Bagi sebagian besar remaja, kegiatan sukarela mungkin bukan pilihan utama untuk menghabiskan waktu luang. Namun bagi Denzel Setiawan, seorang siswa SMA berusia 17 tahun, pengalaman sebagai relawan justru menjadi titik balik yang membuka jalan menuju proyek inovatif berkelanjutan.
Semua bermula ketika Denzel ikut proyek pembangunan rumah layak huni bersama ibunya, yang tergabung dalam komunitas Thunderbird Alumni. Saat itu, ia terlibat dalam kegiatan volunteering Habitat for Humanity Indonesia di wilayah Mauk, Kabupaten Tangerang. Melihat secara langsung dampak dari rumah layak bagi keluarga kurang mampu yang membuat Denzel mulai memikirkan bagaimana ia bisa berbuat lebih.
Dari pengalaman tersebut, Denzel bergabung sebagai bagian dari Habitat Young Star, sebuah gerakan yang mendorong anak muda untuk aktif dalam kegiatan sosial. Di sinilah ia menemukan ruang untuk menyalurkan kepeduliannya, tidak hanya dalam bentuk tenaga, tetapi juga melalui ide dan inovasi.
Langkah Pertama Danzel
Ketertarikan Denzel pada isu lingkungan dan teknologi membawanya pada ide yang tidak biasa yaitu, membuat bahan bangunan dari limbah kerang. Ide ini muncul ketika ia menulis makalah tentang konversi karbon dioksida menjadi energi terbarukan sewaktu duduk di bangku sekolah kelas 11. Terinspirasi oleh banyaknya limbah cangkang kerang di wilayah pesisir, khususnya di Mauk, Denzel mulai merancang proyek mortar yang ramah lingkungan.
Mewujudkan ide tersebut tentu bukan hal yang mudah. Ia harus meluangkan waktu di sela kegiatan sekolah untuk berdiskusi dengan akademisi dari Universitas Indonesia, melakukan pengujian, dan memformulasikan campuran bahan yang tepat. Tantangan terbesar datang dari kurangnya referensi dan metodologi yang bisa dijadikan acuan.
Saat ini, proyek mortar dari limbah kerang masih dalam tahap pengembangan. Meski belum siap untuk digunakan secara luas, Denzel optimis bahwa dengan perbaikan berkelanjutan, hasilnya kelak bisa menjadi alternatif material bangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pelajaran dari Dunia Sukarela
Bagi Denzel, menjadi relawan bukan hanya soal memberi bantuan, tetapi juga tentang belajar dan bertumbuh. Lewat keterlibatannya di Habitat Indonesia, ia mendapat banyak pengalaman baru—mulai dari memimpin tim, berinteraksi dengan komunitas, hingga merancang solusi berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan.
Menurutnya, hal terpenting dalam kegiatan sosial adalah komitmen. Ia menyadari bahwa kontribusi yang bermakna hanya bisa dilakukan ketika seseorang benar-benar siap untuk hadir dan menjalani prosesnya dengan sungguh-sungguh.
“Kalau sudah siap dan punya waktu, lakukan dengan sepenuh hati. Tapi kalau belum bisa berkomitmen, sebaiknya jangan dulu. Karena ketika kita terlibat, kita membawa harapan bagi orang lain,” ungkapnya.

Baca juga: Habitat Young Star: Cerita Kirana Membawa Semangat Muda dalam Proyek Segar Hati
Langkah Kecil, Dampak Besar
Melalui proyeknya, Denzel ingin mengajak anak-anak muda untuk mulai dari hal yang sederhana. Ia percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Menurutnya, setiap orang bisa berkontribusi sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.
Denzel sendiri memilih jalur yang dekat dengan kecintaannya pada lingkungan. Ia berharap, semakin banyak anak muda yang melihat potensi dari hal-hal yang sering diabaikan dan menjadikannya solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kisah Denzel menjadi contoh bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk menciptakan perubahan. Dengan ide yang kuat, semangat belajar, dan kepedulian terhadap sesama, generasi muda bisa berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi komunitas dan lingkungan.
Tentang Habitat Young Star
Habitat Young Star adalah gerakan yang diinisiasi oleh Habitat for Humanity Indonesia untuk mengajak generasi muda menjadi agen perubahan, bukan hanya dalam membangun rumah dan mempercantik ruang publik, tetapi juga dalam menciptakan solusi yang berdampak bagi lingkungan.
Lewat aksi nyata seperti pembangunan rumah layak huni, edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan bersih, hingga inovasi berbasis keberlanjutan seperti pengelolaan limbah menjadi material ramah lingkungan, para relawan muda menunjukkan bahwa kepedulian terhadap komunitas dan bumi bisa berjalan beriringan. Ingin jadi bagian dari gerakan positif ini? Kunjungi: www.habitatindonesia.org/become-volunteer
(ss/kh)