Tag: habitat

Kartini Habitat (1)
ID-EN Blog

Diresmikan Wali Kota Cilegon, Graha Posco Community Learning Center Hadiah untuk Masyarakat Cilegon

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian didampingi Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang Moo meresmikan Graha Posco Community Learning Center di Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Kamis, 28 April 2022.

Kehadiran gedung pusat pembelajaran masyarakat ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Cilegon khususnya dalam bidang pendidikan, pelatihan dan keterampilan warga untuk menunjang kemandirian ekonomi menuju Kota Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan prasasti oleh Wali Kota Cilegon Helldy Agustian didampingi Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang Moo dan disaksikan langsung Habitat Indonesia dan warga setempat.

Gedung baru didirikan untuk kemajuan pendidikan dan pelatihan keterampilan warga, guna meningkatkan kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan warga Cilegon. Posco sebagai pemegang saham Krakatau Posco bermitra dengan Habitat for Humanity Indonesia mengadakan program Holistic Community Development, Posco Steel Village.

Program tersebut berupa program pengadaan berbagai fasilitas layanan masyarakat yang mencakup permukiman, pendidikan dan dukungan. Pembangunan dimulai sejak tiga tahun lalu dan dirampungkan pada April 2022 sore.

Pembangunan tersebut diantaranya 25 rumah baru layak huni, 30 toilet keluarga, 3 sekolah, penyediaan 1 bank sampah, 1 Gedung Graha Posco Community Learning Center, pelatihan pengelolaan sampah, dan pelatihan peningkatan pendapatan.

Semua fasilitas tersebut, diberikan setelah melakukan pendekatan berbasis masyarakat dan pemerintahan setempat guna memastikan bahwa bantuan diberikan secara efektif dan efisien. Program pengembangan masyarakat ini sukses menjangkau 550 orang di Kota Cilegon yang berasal dari 2 kecamatan yakni Citangkil dan Ciwandan dan 3 kelurahan yakni Samangraya, Tegalratu, dan Kubangsari.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi bantuan dari Krakatau Posco yang sejalan dengan program Pemerintah Kota Cilegon, terutama di dalam bidang pendidikan. Helldy juga menyampaikan harapannya untuk mendorong pembenahan pembangunan melalui kebersamaan dalam suasana yang kondusif.

“Krakatau Posco telah merealisasikan beberapa program untuk mendukung dan meningkatkan kompetensi dan keterampilan generasi muda Cilegon agar dapat bersaing di pasar tenaga kerja. Dengan dibangunnya Community Learning Center ini, semoga masyarakat dapat memaksimalkan fungsi dan fasilitas yang ada dan berpartisipasi aktif mengikuti program-program yang diberikan dengan baik, secara konsisten agar manfaatnya dapat terus dirasakan secara berkesinambungan sampai dengan beberapa generasi mendatang,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang Moo menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh pihak yang bekerjasama. Sehingga proyek Steel Village yang termasuk sebagai bagian dari implementasi filosofi Corporate Citizenship dengan semangat “With Posco” ini dapat berjalan dengan baik dan diharapkan akan mendatangkan kebermanfaatan bagi warga Kota Cilegon secara berkelanjutan.

“Gedung ini diharapkan dapat memenuhi peran strategisnya untuk membuat perubahan dalam perilaku masyarakat untuk mendukung pengembangan berkelanjutan di Kota Cilegon. Kelak di sini akan diselenggarakan berbagai program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat yang berguna untuk menghadapi tantangan sosial-ekonomi,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Krakatau Posco yang sudah mempercayakan Habitat sebagai mitra dalam pelaksanaan program.

“Terima kasih Krakatau Posco yang sudah mempercayakan Habitat Indonesia sebagai mitra dalam melaksanakan program. Habitat sangat terbuka menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak demi terus mewujudkan kehidupan yang sejahtera bagi keluarga yang membutuhkan,”tuturnya.

2
EN-ID Blog

Help Kasemben Kulon Village to Have Decent Toilets

In Kasemben Kulon village, Wringinanom
sub-district, East Java province, there are still around 200 households
belonging to poor families with low monthly income and living in inadequate places. Most of the people in the village work in agriculture and ranch as day
laborers with an average income of IDR 30,000/day. The current pressing issue
is that they do not have proper defecation facilities, either personal toilet
or public toilets. They defecate using a facility called a ‘jumbleng’ – a simple toilet with bamboo skin stripped and
woven (gedhek) or a stretch of used cloth or tarpaulin as walls with self-dug
toilet hole without a septic tank, where when finished doing the business, the
hole is covered with wooden slats or tarpaulin.

One of the families from Kesamben Kulon
village, Mrs. Hermin, has been using the jumbleng toilet for 25 years because
she has no choice but to use this facility. Some time ago, his son had fallen
into the hole because it was raining at night and had little lighting and was
slippery. This mother had thought of making a proper bathroom but she couldn’t
do it because there was no money, this family still lacked for daily needs.

Don’t let them fight alone. Our helping
hand means a lot to them, share and care for one another. Go to https://kitabisa.com/campaign/toiletsehat
and donate to give your help.

20220119_145923
ID-EN Blog

Gandeng Gunung Capital, Habitat Indonesia Bangun Posyandu di Wringinanom Gresik

Gunung Capital, salah satu perusahaan manajemen aset yang fokus dalam bidang infrastruktur dan bahan bangunan berkolaborasi dengan organisasi kemanusiaan Habitat for Humanity Indonesia membangun sebuah pos pelayanan terpadu (posyandu) di Wringinanom, Gresik, tepatnya di Dusun Kluwung, Desa Kesambenkulon.

Keberadaan Posyandu di Desa Kluwung akan memberi banyak manfaat, karena sampai akhir tahun 2021 desa ini tidak memilikinya. Selama ini, para ibu dan anak yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan hanya bisa bertemu dengan kader kesehatan dengan memanfaatkan balai desa atau langsung ke puskesmas.

Pembangunan Posyandu yang dimulai Oktober 2021 memberi banyak harapan bagi warga Desa Kluwung. Liwa Supriyanti, perwakilan dari Gunung Capital menuturkan, bahwa dalam kondisi pandemi akses terhadap fasilitas kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak menjadi lebih sulit, terutama dalam fase sebelum dan sesudah kehamilan. Era digital saat ini belum bisa dijalankan oleh semua daerah, sehingga banyak ketimpangan digital dialami masyarakat.

Sebagai bentuk antusias warga atas terjawabnya permasalahan mereka, setiap dari mereka rela membantu pembangunan posyandu secara bergiliran setiap harinya, hingga Januari 2022 Posyandu akhirnya rampung berdiri. Minggu kedua Januari lalu merupakan awal digunakannya posyandu saat beberapa ibu hamil hendak memeriksa kandungan maupun anaknya.

Eny dan Amenik, kader kesehatan di Dusun Kluwung menuturkan “Rasanya seperti mimpi akhirnya memiliki posyandu di dusun ini. Melayani para ibu dan anak terasa lebih aman, nyaman, dan teratur. Fasilitas yang lengkap terasa sangat membantu karena jika ibu-ibu ada pemeriksaan berlanjut, mereka tidak harus ke puskesmas lagi, sudah bisa disini.”

Untuk meresmikan posyandu yang telah didirikan, Gunung Capital dan Habitat Indonesia mengadakan acara serah terima secara hybrid bertempat di kantor Gunung Capital beralamat di Jl. Sudirman – Jakarta yang secara paralel juga disaksikan oleh para pemimpin Gunung Capital secara virtual.

Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia yang hadir dalam acara serah terima di kantor Gunung Capital Jakarta menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang besar terhadap Gunung Capital, yang berkenan berkolaborasi dengan Habitat Indonesia untuk menjawab permasalahan pelayanan kesehatan di Dusun Kluwung, dengan salah satunya mendirikan posyandu.

Posyandu ini ke depannya diperkirakan akan mampu melayani sekitar 110 ibu dan anak. Semakin banyaknya masyarakat yang dapat dilayani serta efektifnya pelayanan yang dapat dilakukan, diharapkan kesehatan dan pertumbuhan ibu dan anak khususnya di Dusun Kluwung dapat meningkat lebih tinggi.

Tidak hanya untuk ibu dan anak, di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, posyandu ini juga diharapkan dapat berfungsi ganda sebagai tempat pertolongan pertama bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

WhatsApp Image 2021-12-14 at 09.58.10
EN-ID Blog

Solidarity Helps Residents Affected by Mount Semeru Disaster

The disaster struck at around 3 PM. Heavy ash fall to volcanic materials and lava flows travelled down the Lumajang Regency and its surroundings.

Mount Semeru with a height of 3,676 meters erupted and caused ash fall in Sumbersari hamlet, Supiturang village, Pronojiwo Lumajang sub-district, and East Java province. As a result of this activity, the community and sand diggers in the Leprak River ran away.

According to residents’ interview, actually the hot clouds were first seen at around 3.30 PM on December 3, 2021 on top of the mountain. Before releasing hot clouds, Mount Semeru released cold lava that caused flooding. The impact of hot cloud avalanche was most severely felt in Lumajang Regency. It is known that two sub-districts in Lumajang are completely dark, namely Pronojiwo and Candipuro sub-districts.

Assistance will be given according to the urgency of needs at the location, specifically for the needs of hygiene kits, cleaning kits for house and surrounding, home repair programs and access to clean water. This program will be carried out after they are completely safe to return to their environment and are ready to work together to repair the house.

Let’s give your hand to them by scanning the QR code below:

WhatsApp Image 2021-12-14 at 09.58.10
ID-EN Blog

Solidaritas Bantu Warga Terdampak Bencana Gunung Semeru

Bencana ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Awan pekat hingga hujan abu vulkanik serta banjir lahar menyelimuti Kabupaten Lumajang dan Sekitarnya.

Gunung Semeru berketinggian 3.676 meter itu meletus dan mengakibatkan hujan abu di dusun Sumbersari, desa Supiturang, kecamatan Pronojiwo Lumajang provinsi Jawa Timur. Akibat aktivitas itu masyarakat dan penggali pasir di aliran sungai Leprak berlarian menjauh.

Menurut keterangan warga, sebenarnya awan panas terlihat pertama kali muncul sekitar pukul 15.30 WIB pada tanggal 3 Desember 2021 di atas gunung. Sebelum mengeluarkan awan panas Gunung Semeru mengeluarkan lahar dingin hingga menyebabkan banjir. Dampak awan panas guguran paling parah dirasakan di Kabupaten Lumajang. Diketahui dua kecamatan di Lumajang  gelap gulita yakni kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Menjelang akhir tahun ini solidaritas kita kembali diuji. Kini saudara kita yang berada di wilayah gunung Semeru membutuhkan bantuan dari kita semua.

Bantuan akan disalurkan sesuai urgensi kebutuhan di lokasi, terkhusus pada kebutuhan paket kebersihan, peralatan pembersih rumah dan lingkungan, program perbaikan rumah dan akses air bersih. Program ini akan dilakukan setelah mereka benar-benar aman untuk Kembali ke lingkungannya dan siap bergotong royong memperbaiki rumah.

Mari ulurkan tangan untuk bantu sesama dengan cara scan QR code dibawah:

WhatsApp Image 2021-12-15 at 14.24.39
ID-EN Blog

Habitat Charity Golf 2021 Ditargetkan Bangun 26 Rumah Layak Huni

Habitat Charity Golf Tournament kembali digelar di Imperial Klub Golf Karawaci pada 15 Desember 2021.
Habitat Charity Golf Tournament kembali digelar di Imperial Klub Golf Karawaci pada 15 Desember 2021.

Setelah sempat tertunda akibat pandemi, Habitat Indonesia kembali menggelar Habitat Charity Golf Tournament pada 15 Desember 2021 yang lalu di Imperial Klub Golf Karawaci.

Habitat Charity Golf Tournament merupakan event rutin yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali sejak 2010, sebagai ajang para golfers Indonesia bertanding sambil beramal, berdonasi untuk mendukung penyediaan hunian bagi masyarakat yang kurang mampu di berbagai daerah di Indonesia.

Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia menuturkan “Pandemi mengajarkan kita betapa pentingnya hunian yang layak bagi keluarga. Anjuran “Stay at Home” harus dilengkapi dengan rumah yang layak dan sehat sebagai langkah awal untuk melindungi keluarga dari virus Covid-19.  Indonesia masih membutuhkan 10 juta rumah layak dan melalui Habitat Charity Golf Tournament kami dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan rumah layak, terutama bagi masyarakat yang tidak mampu, sehingga tercipta Indonesia yang sehat dan kuat. Sejak pertama kali tournament ini diselenggarakan pada tahun 2010, hingga saat ini, melalui Habitat Charity Golf Tournament kami telah membangun lebih dari 200 rumah layak huni”

Para peserta Habitat Charity Golf Tournament diberikan pilihan dalam berdonasi yaitu untuk mendukung pembangunan tiap unit rumah baru, mereka berdonasi sebesar 50 juta rupiah, dan untuk mendukung renovasi tiap unit rumah, mereka berdonasi 30 juta rupiah.

Tahun ini Bank HSBC Indonesia menjadi sponsor utama terselenggaranya Habitat Charity Golf Tournament 2021.

Francois de Maricourt, President Director, PT Bank HSBC Indonesia mengatakan “HSBC berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekonomi dan masyarakat yang berkelanjutan di Indonesia. Kami senang dapat mendukung Habitat for Humanity Indonesia dalam program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat di Mauk, Wringinanom, dan Babakan Madang, sebagai wujud dari komitmen kami di Indonesia.”

“Kami sangat bersyukur, Habitat Charity Golf Tournament 2021 yang sempat tertunda penyelenggaraannya selama setahun, telah berhasil mengumpulkan donasi untuk pembangunan 22 rumah bagi masyarakat di Mauk-Tangerang, Babakan Madang-sentul dan Winginanom-Gresik yang akan dimulai pada akhir Januari 2022. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat”, tutup Susanto.

Anda ingin turut terlibat, mendukung pembangunan rumah layak huni di Indonesia? Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui habitatindonesia.org, Instagram: habitat_id atau Facebook: Habitat Indonesia.

semeru@300x
ID-EN Blog

Berbagi untuk Keluarga Semeru

Halo #OrangBaik, 

#OrangBaik, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami awan panas guguran pada hari Sabtu (4/12). Berdasarkan data Badan Nasiona Penanggulangan Bencana (BNPB) tanggal 7 Desember 2021, saat ini sudah terdapat 34 orang korban meninggal dunia, puluhan orang mengalami luka dan luka bakar, serta ratusan warga harus mengungsi.

Bencana ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Awan pekat hingga hujan abu vulkanik serta banjir lahar menyelimuti Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

7445b72f-d566-4f42-b4c5-73324052da9a.jpg

Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter itu mengakibatkan hujan abu di dusun Sumbersari, desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Akibat aktivitasnya itu, masyarakat dan penggali pasir di aliran Sungai Leprak berlarian menjauh.

4e590c63-ad03-407a-942f-e31f76ba5f07.jpg

Menurut keterangan warga, sebenarnya awan panas terlihat pertama kali muncul sekitar 15.30 WIB tanggal 3/12 dari atas gunung. Sebelum mengeluarkan awan panas, gunung Semeru mengeluarkan lahar dingin hingga menyebabkan banjir.

Dampak awan panas guguran paling parah dirasakan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Diketahui dua kecamatan di Lumajang gelap gulita, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

846818aa-9a89-40b9-849c-0d06190c362c.jpg

#OrangBaik, menjelang akhir tahun ini solidaritas kita kembali diuji. Kini saudara kita yang berada di wilayah sekitar semeru membutuhkan bantuan dari kita semua.

Bantuan akan disalurkan sesuai urgensi kebutuhan di lokasi, terkhusus pada kebutuhan paket kebersihan keluarga, peralatan pembersih rumah dan lingkungan, program perbaikan rumah dan akses air bersih. Program akan dilakukan setelah mereka benar-benar aman untuk kembali ke lingkungannya dan siap bergotong royong memperbaiki rumah

Mari ulurkan tangan kalian untuk bantu sesama dengan cara: 

https://kitabisa.com/campaign/untuksemeru

Klik “DONASI SEKARANG”;

Masukkan nominal donasi;

Pilih Metode Pembayaran;

Segera transfer sesuai nominal dan ikuti petunjuk selanjutnya.

Salam,

Habitat For Humanity Indonesia

Housing Forum
EN-ID Blog

Housing Forum Indonesia 2021 : Building Inclusive Housing for Better Lives

Fulfilling the need for livable and affordable housing in the property sector is considered to drive the economy because it is directly related to the scope of supporting industries.

Budi Sastrawinata, Head of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry under Integrated Property Area Development Agency, stated at the Indonesia Housing Forum, which was held online on Thursday (Oct, 14th 2021), that “The property industry’s ecosystem has a vital role in fixing the needs.”

Budi added that the property industry covers various aspects, such as housing, shop houses, apartments, the superblock area consists of offices and shopping centers, then TOR, namely airports and ports. Furthermore, the tourism area consists of resorts, hotels, and eco-tourism. In addition, there are also new urban areas and urban rejuvenation, as well as industrial areas. All of these are related to the needs of financial services such as banking, taxes, REITs, Tapera, and BPJS which also related to other supporting services such as brokerage, consultants, building, and housing management.

According to Budi, the property industry can contribute to the National GDP reaching 7-9% if we combined the overall process. The property industry can also have a multiplier effect on 175 sectors and 350 related SMEs. The use of local materials can reach up to 90-100% and employees at least up to 30 million workers.

“If the property industry ecosystem is good, the supply chain is also good. It will make it easier to accelerate the development of needs in this sector,” concluded Budiarsa.

National Director of Habitat Indonesia, Susanto, who is also the Chairman of the Indonesia Housing Forum

National Director of Habitat Indonesia, Susanto, who is also the Chairman of the Indonesia Housing Forum, said, “Habitat Indonesia as a non-profit organization that focuses on providing decent housing in Indonesia also continues to advocate for affordable housing for low-income families. Established 24 years ago, Habitat has served more than 168,000 families in obtaining housing, sanitation, and access to water.”

Susanto added that there were still millions of families that needed help. Through the Indonesia Housing Forum, each participant is placed inclusively as a stakeholder so that everyone can better understand the problems and challenges in realizing decent housing.

Since 2017, the Indonesia Housing Forum has involved academics who provide in-depth studies related to housing development in Indonesia.

Hadi Prabowo, Dean of FTSP Trisakti University, said, “The follow-up program carried out by Trisakti related to housing and settlements is in the form of community service programs which is translated into counseling, training, design consultations, and pilots connected to housing and settlements.”

According to Hadi, educational institutions, including the Faculty of Civil Engineering and Planning (FTSP) of Trisakti University and the non-governmental organization Habitat for Humanity Indonesia, need to collaborate to address the need for livable housing for low-income communities through research, workshops, and community service.

PVH
ID-EN Blog

PVH Bersama Habitat Indonesia Membangun Kembali Kehidupan Keluarga Penyintas Gempa Sulawesi Barat

Tiga gempa bumi besar yang melanda Sulawesi Barat di awal tahun 2021 telah menghancurkan Mamuju, Majene, dan Polewali Mandar. Ratusan warga mengalami luka hingga meninggal dunia. Belasan ribu permukiman warga juga tak luput hancur akibatnya gempa dahsyat itu. Warga terpaksa tinggal sementara di pengungsian dengan kondisi air dan makanan yang sangat sulit.

Habitat Indonesia, organisasi kemanusiaan yang berfokus pada penyediaan hunian layak di Indonesia didukung oleh PVH turun tangan membantu warga yang terdampak di Botteng. Atas pendampingan pemerintah  dan organisasi kemanusiaan lainnya, Habitat Indonesia dan PVH memperbaiki 5 rumah keluarga dengan teknik semen Ferro, membagikan 3 paket alat perbaikan rumah kepada 30 keluarga, memberikan pelatihan konstruksi, dan pelatihan rumah yang aman bertahan saat bencana datang di masa yang akan datang.

Aco (41) dan Jaisa (35), warga Desa Botteng, sehari-hari bekerja sebagai petani dan sering bermalam di kebun. Saat gempa datang, Aco dan istri segera keluar dari kebun dan melajukan sepeda motornya lebih cepat dari biasanya demi ingin menyelamatkan kedua anak yang mereka tinggalkan di rumah. “Saya dan istri sangat khawatir karena selain buru-buru ingin menyelamatkan kedua anak di rumah, kami juga harus hati-hati menjaga bayi yang kami bawa ke kebun selama perjalanan”, tutur Aco. Bersyukurnya mereka masih sempat menyelamatkan kedua anak mereka dan membawanya ke pengungsian.

Selama kurang lebih 2 minggu di pengungsian, Aco dan keluarga sangat kesulitan memperoleh sembako sementara bayi mereka sangat membutuhkan asupan gizi yang baik. Saat Habitat Indonesia dan PVH menyampaikan bahwa rumah Aco akan segera diperbaiki, Aco merasa sangat senang “Saya sangat senang saat tahu bahwa rumah saya akan diperbaiki karena kondisi di pengungsian sangat mencekam terutama bagi bayi kami. Terima kasih Habitat Indonesia dan PVH yang sudah memperbaiki rumah kami. Jika Habitat dan PVH tidak membantu, mungkin saya tidak akan punya rumah sampai sekarang”, tutur Aco.

Saruna, seorang lansia (70) beserta istrinya yang mengalami cacat pada kaki, sehari-harinya bekerja sebagai petani. Saat malam gempa menguncang rumah mereka, mereka sangat kaget dan segera keluar dari rumah menyelamatkan kedua anaknya. Mereka terpaksa bertahan di tenda pengungsian sementara kebutuhan pokok sangat sulit diperoleh, lain lagi mulai banyak warga yang jatuh sakit di pengungsian. Mereka memilih bertahan di tenda karena ragu balik ke rumah yang masih rusak.

Saat mendengar bahwa rumah mereka akan diperbaiki, Saruna dan keluarga sangat senang “Saya sangat antusias begitu tahu bahwa salah satu rumah yang akan diperbaiki adalah rumah saya. Usia saya yang tua tidak menjadi penghalang bagi saya membantu para tukang memperbaiki rumah sangkin senangnya saya. Kini saya dan keluarga bisa tinggal dengan tenang kembali di rumah karena strukturnya bahkan lebih bagus dari sebelumnya. Tidak ada kata yang dapat saya ucapkan selain terima kasih kepada Habitat Indonesia dan PVH”, ungkap Sauna. 

DOW Indonesia Mendukung Habitat Membangun Kembali Sulawesi Barat Pasca Gempa
ID-EN Blog

DOW Indonesia Mendukung Habitat Membangun Kembali Sulawesi Barat Pasca Gempa

Sulawesi Barat diguncangkan tiga gempa bumi besar di awal tahun 2021. Tiga daerah yang terdampak yakni Mamuju, Majene, dan Polewali Mandar. Setidaknya ada sekitar 6.213 orang terdampak yang terdiri dari 107 orang meninggal, 278 mengalami luka berat, dan 240 luka ringan.

Selain menelan korban nyawa, gempa bumi yang dahsyat ini juga mampu merusak permukiman warga. Ada sekitar 15.522 rumah yang rusak yakni di Mamuju sekitar 11.423 dan selebihnya di Majene sekitar sekitar 4.099 rumah. Selain permukiman warga, sekitar 22 sekolah di Mamuju dan 79 sekolah di Majene juga hancur.

Habitat Indonesia didampingi oleh pemerintah dan organisasi kemanusiaan lainnya menetapkan Desa Botteng dan Desa Karampuang yang ada di Mamuju Sulawesi Barat untuk dibangun kembali karena dua daerah ini yang paling sering diguncang gempa bumi. Karampuang sendiri merupakan sebuah desa terpencil yang dapat ditempuh hanya dengan perahu selama 20 menit dari pasar pelabuhan ikan Mamuju.

Dukungan dana lebih dari 300 juta dari DOW Indonesia sangat membantu Habitat Indonesia mengerjakan misi dan berhasil membantu keluarga-keluarga terdampak gempa di Desa Botteng dan Desa Karampuang berupa perbaikan 5 rumah dengan teknik semen Ferro dan 5 toilet di Desa Botteng. DOW dan Habitat juga mendistribusikan alat-alat kebersihan kepada 100 keluarga di Desa Botteng, memberikan pelatihan manajemen risiko bencana kepada 55 keluarga di Karampuang, dan pelatihan konstruksi kepada keluarga dan buruh lokal di Desa Botteng.

Selain bantuan-bantuan itu, DOW dan Habitat juga memperbaiki kantor Desa Karampuang, membentuk forum pengurangan risiko bencana tingkat desa, dan membagikan pelatihan mengenai tanda-tanda evakuasi bencana.

Muhammad Anwar, Kepala Dusun Karampuang menuturkan “Kami sangat beruntung DOW dan Habitat Indonesia datang ke Desa karampaung dan memberikan bantuan kemanusiaan dan pemulihan bencana sehingga kami memiliki lagi rumah yang aman untuk tinggal. Seperti pucuk di cinta ulampun tiba, kami sangat antusias menyambut perbaikan kantor kami. Hanya satu minggu Habitat menyelesaikan perbaikan. Pekerjaannya sangat terencana sekarang kami memiliki ruangan yang lebih untuk digunakan.Terima kasih kepada Habitat Indonesia dan DOW Indonesia atas pekerjaan ini. Kami akan memberikan pelayanan terbaik kami bagi warga lokal disini.”

Amril, pedangan ikan keliling (27) setiap pagi membeli ikan kepada pengepul ikan dan menjualnya kepada pelanggan, sementara istrinya Jira (22) menjual buah di pinggir jalan yang tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Ketika gempa bumi datang melanda, Amri segera bangkit memanggil dan memeluk putranya Tifan (4) lalu meninggalkan rumah sementara istrinya mengikut dari belakang. Ketika mereka sudah di luar rumah mereka segera mencari tempat mengungsi karena saat itu hujan dan padam listirk. Mereka menyaksikan juga orang lain yang berbondong-bondong dan terlihat putus asa.

“Di pengungsian kami sangat kesulitan memperoleh makan dan kebutuhan utama. Kami memilih kembali ke rumah setelah kondisi mulai membaik meskipun rumah kami masih miring, belum stabil, dan belum aman. Kami berdoa kepada Tuhan agar rumah kami segera diperbaiki. Kami sangat senang setelah beberapa waktu kemudian keluarga kami terpilih mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari Habitat Indonesia dan DOW. Kami mengucapkan terima kasih kepada Habitat dan DOW yang telah memperbaiki rumah kami. Kalau perbaikan ini tidak ada kami tidak tahu bagaimana kami memperoleh uang untuk memperbaiki rumah kami. Kami sangat bersyukur.”