Kategori: ID-EN Blog

WhatsApp Image 2021-05-31 at 09.23.01
ID-EN Blog

Waspada Gempa
Talkshow bersama Maestro

Minggu, 9 May 2021, Berada di posisi Ring of Fire, Indonesia berpotensi sangat tinggi mengalami gempa bumi, namun sayangnya masyarakat belum memiliki rumah yang ramah gempa sehingga ketika gempa datang, masyarakat harus mengalami dampak yang sangat berat, seperti yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat dimana rumah yang rusak mencapai puluhan ribu unit.

Sunday, May, 9th 2021, being in the Ring of Fire position, Indonesia has a very high potential to experience earthquakes, but unfortunately, the community hasn’t a friendly house yet that makes them get a very heavy impact when the earthquakes come as happened in Mamuju and Majene, West Sulawesi where there were thousands of units of houses damaged.

Habitat for Humanity Indonesia, organisasi kemanusiaan yang sangat ahli di bidang perumahan layak terus berupaya memberikan edukasi dan mendorong masyarakat agar memiliki rumah yang ramah gempa. Misi ini diwujudkan dengan mengajak Maestro, Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dan BMKG mengadakan talk show yang disiarkan secara live di kanal Maestro bertema “Waspada Gempa” Minggu, 9 Mei 2021.

Habitat for Humanity Indonesia as a humanitarian organization that is very expert in building and providing decent housing continues to provide education and encourage the community to have earthquake-friendly houses. To continue this mission, Habitat Indonesia collaborates with Maestro, Mamuju regency government, and BMKG to present a live talk show on the Maestro channel with the theme “Earthquake Alert” on Sunday, May, 9th 2021.

Pada talkshow tersebut Habitat Indonesia melalui Susanto, Direktur Nasional menyampaikan “Di zaman modern ini banyak orang berpikir kalau rumah dengan semen dan bata itu lebih bergengsi. Masyarakat yang tinggal di daerah sekitar gempa merasa lebih bergengsi jika membangun rumah dengan mencampurkan tiang kayu dan dinding bata padahal jika tidak memperhatikan alat penguat antara kayu dan bata, justru rumah akan lebih parah dan mudah roboh saat gempa terjadi. Habitat Indonesia mendorong masyarakat memiliki rumah ramah gempa dengan membangun kembali bangunan rumah yang dekat dengan kearifan lokal seperti rumah yangn terbuat dari kayu”.During the talk show, Habitat Indonesia through Susanto, National Director said “In modern time, many people think that houses with cement and bricks are more prestigious,

people who live in the area around the earthquake feel more prestigious if they build a house by mixing wooden poles and brick walls but they don’t pay attention to the reinforcement between wood and brick which will worsen and easily broken when the earthquake occurs. Habitat Indonesia encourages people to have an earthquake-friendly house by re-building house that is close to local design such as a house made from wood. 

Paskah gempa di Mamuju, Habitat Indonesia memberikan pelatihan membangun rumah dengan teknologi foresemen kepada masyarakat yaitu teknik memperkuat dinding bangunan rumah dengan menambahkan anyaman kawat ayam atau kawat besi dengan ketebalan lebih dari 1 milimeter. Anyaman kawat yang rapat itu diletakkan pada jarak 1 sentimeter dari dinding bangunan. Agar tidak bergeser, anyaman itu diikat menggunakan kawat pengikat pada paku payung yang ditancapkan di dinding bangunan yang terbuat dari susunan bata ringan maupun batako. Anyaman kawat itu nantinya akan tertutup setelah dinding diplester menggunakan adukan semen dengan ketebalan 2 sentimeter.

After the earthquake in Mamuju, Habitat Indonesia gives the training to build houses with fore cement technology to the community which is a technique that strengthening the walls of the house by adding woven chicken wire or iron wire with a thickness of more than 1 millimeter. The tightly woven wire is placed at a distance of 1 centimeter from the wall of the building. In order not to shift, the webbing is tied using wire ties to the tacks that are embedded in the walls of the building made of lightweight bricks or concrete blocks. That wire will be closed after the walls are plastered using cement mortar with a thickness of two centimeters. 

Bupati Mamuju, Siti Sutinah Suhardi menambahkan bahwa di Mamuju sendiri, seiring perkembangan zaman, model rumah panggung memang ditinggalkan karena tidak seindah rumah modern “Dulu, masyarakat Mamuju rata-rata membangun rumah dengan batu, tetapi setelah gempa, masyarakat sangat semangat membangun kembali rumah dari kayu”.

Mamuju regent, Siti Sutinah Suhardi added that in Mamuju itself, along with the times, the model of stilt houses was indeed abandoned because it was not as beautiful as modern houses “In the past, the people of Mamuju mostly built houses with stones, but after the earthquake, people were very enthusiastic about rebuilding houses from wood”.

Saran yang disampaikan oleh Habitat dan Bupati Mamuju juga diperkuat oleh Daryono, Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG “Kalau belum bisa mewujudkan bangunan tahan gempa yang lebih mahal, masyarakat dapat membangun bangunan yang berbahan ringan dari kayu dan bambu yang didesain menarik”. The suggestion given by Habitat and the regent of Mamuju was also strengthened by Daryono, Head of the Earthquake and Tsunami Division of the BMKG “If you are not able to create more expensive earthquake-resistant buildings, the community can build buildings made of lightweight wood and bamboo which are designed attractively”.

Daryono menambahkan bahwa pemerintah setempat juga perlu melakukan penataan ruang berbasis risiko tsunami untuk mencegah masyarakat bermukim di pesisir pantai yang pernah dilanda tsunami “Tapi kalau memang tidak bisa dipindah, masyarakat harus memahami apa yang disebut sebagai evakuasi mandiri yaitu dengan cara menjadikan guncangan gempa yang terjadi itu sebagai peringatan dini tsunami,” jelas Daryono. Setidaknya ada tiga sesar (patahan) yang perlu diwaspadai karena sudah cukup lama tidak melepaskan energi gempa kuat yaitu Sesar Matano di Morowali, Sulawesi Tengah, Sesar naik selat Makassar dan Sesar Walanae yang berada di Parepare hingga Bulukumba di Sulawesi Selatan, tambah Daryono.

Daryono added that the local government also needs to carry out tsunami risk-based spatial planning to prevent people from living on the coast that was hit by the tsunami “But if it cannot move, the community must understand with what it is called independent evacuation by making the earthquake shocks that occur as a warning early in the tsunami”, explained Daryono. There are at least three faults that need to be watched out for because they have not released strong earthquake energy for quite a while, such as the Matano Fault in Morowali, Central Sulawesi, the rising Fault of the Makassar Strait, and the Waianae Fault in Parapare to Bulukumba in South Sulawesi”, added Daryono. 

Habitat Indonesia akan terus berupaya memberikan kontribusi dalam menangani bencana alam dan gempa bumi di Indonesia khususnya mengenai pentingnya penyediaan rumah ramah gempa mengingat Indonesia tidak akan pernah lepas dari ancaman bencana alam dan gempa bumi berkepanjangan.

Habitat Indonesia will continue to strive to contribute in dealing with the earthquakes in Indonesia, especially regarding the importance of providing earthquake-friendly housing considering that Indonesia will never be free from the threat of earthquakes.

ntt-00
ID-EN Blog

Satu Nusa Satu Rasa Membangun kembali NTT

“Malam itu hujan deras dan banjir tiba-tiba datang. Saya lihat barang-barang di dapur sudah terbawa air. Suami saya bilang: “kamu pergi” tapi saya tidak tahu harus lari kemana. Karena takut …..”.

Derai air mata dan duka mendalam masih dirasakan masayarakat Nusa Tenggara Timur akibat badai tropis yang menerjang dan meluluhlantakkan kehidupan mereka beberapa waktu yang lalu.

Dikutip dari data BNPB per tanggal 25 April 2021. Dampak akibat bencana siklon tropis Seroja adalah 182 orang meninggal, 184 orang terluka, 54.000 rumah terkena dampak dan 474.492 orang yang tekena pengaruh akibat bencana ini. Kondisi bencana di tengah pandemic menambah kegentingan situasi lantaran untuk sementara masyarakat tinggal di tempat pengungsian atau rumah yang fasilitas nya kurang baik sehingga dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwa mereka.

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, tim Habitat for Humanity Indonesia sampai di Waiburak dan Waiwerang desa di Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Beberapa warga bercerita bahwa kejadian banjir yang melanda mereka begitu mengerikan.

“Malam itu hujan deras dan banjir tiba-tiba datang. Saya lihat barang-barang di dapur saya sudah terbawa air. Suami saya bilang : “kamu pergi”, tapi saya tidak tahu harus lari ke mana. Karena takut ke pantai saya lari ke gunung. Saya sudah pasrah saja kalau memang ini sudah ajal saya. Setelah beberapa saat saya dengar semua orang mulai berteriak mencari keluarga mereka yang tercerai berai. Akhirnya kami mencari tempat pengungsian. Saya sedih banyak orang di desa ini tidak ada tempat tinggal lagi”, cerita Hasna warga Waiburak.

Keluarga Andreas merupakan salah satu dari ratusan keluarga lainnya yang mengungsi ke pondok-pondok di tengah ladang yang biasanya digunakan untuk menyimpan hasil tani mereka. Tempat tersebut hanya merupakan gubug kecil tanpa dinding dan kamar. Tiga keluarga tinggal di satu pondok berukuran 2×2 meter tanpa listrik, akses air bersih dan kamar mandi. Keluarga Andreas terdiri dari 12 orang dan 8 diantaranya adalah anak-anak berusia 4 -12 tahun.

Bagi keluarga-keluarga di NTT yang terdampak bencana akibat Badai Seroja, situasi hidup masih menekan dan membuat mereka menderita karena harus tinggal di tempat pengungsian atau ke rumah kerabat mereka yang bahkan ada yang sampai lebih dari 3 kepala keluarga tinggal di satu rumah. Hal ini dapat menimbulkan masalah baru karena kondisi tempat tinggal yang tidak ideal.

Berkat aksi peduli sahabat Habitat ada 121 kepala keluarga di Desa Amakaka Kec. Lembata NTT yang dapat menggunakan bantuan Emergency Shelter Kit yaitu perkakas yang memudahkan mereka dalam menyiapkan pondok-pondok sebagai tempat pengungsian mereka lebih aman dan nyaman sambil menunggu penyediaan tempat tinggal bagi mereka.

Hunian bukan sekedar bangunan melainkan proses pemulihan bagi setiap keluarga setelah apa yang mereka lalui. Bersama Habitat for Humanity Indonesia, Sahabat Habitat diajak untuk ikut dalam aksi nyata membangun kembali NTT.

blog-24-1
ID-EN BlogUncategorized

Penganugerahan BISRA 2021

Perubahan sosial didukung oleh kolaborasi dan dukungan dari banyak pihak termasuk pelaku bisnis, organisasi kemanusiaan, pemerintah, dan masyarakat. BISRA 2021 diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap keseriusan dan komitmen para pelaku bisnis turut berkontribusi dalam membangun Indonesia.

Social change is supported by collaboration and support from many parties including entrepreneurs, humanitarian organizations, governments, and communities. BISRA 2021 was held as a token of appreciation for the solemnity and commitment of corporates to contribute to developing Indonesia.

Habitat for Humanity Indonesia bersama Bisnis Indonesia menyelenggarakan Penganugerahan Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) 2021 pada tanggal 22 April 2021 secara hybrid event (on-line & off-line).  Off-line event nya diselenggarakan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Habitat for Humanity Indonesia together with Bisnis Indonesia held the 2021 Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) on April 22, 2021, in a hybrid event (online & offline). The offline event was held at Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Sebanyak 32 perusahaan dianugerahi penghargaan BISRA 2021 yang terbagi atas 3 kelompok yaitu perusahaan swasta, badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan publik. Setiap kelompok dibagi atas 3 kategori penghargaan yaitu Platinum, Gold dan Silver. Selain itu terdapat satu penghargaan khusus; Special Award yang diberikan oleh Dewan Redaksi Bisnis Indonesia kepada perusahaan yang selama ini secara konsisten telah mengimplementasikan tanggung jawab sosialnya.

A total of 32 companies were awarded the BISRA 2021 award which is divided into 3 groups, namely private companies, state-owned enterprises (BUMN), and public companies. Each group was divided into 3 award categories, namely Platinum, Gold, and Silver. Apart from that, there is one special award; Special Award given by the Editorial Board of Bisnis Indonesia to companies that have consistently implemented their social responsibility.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang diwakili oleh Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas, Adininggar Widyasanti menyampaikan keynote speech. Dalam paparannya, Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa program CSR harus menjadi vehicle bagi perusahaan untuk berkembang di masa mendatang.

The Minister for National Development Planning / Head of the National Development Planning Agency represented by the Deputy for Economic Affairs, the Ministry of National Development Planning / Bappenas, Adininggar Widyasanti delivered the keynote speech. In her presentation, Adininggar Widyasanti said that the CSR program must be a vehicle for companies to grow in the future.

“Tentunya kualitas CSR perusahaan di Indonesia harus ditingkatkan di masa mendatang. Apalagi menurut sebuah studi satu lembaga di Singapura, kualitas CSR di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Thailand, meski lebih tinggi dari Malaysia. Program CSR akan diarahkan mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” paparnya.

“Of course, the quality of corporate CSR in Indonesia must be improved in the future. Moreover, according to a study by one institution in Singapore, the quality of CSR in Indonesia is still lower than that of Singapore and Thailand, although it is higher than in Malaysia. The CSR program will be directed to encourage the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs), “she explained.

Sambutan disampaikan oleh Lulu Terianto, Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group dan Ketua Umum Apindo, Hariyadi B. Sukamdani yang juga adalah Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group.

Remarks were delivered by Lulu Terianto, President Director of the Indonesian Business Group, and Hariyadi B. Sukamdani, Chairman of Apindo, who is also the President Commissioner of the Bisnis Indonesia Group.

Dalam sambutannya Lulu Terianto mengatakan saat ini perusahaan dituntut untuk mampu beradaptasi dan berinovasi agar dapat bertahan di tengah krisis oleh karena pandemi Covid-19. Demikian pula dalam melaksanakan program CSR nya, perusahaan harus jeli menetapkan prioritas agar tepat sasaran. Ia juga berharap BISRA 2021 ini dapat menjadi lesson learned, bahwa ditengah-tengah krisis sekalipun, program CSR patut dijalankan, bahkan makin ditingkatkan.

In her remarks, Lulu Terianto said that currently companies are urged to adapt and innovate in order to survive in the midst of a crisis due to the Covid-19 pandemic. Likewise, in implementing its CSR program, companies must be smart in setting priorities so that they are right on target. He also hopes that BISRA 2021 can be a lesson learned, that even during a crisis, the CSR program shall be implemented, even improved.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan di Indonesia program CSR sudah menjadi mandatory, bukan lagi voluntary. Oleh karena itu CSR harus menyatu dengan aktivitas utama atau core competence dari bisnis yang dijalankannya, atau dengan kata lain CSR bukan sekedar program tetapi merupakan business model.

Chairman of the Indonesian Employers’ Association (Apindo), Hariyadi Sukamdani, said that in Indonesia the CSR program has become mandatory, not voluntary anymore. Therefore, CSR must be integrated with the main activities or core competence of the business, or in other words, CSR is not just a program but a business model.

Dewan Juri BISRA 2021 adalah, Susanto Samsudin, National Director Habitat for Humanity Indonesia, Maria Y. Benyamin, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia dan Dr. Vivi Yulaswati, Staff Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bappenas.

The BISRA 2021 Jury Boards are, Susanto Samsudin, National Director of Habitat for Humanity Indonesia, Maria Y. Benyamin, Chief Editor of Bisnis Indonesia, and Dr. Vivi Yulaswati, Expert Staff for Social Affairs and Poverty Alleviation, Bappenas.

Dalam paparannya, Susanto Samsudin mengatakan penilaian juri tidak saja dilakukan pada aspek community development tetapi juga mencakup aspek manajemen bencana (disaster management) dan kerelawanan (volunteering).

In his presentation, Susanto Samsudin said the jury’s assessment was not only carried out on aspects of community development but also included aspects of disaster management and volunteering.

Susanto juga menegaskan “Karena Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, maka kita sering mengalami bencana gempa. Oleh karena itu manajemen penanganan bencana dan kerelawanan menjadi penting untuk diimplementasikan sebagai sikap gotong-royong yang telah lama menjadi nilai luhur masyarakat bangsa kita”

Susanto also emphasized “Because Indonesia is at the junction of the world’s three tectonic plates, we often experience earthquakes. Therefore, disaster management and volunteerism are important to be implemented as an attitude of mutual cooperation which has long been the noble value of our nation’s society. “

Penilaian dewan juri dilakukan selain berdasarkan jawaban atas kuesioner, data pendukung, juga presentasi yang dilakukan peserta. Melihat dari jumlah dan antusiasme peserta dalam penjurian, dewan juri merasa puas karena semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah melaksanakan program CSR dengan baik.

The judges’ assessment was carried out based on the answers to the questionnaire, supporting data, as well as presentations made by the participants. Derived from the number and enthusiasm of the participants in the assessment, the juries were satisfied because more and more companies in Indonesia have implemented CSR programs well.

Penerima Penghargaan BISRA 2021:

Recipients of BISRA Awards 2021:

Penerima Penghargaan untuk :

Awards recipient for:

I. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM

CORPORATE GROUPPLATINUM CHAMPIONGOLD CHAMPIONSILVER CHAMPION
 PT. Telkom Indonesia (Persero) TbkPT. Wijaya Karya (Persero) TbkPT. Pelabuhan Indonesia IV
 PT. PLN (Persero)PT. Pupuk Kalimantan Timur 
BUMNPT. Bukit Asam TbkPT. Kereta Api Indonesia (Persero) 
 PT. Solusi Bangun Indonesia TbkPT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 
  PT. Len Industri (Persero) 
 PT. Indah Kiat Pulp & Paper TbkPT. Adaro Energy TbkPT. HM Sampoerna Tbk
 PT. Bumi Resources TbkPT. Austindo Nusantara Jaya TbkPT. Tower Bersama Infrastructure Tbk
PUBLIC COMPANYPT. Astra Agro Lestari TbkPT. Indocement Tunggal Prakarsa TbkPT. Transkon Jaya Tbk
 Pt. Kalbe Farma TbkPT. XL Axiata TbkPT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Tbk
  PT. Bank Central Asia Tbk 
  PT. Cikarang Listrindo Tbk 
PT. Royal Lestari UtamaPT. Tirta Investama (Danone-AQUA)PT. Asuransi Allianz Life
PRIVATE COMPANYAsia Pulp & Paper (APP) Sinar MasPT. Zurich IndonesiaPT. Astra Honda Motor
  PT. Posco Indonesia IntiPT Telekomunikasi Selular

II. THE BEST AWARD FOR COMMUNITY DEVELOPMENT/EMPOWERMENT

CORPORATE GROUPBEST AWARD
COMMUNITY DEVELOPMENT/EMPOWERMENT
BUMNPT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk
PRIVATE COMPANYIndah Kiat Pulp & Paper Tbk
PUBLIC COMPANYPT. Royal Lestari Utama

III. THE BEST AWARD FOR DISASTER MANAGEMENT

BEST AWARD
DISASTER MANAGEMENT
PT. Cikarang Listrindo Tbk

V. SPECIAL AWARD

BEST AWARD
VOLUNTEER
PT. Austindo Nusantara Jaya Tbk

V. SPECIAL AWARD

The Most Consistent Company In Corporate Action
Responsibility Implementation
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
blog-24-head
ID-EN BlogUncategorized

Dukung ibu menjadi wirausaha di masa pandemi

Dalam rangka memperingati Hari Kartini  tanggal 21 April 2021, Habitat berkolaborasi dengan INFINA, KelarBos dan Bukalapak memberikan serangkaian pelatihan digital marketing terhadap 100 perempuan hebat yang terpilih melalui seleksi yang hendak berupaya membantu kebutuhan keluarga sejak suami mereka mengalami penurunan pendapatan maupun kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Rangkaian pelatihan itu diberi nama Program “Dukung Ibu Menjadi Wirausaha di Masa Pandemi”.

In commemoration of Kartini Day on April 21, 2021, Habitat collaborated with INFINA, KelarBos, and Bukalapak to provide a series of digital marketing training for 100 great women who were selected through assessment, that wanted to try to help their families’ needs since their husbands experienced a pay cut or layoff due to the pandemic. The series of training is called “Support Mothers to Become Entrepreneurs during the Pandemic” Program.

Masa pandemi mendorong teknologi digital berkembang lebih pesat dan merupakan salah satu solusi utama untuk mempertahankan aktivitas tetap berjalan saat masyarakat dianjurkan di rumah saja. Tren teknologi digital telah berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi cara hidup yang lebih efektif, efisien, dengan  jangkauan yang lebih luas sehingga kita dibiasakan untuk terus berinovasi di masa pandemi. Tak terkecuali bagi kami,  Habitat Indonesia yang kini berusaha memaksimalkan  teknologi digital untuk melayani lebih banyak keluarga.

The pandemic pushes digital technology to develop more rapidly and is one of the main solutions to keep activities running when people are asked to stay at home. The trend of digital technology has developed and provides significant benefits for a more effective, efficient, wider reach of the way of life so that we are accustomed to continue to innovate in times of a pandemic. For us, Habitat Indonesia is no exception, which is now trying to maximize digital technology to serve more families.

Dalam rangka memperingati Hari Kartini  tanggal 21 April 2021, Habitat berkolaborasi dengan INFINA, KelarBos dan Bukalapak memberikan serangkaian pelatihan digital marketing terhadap 100 perempuan hebat yang terpilih melalui seleksi yang hendak berupaya membantu kebutuhan keluarga sejak suami mereka mengalami penurunan pendapatan maupun kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Rangkaian pelatihan itu diberi nama Program “Dukung Ibu Menjadi Wirausaha di Masa Pandemi”.

In commemoration of Kartini Day on April 21, 2021, Habitat collaborated with INFINA, KelarBos, and Bukalapak to provide a series of digital marketing trainings for 100 great women who were selected through assessment that wanted to try to help their families’ needs since their husbands experienced a pay cut or layoff due to the pandemic. The series of training is called “Support Mothers to Become Entrepreneurs during the Pandemic” Program.

Melalui program ini, mereka memberdayakan diri dengan memasarkan produk secara online menggunakan platform yang berkembang di masyarakat, dan mendapatkan penghasilan yang optimal. Bekerja sama dengan INFINA, setiap peserta mendapatkan dukungan berupa konten promosi bersama para influencer yang akan mempromosikan produk dari 100 perempuan hebat yang terpilih, di media sosial para influencer, supaya produk tersebut bisa dikenal lebih luas.

Through this program, they empower themselves by marketing their products online using developed platforms known in the community, thus get optimal income. In collaboration with INFINA, each participant gets support in the form of promotional content with influencers who will promote the products of 100 selected great women, on the influencers’ social media, so that these products can be widely known.

Selain itu, peserta juga diberikan bantuan internet sebesar Rp 150.000,- per orang dan modal usaha sebesar Rp 200.000,-. Untuk mendampingi para ibu dalam memulai usaha secara online, kegiatan ini juga didukung aplikasi KelarBos yang akan memberikan pendampingan berupa platform pencatatan dan pelaporan operasional untuk memastikan kegiatan penjualan para ibu  dapat terpantau dan terevaluasi dengan baik.

In addition, participants were also given internet reimbursement of Rp. 150,000 per person and help fund of Rp. 200,000. To supervise these mothers doing their businesses online, we are supported by KelarBos, a mobile application which can record and create an operational report to ensure that the sales activities are properly documented for monitoring and evaluation purposes.

Susanto, Direktur Nasional Habitat Indonesia mengungkapkan “Memperingati Hari Kartini, Habitat Indonesia ingin mengapresiasi perjuangan ibu dengan memberikan dukungan bagi mereka yang berjuang menopang kehidupan keluarga. Habitat berpikir kreatif dengan memanfaatkan tren teknologi digital untuk berwirausaha bagi keluarga berpenghasilan rendah yang terdampak agar tetap bisa memiliki mata pencaharian dimulai dari  rumah. Pelatihan yang sama sudah dilakukan di berbagai daerah dan telah membantu banyak ibu-ibu menjadi wirausaha yang berhasil .”.

Susanto, the National Director of Habitat Indonesia, said “To celebrate Kartini Day, Habitat Indonesia wants to appreciate the mother’s endeavor by giving them support for their attempts to be the breadwinner. Habitat wants to utilize the digital technology trends to help the affected low-income entrepreneur families so that they can still have a livelihood based at home. The same trainings have been carried out in various regions and has helped many mothers to become successful entrepreneurs. ”.

Siti Sufintri Rahayu, VP Corporate Affairs Bukalapak menyampaikan, “Bukalapak ingin terus  memberdayakan pelaku usaha perempuan di seluruh Indonesia, salah satunya dengan meningkatkan literasi digital melalui pemanfaatan teknologi. Dengan begitu, kami berharap dapat menciptakan dampak bagi para pelaku UMKM perempuan dengan membantu mereka mengembangkan usahanya, serta berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi bangsa Indonesia.”

Siti Sufintri Rahayu, VP Corporate Affairs of Bukalapak said, “Bukalapak wants to continue to empower women entrepreneurs throughout Indonesia, one of which is by increasing digital literacy through the use of technology. That way, we hope to create an impact for SME women by helping them to develop their businesses and contribute to the economic progress of the Indonesian nation.”

Rachel Octavia, Direktur Marketing INFINA mengungkapkan “INFINA selalu antusias untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki visi yang sama untuk mendukung dan memberdayakan UMKM Indonesia. Kali ini bersama dengan Habitat  Indonesia dengan visi hebatnya kami bergandengan tangan untuk membuat program pelatihan terapan praktis agar 100 perempuan hebat yang terpilih memiliki pengetahuan berwirausaha dan pemasaran digital yang mumpuni untuk bisa bersaing sehat di ranah digital serta konsisten menjaga dan mengembangkan bisnisnya sehingga mampu mendapatkan penghasilan optimal untuk
kesejahteraan keluarga”

Rachel Octavia, INFINA’s Marketing Director said “INFINA is always enthusiastic to collaborate with parties who have the same vision to support and empower Indonesian SMEs. This time, together with Habitat Indonesia with its great vision, we are joining hands to create a practical applied training program so that the 100 selected women have the knowledge of entrepreneurship and digital marketing to be able to compete fairly in the digital realm and consistently maintain and develop their business so that they can get optimal income for their family welfare”

Sebagai penyemangat dan apresiasi kepada para ibu peserta pelatihan, hadiah jutaan rupiah telah disediakan bagi para ibu yang nantinya berhasil meraih omset tertinggi dari penjualan online. Pemenang pertama akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 5.000.000,-, pemenang kedua Rp 3.000.000,-, dan pemenang ketiga Rp 2.000.000,- serta voucher belanja dari Bukalapak.

As an encouragement and appreciation for the participants, millions of rupiah in prizes have been provided for mothers who later succeed in achieving the highest turnover from online sales. The first winner will get cash of IDR 5,000,000, the second winner IDR 3,000,000, and the third winner IDR 2,000,000 as well as a shopping voucher from Bukalapak.

Program ini  berlangsung mulai April hingga akhir Mei 2021, dan pemenang akan diumumkan pada 3 Juni 2021. Kegiatan pelatihan tren digital teknologi ini nantinya diharapkan tidak hanya membantu para ibu menjadi wirausaha di masa pandemi saja melainkan para ibu diharapkan lebih melek teknologi digital sehingga ilmu dan pengalaman yang didapat dapat dikembangkan lagi secara kreatif sebagai bekal untuk berjuang secara mandiri memenuhi kebutuhan hidup keluarga sejahtera untuk seterusnya dan selamanya.

This program runs from April to the end of May 2021, and the winners will be announced on June 3, 2021. This digital technology trend training activity is expected to not only help mothers become entrepreneurs during a pandemic, but also hope that mothers will be more literate in digital technology so that they have skill and experience which can be developed again creatively as an asset for their journey to prosperous family forever and ever.

Atas terselenggaranya pelatihan ini, Habitat Indonesia mengucapkan terima kasih kepada  para mitra kerja sama dan para donor yang telah mendukung dan berkomitmen meningkatkan kesejahteraan usaha para ibu menjadi lebih baik. Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu, selamat mengikuti pelatihan.For the implementation of this training, Habitat Indonesia would like to thank the cooperation partners and donors who have supported and committed to improving the mothers’ businesses for the better. Starting requires courage, expanding needs knowledge, good luck with the training.

Fly-and-help-WEB (1) (1)
ID-EN BlogUncategorized

Mewujudkan Keluarga Sejahtera Melalui Pendidikan yang Layak

Setiap keluarga rindu memiliki kehidupan yang layak, tinggal di tempat yang nyaman, aman, sehat serta berdaya menyejahterakan keluarganya secara ekonomi dan tidak kalah pentingnya juga pendidikan. Pendidikan yang baik merupakan hal penting yang didambakan oleh setiap keluarga termasuk pendidikan anak-anak, karena diharapkan nantinya membawa harapan akan kehidupan dan masa depan keluarga yang lebih baik.

Every family longs to have a decent life, a comfortable home that is safe and healthy, the ability to improve their family financial and last but not least, proper education. A good education is an important thing that every family yearns for, including education for their children, because the young is hope for better family life and future.

Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan yang dapat menjangkau jutaan anak-anak yang belum dapat mengenyam pendidikan secara layak. Salah satu kendala yang dihadapi dibalik upaya itu adalah ketersediaan fasilitas belajar mengajar yang masih belum memadai. Salah satu daerah yang masih mengalami persoalan terbatasnya ketersediaan fasilitas belajar mengajar adalah Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ironisnya Kota Yogyakarta sendiri dijuluki Kota Pelajar.

The Indonesian government continues to strive to improve the quality of education that can reach the millions of children who have not been able to receive a proper education. One of the obstacles faced behind this effort is the inadequate availability of teaching and learning facilities. One area that is still experiencing these problems is Tuksono Village, Sentolo District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region. Ironically, the city of Yogyakarta itself is nicknamed the City of Scholars.

Desa Tuksono, berpenduduk sekitar 8.521 jiwa dimana 40% dari jumlah penduduknya masih merupakan masyarakat miskin. Tuksono merupakan daerah termiskin di Kecamatan Sentolo. Sekitar 400 keluarga belum memiliki hunian yang layak, akses air bersih, sanitasi, dan pendidikan. Kondisi anak dengan stunting (gagal tumbuh pada anak) juga sangat tinggi di daerah ini akibat lingkungan yang kurang layak. Sebanyak 9 dari 12 dusun di Kecamatan Sentolo  belum memiliki sekolah yang memadai. Pada umumnya anak-anak belajar di sebuah rumah yang dijadikan gedung sekolah dengan peralatan dan fasilitas yang seadanya. Bahkan faktanya ribuan dari anak-anak di daerah itu tidak dapat menyelesaikan  pendidikan sekolah dasar.

Tuksono Village has a population of about 8,521 people, where 40% of the population is still poor. Tuksono is the poorest area in Sentolo District. About 400 families do not have proper housing, access to clean water, sanitation, and education. The condition of children with stunting (impaired growth in children) is also very high in this area due to the poor environmental conditions. As many as 9 out of 12 hamlets in Sentolo District do not have proper schools. In general, children study in a house that is used as a school building with the minimum equipment and facilities. In fact, thousands of children in the area are unable to complete primary school education.

Sebenarnya Kecamatan Sentolo sendiri sedang dipersiapkan menjadi area industri namun hal tersebut belum terpenuhi karena tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat yang kurang memadai.

Actually, Sentolo Subdistrict is being prepared to become an industrial area but this has not been fulfilled due to the inadequate level of education and community capacity.

Dengan semangat mewujudkan misi yang sama, Habitat for Humanity Indonesia bersama Foundation Fly & Help mengambil bagian dalam mendukung usaha pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak usia dini di Desa Tuksono dengan membangun 4 gedung sekolah PAUD beserta fasilitas yang mendukung program belajar mengajar. Program ini diharapkan dapat mendukung masyarakat Desa Tuksono memiliki pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak agar mampu menjadi generasi yang berdaya dan berkualitas untuk kehidupan dan penghidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dengan adanya fasilitas belajar mengajar  yang baik dan mendukung, anak-anak akan lebih  lebih senang dan bersemangat menempuh pendidikan sekolah.

In the spirit of realizing the same mission, Habitat for Humanity Indonesia together with the Fly & Help Foundation is taking part in supporting government efforts to improve the quality of education, especially for early childhood in Tuksono Village by building 4 PAUD school buildings and facilities that support teaching and learning programs. This program is expected to support the people of Tuksono Village to have better education for children so that they can become empowered and qualified generations for a better life and livelihood in the future. With the existence of good and supportive teaching and learning facilities, children will be more happy and excited about taking school education.

Masyarakat cerdas, Indonesia hebat!

Smart society, great Indonesia!

Untitled-1
ID-EN BlogUncategorized

SC Johnson Bekerja Sama dengan Habitat for Humanity Asia Pasifik Menyediakan Akses Hunian Layak, Air Bersih, dan Sanitasi

Meresponi dampak pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap keluarga-keluarga yang kurang mendapatkan pelayanan, SC Johnson bekerja sama dengan Habitat for Humanity Asia Pasifik menyediakan akses hunian layak, air bersih, sanitasi, dan fasilitas kebersihan bagi ratusan keluarga yang tersebar di Indonesia, Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Hong Kong.

In response to the unprecedented impact of the COVID-19 pandemic on underserved communities, SC Johnson is teaming with Habitat for Humanity in the Asia-Pacific region to provide access to decent housing and proper water, sanitation and hygiene (WASH) facilities for hundreds of families across Indonesia, the Philippines, Singapore, Thailand, Vietnam and Hong Kong.

“Kerja sama ini merupakan sebuah kesempatan bagi kami memberikan jalan keluar terhadap kepulihan ekonomi dan mobilitas sosial bagi keluarga-keluarga yang kurang mendapatkan pelayanan khususnya mereka yang berada di areal dimana kami beroperasi, tentunya dengan memaksimalkan  jaringan dan keahlian yang dimiliki Habitat for Humanity Indonesia,” ungkap Alan VanderMolen, Senior Vice President and Chief Communications Officer di SC Johnson. “Air minum yang bersih dan tempat tinggal yang sehat merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap keluarga, dan kami merasa terhormat dapat mendukung upaya Habitat for Humanity”.

“This partnership is an opportunity for us to create pathways to greater economic and social mobility for underserved communities where we operate, of course through Habitat for Humanity’s vast network and expertise,” said Alan VanderMolen, Senior Vice President and Chief Communications Officer at SC Johnson. “Clean drinking water and having a healthy place to call home are essential needs for every family, and we are honored to be able to support Habitat for Humanity’s efforts.”

SC Jhonson menyumbangkan $498.000 untuk beberapa program Habitat for Humanity berikut ini:

  • Thailand: membangun dua baris rumah dengan akses air, sanitasi, dan fasilitas kebersihan yang layak bagi 20 keluarga di Provinsi Suphan Buri atau sekitar 100 orang yang juga tidak memilliki lahan sendiri.
  • Indonesia: membangun rumah dengan akses air, sanitasi, dan fasilitas kebersihan yang layak bagi 15 keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
  • Philipina: membangun 25 rumah tahan bencana dan 10 proyek pengembangan rumah bagi sekitar 175 orang yang kurang mendapatkan pelayanan di Provinsi Cebu dan Laguna.
  • Vietnam: menyediakan akses air bersih, sanitasi, fasilitas kebersihan, dan pendidikan bagi 5.660 yang terdiri dari anak-anak, guru, orang tua, anggota komunitas dan melakukan renovasi rumah bagi 10 keluarga di Provinsi Dong Thap.
  • Singapore: menggerakkan relawan meningkatkan keamanan dan sanitasi bagi 52 keluarga yang berpenghasilan rendah.
  • Hong Kong: menggerakkan relawan termasuk karyawan SC Johnson untuk merevitalisasi tiga sekolah yang berdampak pada 1.500 siswa.
  • SC Johnson will be contributing $498,000 to the following Habitat for Humanity projects:
  • · Thailand: Building two-row houses with proper WASH facilities in partnership with 20 underserved families including approximately 100 people who have no land ownership in the Suphan Buri province.
  • · Indonesia: Building homes with proper WASH facilities with 15 underserved families to improve their quality of life and overall health.
  • · Philippines: Building 25 disaster-resilient homes and 10 home improvement projects with a total of 175 underserved individuals in the Cebu and Laguna provinces.
  • · Vietnam: Providing WASH facilities and education for 5,660 underserved children, teachers, parents and community members, as well as home renovations with 10 families in the Dong Thap province.
  • · Singapore: Mobilizing volunteers to improve the safety and sanitization for 52 low-income households.
  • · Hong Kong: Mobilizing volunteers including SC Johnson employees to revitalize three underserved schools impacting 1,500 students.

“Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi rumah yang berada di regional Asia Pasifik, dimana setengah penduduk termiskin di dunia terdapat, dan anjuran “tinggal dirumah” tidak menjadi hak istimewa.” tutur Luis Noda, Vice President of Habitat for Humanity Asia and the Pasific. “Memiliki rumah yang layak merupakan hal utama bagi keluarga untuk tetap bertahan dan sehat”. Bekerja sama dengan SC Johnson di 3 negara membuat kami dapat membantu lebih banyak keluarga memiliki rumah yang lebih aman dan sehat serta membuka jalan menuju masa depan yang tangguh.”

“The COVID-19 pandemic has heightened existing housing challenges in the Asia Pacific region, where one-half of the world’s poorest live and ‘staying at home’ is not a privilege that many have,” explained Luis Noda, Vice-President of Habitat for Humanity Asia and the Pacific. “Having a decent home is often the first line of defense for families to stay safe and healthy. By working with SC Johnson in these six countries, we can help more families build safer and healthier homes, paving the way to a more resilient future.”

Dukungan SC Johnson akan memungkinkan kelompok rentan, khususnya lanjut usia, disabiltas, ibu-ibu, dan anak-anak memperoleh akses rumah layak dan infrastruktur air bersih, sanitasi, dan fasilitas kebersihan sehingga keluarga-keluarga memiliki sebuah tempat aman yang disebut rumah.

The support of SC Johnson will enable vulnerable populations, especially the elderly, people with disabilities, women and children, to gain access to proper housing and WASH infrastructure so that families have a safe place to call home.

ID-EN BlogUncategorized

Habitat For Humanity Indonesia Resmikan Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Bencana

Sigi, (2/12) – Habitat for Humanity Indonesia resmikan dimulainya Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana untuk Sulawesi Tengah sebagai bagian dari rangkaian tahapan penanganan bencana untuk mendukung proses pembangunan kembali kawasan setempat pasca bencana terjadi. Sebelumnya, Habitat for Humanity telah terlibat dalam penanganan bencana di tahap tanggap darurat dan tahapan pemulihan. Peresmian program yang ditargetkan akan diimplementasikan selama 2 tahun hingga akhir tahun 2021 ini diresmikan bersama oleh Bupati Kabupaten Sigi, Mohamad Irwan, serta didukung lebih dari 200 institusi setempat.“Pada tahapan pemulihan, Habitat for Humanity Indonesia telah berhasil membangun hunian sementara, fasilitas akses air bersih, toilet, dan juga pelatihan terkait pengurangan risiko bencana. Kami berharap melalui sejumlah fasilitas yang telah kami bangun ini dapat membantu masyarakat penyintas bencana untuk kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya, dan tentu saja perekonomian dapat pulih segera,” tutur Herbet Barimbing, Chief of Party Disaster Response Habitat for Humanity Indonesia.

 

Habitat for Humanity Indonesia memulai Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana di Sulawesi Tengah diwakili oleh Herbert Barimbing selaku Chief of Party Disaster Response Habitat for Humanity Indonesia. (2/12)

Satu tahun pasca bencana berada di Sulawesi Tengah, Habitat Indonesia sebagai organisasi non-profit yang fokus pada pembangunan tempat tinggal telah melakukan intervensi melalui aksi tanggap darurat dan pemulihan di sepuluh desa (Jono, Wisolo, Balongga, Poi, Pulu, Sambo, Baluase, Rogo, Bulubete, Bangga) di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi dan di Desa Lombonga, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala. Memasuki akhir tahun 2019, Habitat for Humanity Indonesia telah membangun 1039 hunian sementara, 13 MCK umum, 390 toilet keluarga, pembangunan fasilitas air bersih yang melayani sekitar 700 keluarga, 408 peralatan kebersihan, 410 peralatan pertukangan, 558 lembar terpal, peralatan pembersihan puing untuk 11 komunitas. Sejumlah pelatihan juga diselenggarakan seperti Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PASSA: Participatory for Safe Shelter Awareness) untuk 200 peserta dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk 500 peserta.

Tahap awal rehabilitasi dan rekonstrusi akan difokuskan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru dengan target pembangunan 150 unit hunian tetap (huntap) dan melakukan pelatihan akan rumah yang aman dan sehat terhadap 300 penyintas bencana. Kemudian di tahap selanjutnya, Habitat Indonesia optimis untuk membangun secara total 500 unit hunian tetap, 10 unit fasilitas umum, serta melakukan pelatihan mengenai rumah aman dan sehat terhadap 2000 penyintas bencana, melakukan program pelatihan keahlian konstruksi bagi 200 tukang, serta melakukan program pelatihan manajemen risiko bencana bagi empat komunitas setempat.

“Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat segera dan sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sigi pasca bencana. Bersama banyak institusi, termasuk salah satunya Habitat for Humanity Indonesia, kami mempersiapkan masyarakat yang mampu membangun kehidupannya seperti sedia kala serta meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana yang akan datang. Kebutuhan masyarakat masih sangat banyak dan kami sangat memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak untuk mendukung pembangunan kembali Kabupaten Sigi dan kawasan sekitarnya di Sulawesi Tengah,” jelas Mohamad Irwan, Bupati Kabupaten Sigi.

ID-EN BlogUncategorized

Habitat for Humanity Indonesia Rayakan Sumpah Pemuda dalam Kegiatan #28uild bersama Relawan

Jakarta, Indonesia – Habitat for Humanity Indonesia Peringati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober setiap tahunnya dengan adakan kegiatan #28uild (baca: to build) sebagai bagian dari kampanye #AkuBangunIndonesia. Puncak kegiatan 28uild tahun ini diadakan dengan melakukan pembangunan dan pengecatan rumah secara serentak di empat kota di Indonesia yakni Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, serta Batam yang merupakan beberapa kawasan layanan Habitat for Humanity Indonesia. Melalui kegiatan 28uild, Habitat for Humanity Indonesia berupaya untuk menyatukan semangat orang muda Indonesia sebagai sebuah bangsa serta meningkatkan kesadaran orang muda akan pentingnya tempat tinggal yang layak dan sehat demi peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kami sangat bangga kepada para relawan muda serta berbagai pihak yang mendukung misi Habitat for Humanity Indonesia dalam mewujudkan tempat tinggal yang layak huni sehingga keluarga berpenghasilan rendah dapat hidup lebih sehat, lebih sejahtera, dan memiliki peluang meraih masa depan yang lebih baik. Habitat Indonesia melalui gerakan 28uild ingin mendorong orang muda untuk membangun bangsa, apapun bentuk karya mereka masing-masing dan tentunya melalui kegiatan ini kami menegaskan kembali arti penting sebuah bangsa, Bangsa Indonesia,” jelas Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia.

28uild kali ini melibatkan lebih dari 290 relawan di Mauk – Tangerang, 102 relawan di Gresik – Surabaya, 86 relawan di Selopamioro – D.I. Yogyakarta, serta 42 relawan di Batam. Para relawan muda Habitat melakukan pembangunan rumah layak huni dengan tahapan pembuatan fondasi dan pengecatan.

Pengecatan yang dilakukan di Mauk Tangerang dilakukan untuk menciptakan vibrant village yang diharapkan dapat menjadikan lingkungan tempat tinggal lebih rapi dan cerah, sehingga masyarakat terdorong untuk menjaga tempat tinggalnya tetap bersih dan tidak kumuh lagi. 28uild tahun ini mengerjakan total 72 rumah dengan rincian ta28uild kali ini melibatkan lebih dari 290 relawan di Mauk – Tangerang, 102 relawan di Gresik – Surabaya, 86 relawan di Selopamioro – D.I. Yogyakarta, serta 42 relawan di Batam. Para relawan muda Habitat melakukan pembangunan rumah layak huni dengan tahapan pembuatan fondasi dan pengecatan.hapan pembuatan fondasi 8 rumah, penyusunan dinding (walling) 13 rumah, serta pengecatan (painting) 51 rumah.

Abu Bakar selaku Kepala Desa Margamulya menyampaikan apresiasinya terhadap para relawan muda yang mau terlibat langsung dalam pembangunan rumah layak huni demi meningkatkan kesejahteraan keluarga berpenghasilan rendah di Desa Margamulya, Kecamatan Mauk, Tangerang.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para relawan muda yang mau terjun langsung ke Mauk untuk membangun rumah. Saya berharap bahwa kegiatan seperti ini akan semakin banyak diinisiasi, termasuk kegiatan pemberdayaan dari relawan-relawan muda kepada warga di Margamulya,” ungkap Abu Bakar.

Dalam pembukaaan kegiatan 28uild di Mauk, Habitat for Humanity Indonesia juga perkenalkan Habitat Icon yang baru saja bergabung yakni Gilang Bhaskara dan Han Chandra. Selain itu, Habitat for Humanity Indonesia juga perkenalkan Habitat Icon yang lakukan pembangunan rumah layak huni di Surabaya yakni Wa Ode Amelia Nadine. Habitat berharap semakin banyak orang muda inspiratif yang berani terlibat untuk membangun Indonesia. Gerakan yang diinisiasi pada tahun 2012 ini telah melibatkan lebih dari 3500 relawan muda serta berbagai tokoh publik seperti Daniel Mananta selaku Goodwill Ambassador Habitat for Humanity Indonesia, juga para Habitat Icon lainnya seperti Olivia Jensen, Josh Kunze, Whulandary Herman, Kelly Tandiono, dan Indra Bekti.

Icon Habitat for Humanity Indonesia, Gilang Bhaskara juga turut bergabung dalam gerakan 28uild tahun ini menyampaikan, “28uild tahun ini adalah 28uild yang pertama untuk saya. Sebagai seorang komika juga orang muda, saya sangat senang bisa bergabung dalam 28uild dan turut berkontribusi membangun Indonesia dengan talenta yang saya miliki, termasuk membantu ngecat rumah keluarga di sini. Semoga semakin banyak relawan muda yang siap bergabung dalam gerakan 28uild dari Habitat for Humanity Indonesia.”

28uild 2019 didukung oleh Damn I Love Indonesia, Akset Law, Jakarta Intercultural School, Kairos Gracia Christian School, Propan ICC, Delamibrands, Computa (Bapak Jakobus), Blue Bird, Indofood, Grand Hyatt, RS Mitra Keluarga Jakarta, Oakwood Premier Cozmo Jakarta, Flow Mineral Water, Thrill (PT Indonesia Bike Work),

Great Diponegoro Hotel, Yello Hotel, The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa, Jogja 48 Transport, Selopamioro Adventures Park, Dazzle TM, Mirage, Batam Velvet, Galih Alam, Sida Nurut, Putu Bismo, Raos Djogja, Bakpia Matur Nuwun, Picnic Indonesia, Bapak Antonius Tanan, Bapak Rene Indiarto Widjaja, Ibu Dwi Agustanti, serta didukung oleh media partner DAAI TV, Harian Pagi Surya, DJ FM Surabaya (Mercury Group), MNC Peduli, Tribun, KBR Indonesia, serta Power FM.

ID-EN BlogUncategorized

Habitat for Humanity Indonesia Terima Penghargaan Padmamitra Awards 2019

Jakarta, Indonesia (05/11) – Habitat for Humanity Indonesia menerima penghargaan di Padmamitra Awards 2019 di sebagai Non Badan Usaha dengan kategori Penanggulangan Bencana dan Pengentasan Korban. Penghargaan yang diterima Habitat for Humanity Indonesia diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Habitat for Humanity Indonesia merupakan organisasi non-profit yang fokus pada peningkatan kesejahteraan keluarga berpenghasilan rendah dengan cara menyediakan rumah layak huni, akses air bersih, sanitasi dan hygiene. Hadir di Indonesia secara resmi sejak tahun 1997, Habitat for Humanity telah melayani lebih dari 80.792 keluarga di Indonesia.

“Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Penyelenggara Padmamitra Awards 2019 yang telah memberi kesempatan kepada Habitat for Humanity Indonesia untuk turut terlibat dalam ajang penghargaa ini melalui tahapan seleksi yang ketat. Penghargaan ini memang bukanlah puncak dari perjuangan kami, namun sebaliknya melalui momen ini kami kembali mengingat akan misi yang perlu kami wujudkan,” tutur Nico Kiroyan, General Manager Habitat for Humanity Indonesia.

“Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Penyelenggara Padmamitra Awards 2019 yang telah memberi kesempatan kepada Habitat for Humanity Indonesia untuk turut terlibat dalam ajang penghargaa ini melalui tahapan seleksi yang ketat. Penghargaan ini memang bukanlah puncak dari perjuangan kami, namun sebaliknya melalui momen ini kami kembali mengingat akan misi yang perlu kami wujudkan,” tutur Nico Kiroyan, General Manager Habitat for Humanity Indonesia.


Padmamitra Awards 2019 adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Forum CSR DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan suatu apresiasi dan penghargaan terhadap Organisasi Masyarakat, Yayasan, Lembaga nonprofit, perusahaan BUMN dan BUMD serta anak perusahaannya yang telah berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Sebagai salah satu penerima penghargaan, Habitat for Humanity Indonesia telah turut serta membangun Indonesia selama lebih dari 22 tahun hadir di Indonesia. Berbagai project berkaitan dengan permukiman telah menjadi spesialisasi Habitat for Humanity Indonesia yang juga seturut dengan visi diadakannya Padmamitra yakni mewujudkan sinergitas peran dan tanggung jawab sosial organisasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang berkeadilan sebagai upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan daerah dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Baik badan usaha maju-berkembang atau pun kegiatan sosial maju-berkembang, tujuan utama kita semua di sini adalah menciptakan keadilan sosial,” sambut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Di dalam Padmamitra Awards 2019, penghargaan diberikan dalam berbagai kategori seperti Pengentasan Kemiskinan, Pemberdayaan dan Pengentasan Disabilitas, Pemberdayaan dan Pengentasan Keterlantaran, Pendidikan Pemberdayaan PMKS, Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku, Penanggulangan Bencana dan Pengentasan Korban, Pemberdayaan dan Pengentasan Korban Tindak Kekerasan,


Diskriminasi dan Eksploitasi, Program Sosial yang memberikan Dampak yang Berkelanjutan (Sustainable Impact for the program), Penyelamatan Keanekaragaman Hayati dan Penyelamatan Lingkungan, Penyelesaian Stunting, Keberlanjutan di dalam Rantai Nilai Organisasi, Inovasi Sosial (Social Innovation), Inovasi Digital (Digital Innovation), Kontribusi didalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, serta Kemitraan untuk Keberlanjutan (Partnership for Sustainability).

ID-EN BlogUncategorized

Project Di Tahun Kedua, Samsung Dan Habitat For Humanity Indonesia Resmikan SSLC Di Bangka

Jakarta, 21 November 2019. Terus berkomitmen untuk secara aktif mendukung peningkatan pendidikan di Indonesia, Habitat for Humanity Indonesia berkolaborasi dengan Samsung Electronics Indonesia (SEIN) membuka Samsung Smart Learning Class (SSLC) di SMA Santo Yosef, yang menjadi ruang kelas digital pertama di Bangka. Selain membuka SSLC, Samsung bekerja sama dengan Habitat for Humanity telah menyelesaikan 80 rumah layak huni dan akan dilanjutkan pembangunan 28 rumah layak huni lainnya di desa Penegan, Bangka hingga tahun 2020. Selain itu, sebanyak 98 sambungan air, 5 unit MCK umum, serta saluran drainase sudah selesai dibangun dilengkapi dengan terlaksananya pelatihan pola hidup sehat dan peningkatan perekonomian keluarga bagi masyarakat setempat.

“Kolaborasi Habitat for Humanity Indonesia bersama Samsung Electronic Indonesia untuk menyediakan rumah layak huni bagi warga Bangka saat ini sudah mencapai 80% dan kami siap wujudkan komitmen untuk menyelesaikan seluruhnya dengan tepat tahun depan. Kami juga berharap dibangunnya SSLC mampu tingkatkan kualitas belajar bagi siswa SMA dan tentunya berharap kolaborasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Bangka dan bisa menjadi inspirasi bagi warga korporasi lainnya untuk bersama-sama kita membangun untuk Indonesia yang lebih baik lagi,” ujar Nico Kiroyan, General Manager of Corporate Engagement Habitat for Humanity Indonesia.

Keberadaan SSLC di SMA Santo Yosef yang merupakan kelas digital pertama di wilayah Bangka yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru dan murid dan komunitas pendidikan sekitar untuk meningkatkan efektivitas kegiatan belajar karena dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan mendorong keingintahuan bagi siswa, serta membantu guru mulai dari mencari materi ajar, maupun untuk dijadikan alat peraga yang lebih interaktif dan berkualitas. Serah terima penggunaan ruang SSLC dari Samsung kepada pihak SMA Santo Yosep dilakukan hari ini (21/11) di SMA Santo Yosef dan dilakukan oleh Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia kepada Kepala Sekolah SMA Santo Yosep.

“Samsung senang dan bangga dapat memanfaatkan teknologi kami untuk memfasilitasi SMA Santo Yosep dengan SSLC yang merupakan kelas digital untuk tingkat pertama yang ada di Bangka. Sebagai salah satu cara berkontribusi pada dunia pendidikan di Indonesia, SSLC juga sejalan dengan program pemerintah dalam pelaksanakan digitalisasi sekolah di seluruh Indonesia, sesuai memorandum Samsung dengan Kemendikbud untuk program Samsung Indonesia Cerdas, untuk mengoptimalkan peran teknologi dalam dunia pendidikan baik untuk penciptaan kualitas juga untuk mempercepat pemerataan materi pendidikan yang menjangkau seluruh Indonesia,” Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.

SSLC disenjatai Galaxy Tab yang di dalamnya telah ditanamkan aplikasi materi pembelajaran berupa buku digital dan perpustakaan elektronik untuk berbagai mata pelajaran pada semua tingkatan, serta manajemen sistem pembelajaran untuk memantau pemanfaatan Galaxy Tab oleh para peserta didik di sekolah. Selain Galaxy Tab, SSLC juga dilengkapi dengan Samsung Smart TV, Samsung AC, dan WLAN (Access Point).

Untuk mempersiapkan pemanfaatan kelas dan fasilitas SSLC secara maksimal, Samsung memberikan pelatihan (train the trainer) kepada para pendidik yang ada di SMA Santo Yosep antara lain penggunaan gawai, pemanfaatan aplikasi digital, serta pengenalan materi-materi pembelajaran yang telah ditanamkan di dalam gawai tersebut. Para pendidik juga diharapkan mampu menyesuaikan paradigma mengajarnya agar dapat menjadikan proses pembelajaran sebagai pusat perhatian di dalam kelas. Dengan para pendidik yang sudah memahami paradigma dan mekanisme yang dijalankan di SSLC, diharapkan akhirnya peserta didik dapat memanfaatkan secara maksimal perangkat teknologi dan aplikasi digital untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik. Fasilitas SSLC juga terbuka bagi masyarakat di luar SMA Santo Yosef dengan jadwal yang telah ditentukan dan disepakati, seperti pendidik dan peserta didik sekolah sekitar, kelompok masyarakat seperti PKK dan Karang Taruna, juga terbuka untuk menjadi bagian dari komunitas SSLC.

Di dalam Galaxy Tab sebagai perangkat belajar, Samsung telah membenamkan konten pembelajaran yang sesuai dengan arahan pemerintah dan memudahkan para murid untuk mempelajari pelajaran dengan metode interaktif dan menyenangkan. Antara lain, buku digital interaktif dari PesonaEdu, I-Jakarta dan Perpustakaan Nasional. Selain konten pembelajaran, juga dilengkapi manajemen system pembelajaran myscool dimana guru dapat mengontrol apa saja yang akan disampaikan kepada murid, mulai dari penggunaan, tombol, pembatasan materi yang akan disampaikan, hingga membagikan hasil pembelajaran kepada orang tua murid.