Habitat for Humanity memenuhi kebutuhan tanggap bencana
HFH Indonesia turut aktif dalam upaya terkait bencana yang terjadi di Indonesia. Respon yang dilakukan bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Adapun program-program yang dilakukan di antaranya:
Fase Mitigasi Bencana
Fase tanggap darurat atau emergency
Fase pasca bencana
Sebagai salah satu konsekuensi logis perubahan iklim adalah sering terjadinya bencana alam. Indonesia merupakan salah satu negara yang sering terdampak bencana alam, misalnya gempa bumi, tsunami, banjir, longsor dsb. Untuk itu HFH Indonesia memandang penting upaya untuk mitigasi bencana. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Untuk itu HFH Indonesia menyusun program Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Hunian yang Aman terhadap Bencana melalui pengenalan panduan Mitigasi Bencana PASSA atau Participatory Approach for Safe Shelter Awareness. Dalam hal ini HFH Indonesia sudah melakukan pelatihan PASSA di Kota Surabaya pasca bencana banjir dan di Kota Yogyakarta pasca Gempa Jogja.
Termasuk dalam respon jangka pendek, dimana bantuan yang dibagikan untuk kebutuhan jangka pendek, bantuan disesuaikan dengan kebutuhan korban bencana misal makanan dan atau NFI (non food item/bantuan yang tidak berupa makanan), paket keluarga (berupa obat2an, handuk, peralatan mandi dan peralatan mandi untuk bayi), paket kebersihan rumah dan lingkungan (berupa cangkul, ember, selang air, sarung tangan) dan untuk lingkungan bersama dapat berupa pompa air/kompresor air, menyediakan akses pada hunian sementara yang aman dan layak, sanitasi dan air bersih yang layak.
Meliputi pemulihan/recovery adalah fase dimana semua kebutuhan dasar telah terpenuhi. Prosesnya terdiri dari rehabilitasi : perbaikan jangka pendek yang langsung diperlukan dan rekonstruksi : perbaikan jangka panjang yang sifatnya permanen, berupa pembangunan akses dan fasilitas hunian tetap, fasilitas air bersih dan atau sarana air bersih dan toilet individu dan umum yang layak.