Setelah menyelenggarakan CEO Build di Banyuwangi pada tahun 2022 yang lalu, kali ini Habitat for Humanity mengajak para pemimpin dari berbagai korporasi/institusi keuangan (bank & asuransi) untuk berbuat kebaikan, mewujudkan mimpi bagi keluarga yang tidak mampu, untuk memiliki rumah yang layak.
Kegiatan yang diberi nama Financial Institution Build 2023 ini akan diselenggarakan pada 18 Maret 2023 di Babakan Madang, Bogor. Di hari itu para pemimpin korporasi/institusi keuangan akan menjadi relawan yang bahu membahu, menyingsingkan lengan baju mengecat rumah-rumah warga tidak mampu disana. Membangun rumah layak berarti membangun harapan akan kehidupan yang lebih baik bagi setiap warga.
Bagi Anda yang ingin turut serta dalam kegiatan ini, silahkan menghubungi Admin/Sie Registrasi kami di nomor WA +62 821 1097 6297 atau E-mail : [email protected]
Building Homes – Building Lives – Building Communities
Di Indonesia saat ini, ketersediaan air secara nasional bisa dikatakan cukup aman, namun aksesibilitas, kontinuitas, dan juga kualitasnya masih belum memenuhi standar. Padahal, mengkonsumsi air berkualitas buruk dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh dan mengakibatkan kematian. Selain itu ketiga hal utama beserta unsur penting lainnya sangat diperlukan karena merupakan salah satu parameter yang wajib dalam setiap proses perencanaan dan keberlanjutan pembangunan nasional.
Indonesia sendiri berkomitmen memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu memastikan ketersediaan maupun pengelolaan air minum dan sanitasi aman berkelanjutan. Indonesia berharap akses air bersih dan sanitasi dapat terpenuhi 100% sampai tahun 2030. Namun faktanya, masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum memiliki akses air bersih, salah satunya adalah Karawang yang masuk ke dalam 100 besar daerah prioritas penanggulangan stunting oleh pemerintah. Stunting yang tinggi di Karawang tidak lepas dari pengaruh air yang tidak bersih dan sanitasi yang buruk. Sebagian besar warga masih membuang kotoran di sungai lantaran tidak adanya air bersih di rumah. Demi memenuhi kebutuhan air minum, beberapa warga masih harus membelinya.
Ketersediaan akses, jalur distribusi, dan instalasi air bersih adalah tanggungjawab kita bersama. Kemitraan multipihak sangat diperlukan untuk menuntaskan masalah air di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut Habitat for Humanity Indonesia bekerja sama dengan dan Akuberbagi (https://akuberbagi.com/purchase/Donasi/habitat-for-humanity-indonesia-yayasan-habitat-kemanusiaan-indonesia/step-1/- ) mengajak anda mendukung upaya pemenuhan kebutuhan air bersih dengan menyediakan terlebih dahulu pipa penyalur air dari sumbernya dengan berdonasi Rp 50.000,-. Setiap Rp 50.000,- yang anda sumbangkan telah membantu menyediakan 2 batang pipa air. Selain menyediakan pipa air, bantuan yang anda berikan juga membantu meminimalisir biaya kesehatan karena menurut WHO setiap dolar investasi untuk air bersih dan sanitasi bisa menghemat 4.3 dolar dari biaya kesehatan.
“Alhamdulillah Habitat datang ke rumah kami untuk bangunkan toilet. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan toilet ini, apalagi saya masih punya balita jadi kadang repot kalau mau ke toilet harus pergi dulu ke rumah mertua.” – Nia, Istri Jaenuddin.
Jaenuddin, Nia, dan satu orang balitanya merupakan sebuah keluarga kecil yang tinggal di Desa Kedung Dalem, Kec. Mauk, Kab. Tangerang, Prov. Banten. Tak dapat dibayangkan bagaimana mereka tinggal di sebuah rumah yang sangat memprihatinkan karena tidak memiliki toilet. Bekerja sebagai penjaga laundry tidak memungkinkan Nia dan Jaenuddin menghadirkan toilet bagi keluarga kecil mereka karena penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mau tidak mau, Jaenuddin dan keluarga terpaksa menumpang ke toilet orang tua.
Kondisi tidak memiliki toilet dan akses air bersih yang dialami Jaenuddin merupakan salah satu fokus masalah yang terus diberantas oleh Habitat Indonesia. Membuka kolaborasi dengan semua pihak, Habitat menyambut baik dukungan PT Omega Hotel Management (OHM) untuk menghadirkan toilet bagi Jaenuddin dan keluarga.
Memperingati hari ulang tahunnya yang ke-9, OHM, operator perhotelan yang bernaung di bawah Alfaland Group tersebut berkolaborasi dengan Habitat, melalui program CSR membangun 9 toilet bagi 9 keluarga berpenghasilan rendah di Desa Kedung Dalem, Mauk, Tangerang dimana salah satunya adalah keluarga Jaenuddin.
“Saya ingin ucapkan terimakasih banyak kepada Habitat dan OHM yang sudah beri bantuan toilet kepada kami”, ucap Nia dengan penuh syukur.
Dengan dibangunnya toilet bagi Jaenuddin dan 8 keluarga lainnya di Desa Kedung Dalem, Habitat berharap kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di Desa Kedung Dalem semakin meningkat.
Bu Tisha merupakan orang tua tunggal empat orang anak yang sehari-harinya bekerja sebagai kader (kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi) PKK di Mauk – Tangerang. Salah satu tugasnya ialah mendata keluarga yang membutuhkan rumah layak. Uniknya, rumah Bu Tisha sendiri masih tidak layak namun ia harus mendahulukan keluarga lain untuk mendapatkan bantuan rumah. “Rumah saya sebelumnya sangat terang sekali, sakin terangnya sampai langit bisa terlihat.”, cerita Bu Tisha.
Keadaan rumah Bu Tisha jauh dari kata aman apalagi nyaman. Atapnya banyak lubang, pondasinya juga rapuh. Rumahnya selalu banjir dan ia bersama anak-anaknya tidak bisa tidur, hanya bisa duduk di tempat yang tidak bocor sampai hujan berhenti. Keluarga Bu Tisha hanya dapat bermimpi dan bersabar akan adanya bantuan. Tentunya kisah ini menjadi pengalaman yang selalu membekas bagi keluarga di kampung Kedung Dalem ini.
Tak berhenti di masalah hunian saja, kendala ekonomi juga dialami oleh ibu empat anak ini. Tiga dari empat anaknya masih menempuh pendidikan di sekolah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mengharuskan Bu Tisha terus bekerja dan berjuang demi anak-anak tercinta. Setiap harinya, ia harus membekali uang saku sepuluh ribu rupiah tiap anaknya untuk mereka dapat menempuh perjalanan dan bekal selama bersekolah, itupun jika Bu Tisha memiliki cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari, terkadang apa daya harus membekali anaknya hanya lima ribu rupiah jika memang tidak ada uang.
Semua indah pada waktunya, akhirnya Bu Tisha terdaftar sebagai penerima rumah dari Habitat. Anak-anaknya sangat senang sambil terus bertanya, “Ma, kapan dibangunnya?”. Bu Tisha tidak dapat menjelaskan bagaimana bahagianya ia setelah memiliki rumah layak, “Perasaan saya kayak mau terbang, seneng banget gitu”, ungkapnya. Kini ia dan anak-anaknya bisa tinggal lebih tenang dan aman, “Pokoknya, kalaupun ditinggal-tinggal anak, malam, ga khawatir”, tuturnya.
Sebelum rumah Bu Tisha dibangun, sudah sejak lama ia menyisihkan uang untuk mewujudkan impiannya memilki rumah idaman. Sewaktu rumah dibangun, Bu Tisha mengisi dan mempercantik dapur rumahnya menggunakan tabungannya. Kini Bu Tisha dapat menghidangkan makanan bagi keluarga tercinta di dapur yang bersih dan layak. Harapannya, anak-anaknya dapat bertumbuh dengan baik di rumah yang baru.
Pulau Bali merupakan destinasi wisata yang sudah tidak asing bagi kita. Bahkan, para pelancong dari berbagai belahan dunia ‘pun mengakuinya. Dalam suatu wawancara dengan CNBC Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Bali masih menjadi penyumbang devisa negara terbesar kedua bagi Indonesia setelah industri migas (minyak dan gas).
Tapi tahukah kita bahwa beberapa daerah di Bali masih memiliki banyak penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan?
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Bali meningkat tajam akibat Pandemik COVID-19. Dari presentase angka kemiskinan terendah secara nasional di 3,61%, meningkat menjadi 4,72%. Efek dari Pandemik Global tersebut, Bali menduduki peringkat keempat daerah termiskin di Indonesia. Salah satu dari lima daerah termiskin di Bali adalah Kabupaten Karangasem, berlokasi di timur laut Pulau Bali.
Karena itu, Habitat for Humanity Indonesia sebagai Lembaga Kemanusiaan yang memfokuskan operasinya dalam penyediaan hunian layak bagi masyarakat pra-sejahtera, memulai tahun 2023 dengan membuka cluster hunian layak bagi warga Desa Purwakerti, salah satu desa di Kabupaten Karangasem.
Hari Minggu, 15 Januari 2023, menandai awalnya pembangunan perumahan layak huni di Desa Purwakerti dengan dilakukannya event build. Acara tersebut diikuti oleh 21 relawan yang datang dari Jakarta, Bali, dan bahkan dari Singapura. Bersama dengan relawan lainnya, sebanyak 11 mahasiswa dari salah satu universitas ternama di Singapura membangun pondasi untuk 2 dari 10 rumah yang akan dibangun pada tahap awal pembangunan cluster hunian layak di Desa Purwakerti.
Event build ini diawali dengan kata sambutan yang disampaikan oleh National Director Habitat for Humanity Indonesia, Bapak Susanto dan Kepala Desa Purwakerti, Bapak I Nengah Suanda. Setelah disampaikan short briefing mengenai safety rules dan melakukan warming-up, para relawan bahu membahu melaksanakan build activities, membangun pondasi dan memindahkan material bangunan selama hampir tiga jam dengan penuh semangat.
Selepas mendengarkan testimony dari para pemilik rumah yang dibangun, acara hari itu ditutup dengan pemilihan volunteers of the day sebagai tradisi Habitat dalam setiap penyelenggaraan build event.
Semoga kebaikan yang dilakukan oleh seluruh relawan hari itu membawa kenangan yang tidak terlupakan serta memberkati tiap keluarga yang dibangun rumahnya.
Building Homes – Building Lives – Building Communities.
Menjadi penyandang disabilitas yang sehari-harinya harus menggunakan kursi roda bukanlah pilihan yang diinginkan oleh Pak Harman.
Namun, meski begitu, keterbatasan yang ia miliki tidak menjadi penghalang baginya untuk terus berkarya. Salah satu usaha yang dilakukan Pak Harman ialah menjual pulsa dan membuat kerajinan rumah tangga. Hal itu harus ia lakukan karena untuk menopang hidupnya sehari-hari tak luput dari kendala disamping ia juga masih harus bertahan hidup di rumah yang tidak terasa aman dan nyaman.
Di rumah yang sangat tidak layak, warga Karampuang 1, Mamuju, Sulawesi Selatan tersebut bercerita bahwa dalam keadaan yang terbatas, sangat sulit baginya menggunakan toilet. “Ke toilet itu sulit, lantainya dari kayu, dan closet-nya jongkok, jadi buang air harus dari kursi roda”, ujar Pak Harman.
Rumah yang harusnya menjadi ruang berteduh yang aman justru menghadirkan kekhawatiran bagi Pak Harman.
Seperti pepatah sudah jatuh ketimpa tangga pula, pada tahun 2019 gempa bumi menghantam bumi Sulawesi, salah satunya Mamuju, tempat Pak Harman tinggal. Rumah yang ia tempati menjadi salah satu sasaran gempa. Namun, apa boleh buat, Pak Harman tidak berdaya untuk berlari dan mengungsi lebih jauh dari rumahnya yang tembok dan atapnya sudah roboh. Meski dengan kepedihan yang mendalam, ia terpaksa memilih tetap tinggal di rumahnya yang sudah rusak walau dengan rasa takut akan datangnya gempa susulan.
Semua indah pada waktunya, Habitat Indonesia pun turun ke Mamuju untuk memberikan bantuan rumah layak kepada beberapa penyintas gempa. Pak Harman menjadi salah satu warga yang terpilih menerima bantuan rumah layak tersebut. Rumah yang dibangun baginya merupakan rumah yang ramah gempa dengan toilet yang ramah bagi penyandang disabilitas. Dengan rasa syukur terlihat di raut wajahnya, Harman mengungkapkan, “Setelah Habitat hadir dan merenovasi rumah saya, alhamdulillah saya cukup tenang, nyaman dan nyenyak tidur, karena pondasi rumah saya sudah dikasih pengalaman gempa oleh Habitat.”
Kesulitan menggunakan toilet yang dulu ia rasakan kini berubah menjadi lebih mudah karena toilet yang ia miliki sekarang memiliki jalur kursi roda yang memudahkan ia pindah dari kursi roda ke toilet duduk yang sudah dibangun oleh Habitat. Sekarang pak Harman sudah sangat tenang tinggal di rumah.
“Terima kasih Habitat dan donor yang sudah membangun rumah yang tahan gempa bagi saya. Saya sangat senang. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua.”, pesan Pak Harman. Sekarang beliau bisa fokus untuk melanjutkan usahanya sebagai pengrajin anyaman karpet yang telah digelutinya beberapa tahun belakang ini.
Amazon Web Services menggandeng Habitat for Humanity Indonesia mengadakan pelatihan literasi manajemen produksi dan keuangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Karawang.
Pelatihan tersebut berlangsung selama 2 hari, yakni 24 – 25 Januari 2023. Pada 24 Januari 2023, kegiatan dimulai dengan beberapa sambutan, yaitu dari ketua KPKS (Koperasi Pemuda Karawang Sejahtera) Seia Piantara, SE, MM, dan Sekretaris Dinas Koperasi & UMKM H. Amid Mulyana, SE., MM. Kegiatan hari pertama dibagi ke dalam 2 sesi pelatihan dimana sesi pertama diisi dengan pemberian pelatihan literasi manajemen produksi oleh Dr. Endang Mahpudin, M.M, dan di sesi kedua diisi dengan pemaparan materi mengenai manajemen keuangan oleh Ibu Fonny Arisandy Jacob, SE, MSi.
Para peserta sangat antusias selama pelatihan, terlihat baik saat menggali ilmu maupun dalam mengajukan berbagai pertanyaan. Mereka juga memiliki kesempatan melakukan diskusi, latihan, bahkan praktik langsung yang nantinya dapat diterapkan ke dalam bisnis 33 mereka.
Hani Siti Nuraini, peserta dari Desa Mulya Sejati mengungkapkan, “Saya sudah memiliki bisni UMKM bernama “The Rujakan”. Namun, selama ini saya masih asal-asalan dalam berbisnis. Misalnya kalau untungnya sedikit gapapa, seperti itu. Tapi sejak ikut pelatihan, saya bisa belajar bagaimana memperkirakan untung dan mempersiapkan produksi, serta mengelola keuangan.”
Narasumber Pelatihan Literasi Keuangan dan Manajemen Produksi
Pelatihan yang digagas oleh AWS dan Habitat Indonesia ini diharapkan dapat menciptakan para pelaku UMKM yang mampu mengelola keuangan dengan benar serta memiliki wawasan yang luas. Selain itu, para pelaku UMKM juga diharapkan memiliki mental kewirausahaan yang kuat sehingga mampu mengembangkan usahanya dalam segala kondisi dan tantangan.
Untuk merayakan ulang tahun ke-2 (November 2022), ASHTA District 8 bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia, Rebricks dan Jangjo menggagas dua program sosial yang berkelanjutan yaitu: #MinumKopiJadiSeni dan #PilahSampahJadiRumah.
Program sosial #PilahSampahJadiRumah tersebut dilakukan dengan menjual patung-patung seni yang terbuat dari ampas kopi bekas. Patung-patung yang dijual memiliki nilai seni yang tinggi karena merupakan hasil karya tangan 8 seniman berbakat seperti: Alphabad, Arnis Muhammad, Harishazka, Heartlab Bali, Mahaputra Vito, Popomangun, Ratu Tanggela, dan Tragicoo dengan aliran dan gaya mereka masing-masing.
Nantinya hasil lelang dari semua karya seni yang dijual ini akan disumbangkan ke Habitat for Humanity Indonesia untuk membangun 5 rumah layak huni di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Rumah-rumah yang nantinya dibangun akan menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan yaitu bata beton dari plastik multi-lapis (campuran semen dan plastik yang sudah dicacah) yang dibuat oleh perusahaan Rebricks.
Habitat Indonesia mengundang partisipasi aktif pembaca Habitat Update untuk menawar dan mengoleksi patung-patung seni unik dan luar biasa. #SahabatHabitat dapat melakukan penawaran dengan mendaftar dan melakukan klik pada tautan di katalog: #PilahSampahJadiRumah Catalog.
Semoga penawar tertinggi dapat memenangkan karya seni favorit mereka.
Harapannya, di tahun yang baru ini Habitat terus bertransformasi ke arah yang lebih baik dalam menuntaskan kemiskinan melalui penyediaan hunian yang layak.
Dua minggu lalu saya bersama Bapak Jens Reisch, Ibu Wan Tien, salah satu board, tim Habitat, beberapa relawan dari Universitas INSEAD Singapore, dan alumni Thunderbird, USA melakukan perjalanan ke Bali untuk membangun rumah layak di Karangasem. Meski Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat indah dan dipenuhi dengan rumah-rumah khas Bali yang unik, jauh tersembunyi di Karangasem ternyata masih terdapat banyak rumah yang tidak layak huni dan masyarakat disana masih sulit mendapatkan air bersih karena kontur lokasi yang tinggi. Mereka harus menggunakan pompa untuk menyalurkan air dari sumur di pinggiran pantai yang berjarak 2-3 KM.
Pada 15 Januari 2023, kegiatan bangun rumah diadakan. Saya ikut membangun 1 dari 2 rumah yang di bangun. Senang sekali rasanya bisa terlibat secara langsung di Bali. Saya melihat kegembiraan dan semangat yang luar biasa dari wajah para relawan. Mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan materi dari Jakarta demi mendukung keluarga-keluarga berpenghasilan rendah di Karangasem mendapatkan rumah yang layak.
Kegiatan di Bali kali ini merupakan kegiatan pembuka. Rencananya rumah dengan jumlah yang lebih banyak akan dibangun April atau Mei 2023. Sebelum kegiatan Bali Build, bulan Februari mendatang kita akan mengadakan Habitat Charity Golf Tournament. Dengan senang hati, saya mengundang setiap pihak yang tertarik dapat bergabung dalam misi ini dan untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Endah ([email protected]) atau Cila (0821 2592 0054).
Melalui kesempatan ini saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 bagi saudara-saudari yang merayakan. Awal tahun dalam kalender bulan (lunar) tradisional cina ini kiranya kita rayakan dengan sukacita dan memberikan harapan baru. Apa yang dilakukan Habitat yaitu memberikan rumah layak kepada keluarga yang membutuhkan juga memberikan “Harapan Baru” bagi keluarga agar tumbuh sehat dan layak.
Natal merupakan moment untuk memperingati kelahiran Tuhan YESUS KRISTUS bagi seluruh umat manusia. Kelahiran-Nya ditengah-tengah dunia ini menyatakan betapa besar Kasih-Nya. Habitat for Humanity Indonesia merayakan Natal bersama seluruh karyawan pada tanggal 16 Desember 2022 lalu, Bertempat di National Office.
Perayaan natal malam itu juga turut dihadiri oleh Bapak Rene Widjaja, Bapak Yusuf Arbianto dan juga Bapak Rally selaku perwakilan Board Habitat for Humanity Indonesia.
Malam perayaan dibuka dengan Ibadah yang penuh khidmat dan bermakna. Selepas ibadah perayaan malam natal juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seru seperti Games, Pemilihan outfit of the day terbaik, menyaksikan video-video natal yang diikuti oleh segenap karyawan Habitat Indonesia baik di National Office maupun yang di site. Di penghujung acara, malam perayaan ditutup dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Ketua Penyelenggara Natal 2022, Bapak Luki.
Moment natal kali ini juga untuk mengingatkan untuk mengucap syukur atas penyertaan Tuhan kepada Habitat Indonesia. Semoga Habitat Indonesia terus semangat dalam melakukan misi kemanusiaan, mewujudkan impian keluarga-keluarga berpenghasilan rendah memiliki rumah dan harapan.