Kategori: ID-EN Blog

11
ID-EN Blog

Bangun Harapan Baru melalui Rumah Layak Huni 

Rumah layak huni merupakan hak dasar setiap individu untuk memiliki tempat tinggal yang aman, nyaman, dan layak. Namun, bagi jutaan keluarga di Indonesia, terutama yang berpenghasilan rendah, mencapai kondisi tersebut bisa menjadi sebuah mimpi yang sulit terwujud. Tanpa rumah yang layak, kehidupan sehari-hari menjadi penuh tantangan, terutama ketika menghadapi kondisi dapur yang tidak memadai, seperti yang dialami oleh Nunung dan keluarganya.  

“Dulu kondisi dapur saya seperti gubuk, dinding sudah retak, banyak bocornya, dan hampir mau roboh.” ungkap Nunung (51), warga Desa Kadumanggu, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.   

Bukan hal yang mudah bagi Nunung untuk memperbaiki kondisi dapurnya yang tidak layak. Karena keterbatasan biaya, ia hanya bisa berharap belas kasihan para dermawan yang membantu keluarganya. Hidup sebagai janda dengan dua anak membuatnya bergumul dalam kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, anak keduanya terpaksa harus berhenti sekolah karena keadaan.   

Masalah kesehatan yang dihadapi Nunung semakin mempersulit situasinya. Ia hanya bisa mengandalkan pendapatan tak menentu dari anak pertamanya dan pemberian tetangga. Namun, Nunung tak pernah kehilangan harapan. Mimpi untuk memiliki dapur yang layak telah menghantui pikirannya sejak 10 tahun lalu, saat mendiang suaminya masih ada. Saat itu, mereka bisa bersama-sama memasak dan berjualan cilok untuk menambah penghasilan suami yang bekerja sebagai buruh serabutan.   

Mendengar cerita Nunung, Habitat for Humanity Indonesia bergandengan dengan para donatur serta sukarelawan datang untuk memberikan dukungan membangun kembali dapur dan toilet milik Nunung. 

“Sekarang saya punya dapur baru yang aman dan nyaman,” ujar Nunung dengan senyum bahagia. “Saya ingin mengumpulkan modal untuk bisa berjualan cilok lagi dengan dapur baru ini, sehingga anak kedua saya bisa melanjutkan sekolah kembali.” tutur Nunung.   

Di usia ke-27 tahun, Habitat Indonesia merasa bahagia dapat membantu Nunung serta lebih dari 200.000 keluarga lainnya. Kami tak akan berhenti di sini dan terus melangkah dengan visi yang sama memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga berpenghasilan rendah untuk mencapai kekuatan, stabilitas, dan kemandirian melalui rumah layak huni.

15
ID-EN Blog

Deklarasi ODF: Pencapaian Program Habitat Indonesia bersama Herbalife Indonesia 

Kepala Desa Kedung Dalem, Suryadi, didampingi Director of Public Affairs Herbalife Indonesia, Arif Mustolih, memasang sertifikat Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, pada 7 Mei 2024 lalu. 

Dalam sambutannya, Suryadi menyampaikan bahwa semula target ODF di Desa Kedung Dalem akan tercapai di tahun 2025, namun berkat dukungan Habitat for Humanity Indonesia bersama Herbalife Family Foundation (HFF), target ODF Desa Kedung Dalem dapat tercapai di awal tahun 2024. 

Program ODF hasil kolaborasi Habitat Indonesia dengan HFF sejak 2019 ini telah menunjukkan pencapaian nyata, dimana program ini telah membangun 105 unit toilet rumah tangga baru, 5 unit toilet umum, 1 unit sarana air bersih, juga dilakukan pelatihan WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) yang bertujuan untuk mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. 

“Kehadiran Herbalife di desa ini adalah manifestasi dari visi pendiri kami untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Ini adalah komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang adil dan layak terhadap sanitasi dasar.” ujar Arif Mustolih, Director of Public Affairs Herbalife Indonesia.  

Salah satu mitra keluarga yang dibantu oleh HFF dan Habitat Indonesia merasa bersyukur atas perubahan hidupnya. “Setelah puluhan tahun, baru sekarang ini saya memiliki toilet. Anak-anak dan keluarga tidak lagi buang air besar di sawah. Kami jadi lebih bersih dan sehat,” ujar Asiah. 

Selain program ODF, Habitat Indonesia dan HFF juga turut membangun 1 unit Posyandu, memberikan penguatan kapasitas untuk 60 kader, serta pemantauan asupan nutrisi demi mendukung penanganan isu stunting di Desa Kedung Dalem. 

Habitat Indonesia menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Herbalife Family Foundation atas dukungannya yang luar biasa dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Dukungan ini merupakan langkah konkret dalam menciptakan perubahan yang berarti di kehidupan masyarakat.  

13
ID-EN Blog

Membangun Rumah Layak Huni bersama Relawan Asal Jepang

Sebanyak 83 relawan Jepang yang terbagi dalam enam tim, bergotong royong membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kelurahan Kali Agung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tanggal 6 Februari sampai dengan 13 Maret 2024 lalu.

Mereka bersama-sama membangun tujuh rumah layak huni, mulai dari tahap pembangunan pondasi hingga pembuatan dinding. Proyek ini merupakan bagian dari kegiatan Global Village (GV), yang merupakan program Habitat for Humanity dimana memungkinkan para relawan dari berbagai negara dapat terlibat langsung dalam pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat yang membutuhkan.

Selain melakukan pembangunan fisik, kegiatan GV kali ini juga mencakup kegiatan diskusi antara relawan dengan grup PASSA (Participatory Approach for Safe Shelter Awareness) tentang pengetahuan bencana di negara masing-masing.

Melalui program tersebut, masyarakat setempat dapat belajar tentang bagaimana masyarakat Jepang menghadapi dan mengelola risiko bencana. Sementara bagi relawan Jepang, mereka belajar bagaimana masyarakat lokal membangun rumah layak huni.

Salah satu relawan, Miyu, berbagi pengalamannya, “Ini pengalaman pertama saya melakukan pekerjaan konstruksi, apalagi saya melakukan ini di luar negara saya.” ujarnya. “Pengalaman ini sangat berharga bagi saya sebagai anak muda. Saya banyak belajar dan sadar bahwa rumah yang aman dan nyaman telah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Saya berharap, hasil keringat dan kerja keras saya bersama teman-teman dapat memberikan perubahan untuk keluarga yang kami bantu di hari esok agar lebih baik.”

Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan sudut pandang baru bagi para relawan tentang berbagi dan terlibat langsung dalam membangun harapan bagi masyarakat untuk dapat hidup dalam rumah yang layak huni.

Blog 2A
ID-EN Blog

Pelatihan SKK dan K3 Tenaga Konstruksi

Habitat for Humanity Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federal Jerman, menggelar Pelatihan SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Cipondoh, Kota Tangerang, dan Kosambi, Kabupaten Tangerang pada bulan Maret 2024 lalu. Program ini memfasilitasi 240 tukang dalam upaya meningkatkan peluang dan ketahanan ekonomi, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga berpenghasilan rendah di wilayah Provinsi Banten melalui pelatihan dan sertifikasi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menunjukkan bahwa dari total 8,3 juta tenaga kerja konstruksi, hanya 7,4% atau sekitar 616.000 tenaga kerja yang bersertifikat.

“Kita tahu, di Indonesia, jumlah tukang yang bersertifikat masih sedikit. Pelaksanaan program pelatihan tukang bersertifikat ini merupakan suatu langkah yang efektif. Selain mendukung pemerintah melahirkan tukang yang ahli dalam pembangunan rumah yang lebih baik, pelatihan ini diharapkan meningkatkan penghasilan tukang kedepannya,” ujar Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia.

Program pelatihan selama 10 hari tersebut disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Konstruksi, dimana mencakup Unit Kompetensi Pipa, Unit Kompetensi Atap Baja Ringan, Unit Kompetensi Cat, Unit Kompetensi Pasang Ubin, Keramik, Marmer dan Teraso, serta Unit Kompetensi Pasangan Dinding.

Program ini telah terbukti memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berharga kepada para peserta, seperti yang diungkapkan oleh Cecep, salah satu peserta pelatihan. “Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali, saya punya bekal pengetahuan dan praktik terbaik untuk saya bekerja.” tuturnya.

Sebelumnya, program pelatihan ini telah memfasilitasi 210 tukang dalam tiga fase yang berbeda, dari total 600 tukang yang direncanakan akan dilatih selama periode tahun 2023 hingga 2025.

Habitat Indonesia turut mengucapkan terima kasih kepada PT Mowilex Indonesia, PT Wavin Indonesia, PT Tata Metal Lestari & PT Tatalogam Lestari, PT Mortar Utama (Saint-Gobain), dan PT Etex Building Performance Indonesia atas dukungannya memfasilitasi tenaga pelatih, memberikan dukungan finansial dan material untuk pelatihan ini.

Kemitraan antara Habitat Indonesia, Pemerintah Jerman, dan sektor swasta dalam program ini adalah bukti nyata dari kerja sama lintas sektor dalam upaya meningkatkan keterampilan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan demikian, program ini menjadi langkah penting dalam membantu pekerja berpenghasilan rendah untuk mencapai kemandirian finansial yang lebih baik.

Blog 1A
ID-EN Blog

27 Tahun Membangun Indonesia

Rabu, 1 Mei 2024, Habitat for Humanity Indonesia genap menginjak usia ke-27 tahun memberikan dukungan kepada 200.206 keluarga berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia.

Melalui beragam program yang merangkum aspek penting kehidupan sehari-hari, seperti program rumah layak huni, program akses air bersih, sanitasi, dan kebersihan (WASH), program tanggap bencana, program pemberdayaan ekonomi, program fasilitas pendidikan, hingga program kemitraan peningkatan akses hunian layak, Habitat Indonesia telah menjadi fondasi dan kekuatan dalam membangun Indonesia.

Dari barisan program-program tersebut, tidak kurang dari 38.869 rumah layak huni telah terbangun, memberikan tempat tinggal yang layak bagi ribuan keluarga dengan penghasilan minim. Selain itu, sebanyak 27.009 keluarga telah mendapatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak, sementara 61.183 keluarga lainnya telah menerima dukungan pendanaan renovasi sejak tahun 1997, ketika Habitat Indonesia pertama kali berdiri.

Sebagai bentuk apresiasi yang tulus, Habitat Indonesia ingin menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para dermawan, sukarelawan, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan tak terhingga dalam mewujudkan visi kami, yakni bahwa setiap individu berhak memiliki rumah layak.

“Pencapaian ini tidak mungkin terwujud tanpa campur tangan banyak pihak, mulai dari donatur-donatur kami, para relawan, hingga dukungan berbagai pihak baik dari institusi pemerintah maupun sektor swasta lainnya,” ungkap Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia.

Dengan semangat yang tak pernah surut, Habitat Indonesia berkomitmen untuk terus melangkah maju dengan visi dan misi yang sama. Kami yakin bahwa melalui program-program unggulan kami, dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan nasional. “Kami akan terus melangkah dengan visi yang sama agar mencapai kesejahteraan nasional melalui program dan pelayanan Habitat Indonesia,” tambah Susanto.

Habitat Indonesia juga akan terus berkomitmen berada di samping jutaan keluarga di seluruh Indonesia, memberikan mereka kesempatan untuk memiliki rumah layak huni yang menjadi kebutuhan dasar setiap keluarga. Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari Sahabat Habitat, kami siap menjalani perjalanan panjang ini, membangun masa depan yang lebih baik bagi negara Indonesia.

IV-2024-07-01
ID-EN Blog

Hari Air Sedunia 2024: Air Untuk Perdamaian

Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2024 dengan tema “Water for Peace“, perhatian dunia terfokus pada urgensi untuk memastikan setiap individu memiliki akses yang setara dan layak terhadap air bersih, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Goal 6).

Melalui program Akses Air, Sanitas, dan Kebersihan (WASH), Habitat for Humanity Indonesia berkomitmen untuk mengatasi krisi air bersih ini dengan membangun fasilitas akses air bersih di berbagai daerah seperti Kabupaten Tangerang, Bogor, Karawang, dan Gresik, sehingga dapat membantu ribuan warga mendapatkan akses yang setara terhadap air bersih.

Dalam menghadapi tantangan krisis air bersih ini, Habitat Indonesia tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mengadakan serangkaian kegiatan memperingati Hari Air Sedunia. Pada tanggal 2 Maret 2024, Habitat Indonesia menggelar aksi Gerakan 100 Biopori di Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Aksi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Habitat Indonesia, IUWASH Tangguh, pemerintah desa dan kecamatan, serta warga lokal. Gerakan ini tak hanya tentang meningkatkan kesadaran, tapi juga mencari solusi inovatif. Melalui lubang resapan biopori, tanah dapat lebih efektif menyerap air hujan, mengurangi genangan air, dan pada akhirnya, membantu mengurangi risiko konflik sumber daya air, yang menjadi kunci untuk mencapai perdamaian di tengah masyarakat.

Sementara itu, pada tanggal 23 Maret 2024, Habitat Indonesia melanjutkan aksinya dengan menggelar program penanaman pohon di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Acara ini dihadiri oleh 150 warga yang turut berpartisipasi dalam menanam bibit pohon alpukat di 100 titik yang tersebar di kawasan hutan dan lingkungan rumah. Lebih dari sekadar menanam bibit pohon alpukat, aksi ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dengan memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi erosi. Selain itu, penanaman pohon juga memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi masyarakat.

Melalui kesinambungan antara program infrastruktur dan kegiatan edukasi serta lingkungan, Habitat Indonesia tidak hanya meningkatkan akses terhadap air bersih, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan demi perdamaian. Dengan demikian, setiap langkah kecil yang diambil dalam menjaga sumber daya air dapat berdampak besar dalam mempromosikan perdamaian di masyarakat dan bagi generasi yang akan datang.

IV-2024-06-01
ID-EN Blog

Keajaiban Ramadan Bagi Keluarga Lukman

Tinggal di desa yang jauh dari perkotaan, Lukman (41) dan keluarganya merasakan Ramadan tahun ini dengan nuansa yang berbeda. Sebagai seorang buruh tani, Lukman bekerja dengan pendapatan yang tidak melebihi Rp60.000,- per harinya. Sedangkan istrinya, Yanti (39), seorang ibu rumah tangga yang membesarkan tiga orang anak. Dua di antaranya masih duduk di bangku sekolah dasar, dan satunya masih balita.

Kehidupan mereka menjadi semakin sulit karena kondisi ruang dapur dan toilet yang memprihatinkan. Dindingnya terbuat dari bilik bambu, tanpa lantai, dan atapnya terbuat dari rangka kayu tua. Dapur mereka bukan hanya tempat memasak, tetapi juga menjadi tempat yang tidak aman dengan seringnya tikus dan ular masuk ke dalam rumah, serta bocor saat hujan turun.

Beruntung, keberkahan Ramadan datang kepada Lukman dan keluarga melalui program renovasi dari Habitat for Humanity Indonesia. Tepat satu hari sebelum Ramadan, ruang dapur dan toilet mereka telah selesai direnovasi.

“Alhamdulillah,” kata Lukman dengan suara penuh syukur, “Ramadan tahun ini sangat istimewa bagi kami. Sekarang, kami memiliki ruang dapur dan toilet yang baru, di dapur kami bisa sahur bersama dengan nyaman.” tambah Lukman.

Berkat renovasi tersebut, bukan hanya Lukman dan Yanti yang merasa lega, tetapi juga anak-anak mereka. Ruang dapur yang baru menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi mereka menghabiskan waktu bersama, bermain dan belajar.

Dengan kondisi rumah yang lebih baik, beban hidup Lukman sedikit berkurang. Ia kini bisa lebih fokus untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.

“Haturnuhun (terima kasih) kepada para donatur dan Habitat yang telah membantu keluarga saya,” ucap Lukman. “Ramadan tahun ini sungguh membawa berkah bagi saya dan keluarga. Semoga Allah memberkati setiap orang yang telah membantu hidup saya dengan kebaikan ini.” tambah Lukman.

Lukman dan keluarganya merasakan keajaiban dari adanya pertolongan antar sesama. Kamu juga bisa ikut berperan membantu jutaan keluarga lainnya mencapai kekuatan dan kemandirian di bulan suci ini dan di masa yang akan datang. Salurkan sedekah terbaikmu di sini: www.habitatindonesia.org/donate

IV-2024-05-01
ID-EN Blog

Desa Maju Prudential: Dampak Nyata PRUVolunteers

Di Indonesia, kita menyadari bahwa pasca pandemi Covid-19, banyak warga mengalami dampak besar terutama secara ekonomi. Kurangnya pemahaman tentang wirausaha dan permodalan, serta kebutuhan akan jaring pengaman seperti asuransi, semakin memperumit situasi ini. Ditambah lagi dengan kondisi rumah yang tidak layak, fasilitas sanitasi yang tidak memadai, serta minimnya pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat, menambah keprihatinan akan akses kesehatan yang tidak mencukupi.

PT Prudential Life Assurance, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyedia asuransi jiwa, kesehatan, serta manajemen aset, menyadari persoalan ini. Dengan menggandeng Habitat for Humanity Indonesia, berupaya mewujudkan Desa Maju Prudential (DMP) sebagai langkah peningkatan pemulihan pasca Covid-19 untuk penduduk suburban di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Sejak Agustus 2023, Prudential secara bertahap membangun 15 unit rumah layak baru, merenovasi 10 rumah, memperbaiki 10 unit UMKM, membangun 38 toilet baru, serta memberikan alat-alat perlengkapan Posyandu, dalam upaya merealisasikan dampak nyata dari program DMP. Beragam pelatihan seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelatihan kewirausahaan, hingga pelatihan vokasi turut difasilitasi oleh Prudential untuk 400 warga setempat.

Prudential, yang diwakili oleh jajaran direksi dan karyawan Prudential Indonesia, tidak hanya memberikan dukungan finansial tetapi juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan sukarelawan dengan turut serta membangun rumah dan toilet, mulai dari pembangunan pondasi, pembuatan dinding, hingga tahap pengecatan.

Habitat Indonesia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi luar biasa dari Prudential. Dengan kerjasama ini, kami bersama-sama mewujudkan mimpi keluarga berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah yang layak, toilet yang bersih, serta pengetahuan dari ragam pelatihan yang dapat membawa perubahan ekonomi keluarga yang lebih baik.

Mari terus membangun bukan hanya rumah, tetapi juga harapan dan masa depan yang lebih cerah!

IV-2024-04-01
ID-EN Blog

#PilahSampahJadiRumah

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) telah menjadi agenda tahunan yang diperingati setiap tanggal 21 Februari. Peringatan ini guna mengenang peristiwa yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005.

Dikutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal, gunung sampah di TPA Leuwigajah telah merenggut nyawa 157 jiwa. Insiden terjadi karena curah hujan tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibat peristiwa ini dua kampung (Cilumus dan Pojok) hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari TPA Leuwigajah. Tragedi inilah yang melatarbelakangi lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri LHK Nomor 2 Tahun 2024, tema yang diusung tahun ini yaitu “Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif”. Tema yang ditetapkan tersebut dilatarbelakangi dengan adanya persoalan sampah plastik yang masih terus menjadi persoalan serius baik secara nasional maupun internasional. Pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas. Berdasarkan data dari United Nations Environment Programme (UNEP), jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem perairan dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 apabila tidak ada upaya untuk mencegah polusi plastik yang pada tahun 2016 berjumlah 9 – 14 juta ton, berpotensi menjadi 23 – 27 juta per tahun pada 2040. Plastik yang berakhir di perairan atau lautan sebagian besar dihasilkan dari sumber polusi darat yang membutuhkan penanganan dengan kerangka hukum dan kelembagaan dalam proses pengelolaan sampah yang komprehensif.

Tahun 2024 menjadi momentum penting untuk mengarusutamakan isu penyelesaian polusi plastik. Habitat for Humanity Indonesia mengajak semua pihak terus melakukan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat dengan cara mengumpulkan dan memilah sampah plastik.

Saat ini Habitat Indonesia bekerja sama dengan Rebricks sebagai perusahaan pengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan telah menggunakan bahan bagunan yang ramah lingkungan seperti paving block, hollow block dan roster untuk membangun rumah. Jenis sampah plastik yang digunakan untuk pembuatan bahan bangunan adalah kantong plastik, plastik berlapis-lapis (sachet), plastik gelembung, plastik lunak dan sebagainya. Setiap bahan bangunan yang diproduksi berisi 2 Kg/m2 sampah plastik, 11 rumah ramah lingkungan yang dibangun Habitat telah ikut mengurangi 2.790 Kg sampah plastik.

Melalui peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Habitat for Humanity Indonesia mengajak masyarakat dan komunitas ikut berdonasi untuk membangun rumah layak huni yang ramah lingkungan bagi keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia. Salurkan donasi bulanan di link: https://form.jotform.com/80521506673454 atau bisa juga mengunjungi website: https://oldweb.habitatindonesia.org/donate

IV-2024-03-01
ID-EN Blog

Mewujudkan Dunia Memiliki Rumah Yang Layak

Saint-Gobain Indonesia bersama Habitat for Humanity Indonesia menggelar kegiatan volunteering bertajuk “Act to Build: Making The World a Better Home” di Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu, 17 Februari 2024.

Partisipasi aktif Saint-Gobain Indonesia dalam membangun rumah layak huni untuk keluarga-keluarga berpenghasilan rendah dihadiri 80 relawan yang terdiri dari jajaran direksi di antaranya, Ivana Ijaya selaku Country CEO, Dona Rivai selaku Country HR Director, Ivan Haloho selaku Country EHS Director, dan Apsara Herman selaku Marketing Director, serta puluhan karyawan.

Kegiatan volunteering ini merupakan bagian dari tahap pertama dukungan pembangunan 10 rumah dari total 20 rumah yang menjadi proyek lanjutan Saint-Gobain Indonesia bersama Habitat.

Menariknya, aktivitas yang dimulai dari pembangunan pondasi, pembuatan dinding rumah, hingga tahap pengacian, menggunakan produk dari Mortar Utama Saint-Gobain, dengan produk unggulannya yaitu, semen instan yang ramah lingkungan. Selain itu pembangunan rumah ini juga menggunakan eco-bricks dimana terbuat dari campuran sampah plastik yang merupakan program “Climate Smart Housing“.

Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi tonggak positif bagi perusahaan dalam menunjukkan komitmennya pada program CSR berkelanjutan, demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

“Kegiatan ini merupakan output dari satu visi dan nilai yang sama antara Saint-Gobain dan Habitat Indonesia dalam upaya mendukung life and sustainable construction. Harapan kami, semoga setelah dibangunnya rumah ini, pemilik rumah dapat hidup lebih bahagia dan nyaman dengan rumah barunya”, ujar Ivana Ijaya, Country CEO Saint-Gobain Indonesia.

Keaktifan para relawan dalam acara tersebut telah menjadi pengalaman berharga, membangkitkan semangat mereka untuk terus berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, serta membawa perubahan positif khususnya bagi kehidupan warga Desa Marga Mulya.

Tentang Saint-Gobain Indonesa

Saint-Gobain Indonesia merupakan bagian dari Saint-Gobain Group, perusahaan bahan bangunan terbesar global dan salah satu dari 100 grup industri terkemuka di dunia. Berdiri sejak tahun 1992, Saint-Gobain Indonesia menyediakan solusi inovatif bagi para arsitek, kontraktor, pengembang, dan pemilik rumah melalui produk unggulannya dengan merek terkemuka seperti Mortar Utama (MU) Weber untuk solusi mortar, Gyproc untuk gipsum, Norton untuk bahan abrasif, dan Adfors untuk bahan penguat.