Tangerang, 12 Juli 2025 – Habitat for Humanity Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) resmi memulai pembangunan 51 unit rumah dari total 110 rumah layak huni dalam program Revitalisasi Kampung Tanjung Kait.
Simbolisasi dimulainya program ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, Program Director Habitat for Humanity Indonesia, Arwin Soelaksono, dan Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, yang berlangsung di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten pada 12 Juli 2025 lalu.
Kampung Tanjung Kait yang terletak di Desa Tanjung Anom, sebuah wilayah pesisir di utara Banten, merupakan tempat tinggal bagi ratusan keluarga berpenghasilan terendah pada desil 1 dan 2, yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Wilayah ini sudah dihuni lintas generasi dan berdampingan dengan situs bersejarah Klenteng Tjo Soe Kong.
Meski demikian, kondisi sosial dan infrastruktur di kampung ini selama puluhan tahun tertinggal jauh seperti, keberadaan rumah-rumah tidak layak huni, sanitasi minim, air bersih terbatas, dan tingginya kerentanan terhadap bencana.
Melalui program Revitalisasi Kampung Tanjung Kait ini, masyarakat tak hanya mendapatkan rumah baru, tapi juga lingkungan yang lebih sehat dan tertata. Program ini secara holistik merancang penataan kawasan pesisir. Mulai dari pembangunan rumah layak huni, penyediaan infrastruktur dasar seperti akses air bersih, penerangan, jalan lingkungan, hingga fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sentra ekonomi berbasis potensi hasil laut lokal.
Salah satu komponen penting dari program ini adalah jaminan kepemilikan tanah melalui sertifikasi legal untuk seluruh keluarga penerima manfaat. Hal ini memberi kepastian hukum dan rasa aman bagi warga untuk menetap dan membangun masa depan tanpa rasa khawatir digusur.






Bupati Maesyal Rasyid menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan keadilan sosial. “Terima kasih kepada relawan Habitat Indonesia dan Prudential atas kepeduliannya membangun langsung rumah-rumah untuk keluarga di sini. Ini bukan hanya soal membangun rumah, melainkan soal membangun kehidupan yang lebih layak,” ujar Maesyal dalam sambutannya. Ia juga menambahkan bahwa kehadiran berbagai pihak di program ini membuka jalan bagi masyarakat pesisir untuk lebih mandiri.
Karin Zulkarnaen, menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam pembangunan sosial. “Kami tidak hanya membangun rumah, tapi juga harapan dan masa depan. Kami ingin masyarakat hidup lebih sehat dan sejahtera dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, Arwin Soelaksono menambahkan bahwa rumah-rumah yang dibangun mengedepankan pendekatan swadaya berbasis komunitas. “Setiap unit berukuran 30 meter persegi, terdiri dari dua kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur. Pembangunan dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif warga agar tumbuh rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap rumah yang dibangun,” jelas Arwin.
Habitat for Humanity Indonesia sendiri telah berhasil membangun lebih dari 1.300 unit rumah di Kecamatan Mauk. Rekam jejak ini menunjukkan komitmen jangka panjang Habitat Indonesia dalam mendampingi masyarakat menghadirkan hunian layak yang aman dan bermartabat.
Kini, program Revitalisasi Kampung Tanjung Kait menjadi simbol nyata bahwa transformasi sosial bisa tercapai melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan kerja sama yang berkelanjutan, masa depan yang lebih baik untuk warga pesisir bukan sekadar harapan, melainkan kenyataan yang sedang dibangun bersama.
Foto: HFHI/Budi Ariyanto
(kh/av)