialah Kwik Wan Tien, CEO PT Wajah Rejuvenasi Perempuan Indonesia, Ine Noor, Ketua DPW Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) Jakarta, Lucky A.P. Dewanta dari Women’s International Club, Nona Falleta Aryuni dari BCA dan Eurike Hadijaya dari PT Lautan Luas Tbk. Mereka berbincang-bincang dengan Ibu Rahmawati dan Ibu Happy Natalia, lulusan Pelatihan Kewirausahaan yang telah diselenggarakan oleh Habitat for Humantity Indonesia bersama PT. Lautan Luas Tbk. dan PT Natural Krimerindo (FiberCreme).
Bincang-bincang ini mengangkat topik pemberdayaan ibu rumah tangga yang berani tampil mandiri menjadi pejuang ekonomi keluarga di masa pandemi ini.
“Saat suami tidak lagi bekerja karena pandemi, saya harus melakukan sesuatu, saya tidak boleh berdiam diri, menyerah pada keadaan. Mulailah saya membuka usaha kuliner yang saya jual kepada teman-teman lewat WA” demikian tutur Ibu Rahmawati.
“Waktu itu saya sendiri juga sudah tidak bekerja karena mengurus anak yang masih bayi. Suatu hari saya mendapat informasi Habitat sedang menyelenggarakan pelatihan menjadi pengusaha mikro. Pelatihan itu memberikan bekal dan semangat bagi saya untuk mengembangkan usaha kuliner yang telah saya mulai. Kemudian saya diberi bantuan modal dan bimbingan untuk berpromosi dan menjualnya melalui GrabFood. Saya sekarang bisa memperoleh lebih banyak pelanggan. Omzet jualan saya langsung naik berkali lipat. Alhamdulillah, saya juga memenangi lomba omzet di pelatihan itu, sebagai juara pertama”, demikian cerita Ibu Rahmawati penuh semangat. Jika Anda ingin mendukung Ibu Rahmawati, silahkan cek toko @nyow_dessert di aplikasi GrabFood.
Peserta lainnya adalah Ibu Happy Natalia yang berdomisili di Bogor. “Sebelumnya saya bekerja di salah satu perusahaaan event organizer. Pandemi covid ini membuat semua event ditiadakan. Otomatis saya kehilangan pekerjaan. Saya sempat bingung juga. Kemudian saya ikut pelatihan yang diselenggarakan oleh Habitat. Saya bersyukur, melalui pelatihan ini saya mendapat ide menjual kue yang unik dan langka, dari resep turun temurun yaitu roti gambang dengan pilihan berbagai rasa. Saya sekarang bisa bernafas lega, omzet penjualan saya naik terus”, tutur Ibu Happy dengan gembira. Jika Anda ingin mendukung Ibu Happy, silahkan cek toko @roti.gambang.nostalgia.
Perjuangan kedua ibu-ibu ini mendapat apresiasi dari pemerhati perempuan Indonesia yang hadir dalam acara bincang-bincang itu. Mereka telah membuktikan bahwa kehilangan pekerjaan bukan akhir dari segala-galanya. Pandemi Covid-19 juga tidak membuat mereka berputus asa, tetapi malah memberi dorongan dan kreatifitas untuk melakukan sesuatu, berjuang menopang ekonomi keluarga.
Jika Anda tertarik untuk mendukung ibu-ibu pengusaha mikro lainnya, silahkan berdonasi disini: https://kitabisa.com/campaign/habitatdukungusahaibu