air-cover
Uncategorized

Air untuk semua

Tahukah kamu bahwa tanggal 22 Maret 2021 merupakan hari air sedunia?

Namun kenyataannya, kondisi aksesibilitas, kontuinitas, dan kualitas air di Indonesia masih belum memenuhi standar (sumber: bps.co.id). Mengkonsumsi air berkualitas buruk dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh, dan mengakibatkan kematian.

Ketersediaan air secara nasional di Indonesia bisa dikatakan cukup aman, namun aksesibilitas, kontinuitas, dan juga kualitasnya masih belum memenuhi standar (Sumber: bps.co.id), padahal ketiga hal utama itu, beserta unsur penting lainnya sangat diperlukan karena merupakan salah satu parameter yang wajib dalam setiap proses perencanaan dan keberlanjutan pembangunan nasional. 

Indonesia sendiri berkomitmen memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu memastikan ketersediaan maupun pengelolaan air minum dan sanitasi aman berkelanjutan. Diharapkan akses air bersih dan sanitasi dapat terpenuhi 100% sampai tahun 2030. Namun faktanya, masih cukup banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum memiliki akses air bersih, contohnya di Mauk, Tangerang yang berlokasi tidak jauh dari ibu kota, akses air minum hanya sebesar 35,60% (Sumber: PDAM Tangerang 2018 dan 2020). Umumnya warga masih mencuci pakaian dan mandi di sungai. Demikian pula yang terjadi di Sentul Bogor, warga umumnya buang air di sungai. Untuk minum, warga terpaksa harus membeli dan bagi warga yang kurang mampu mereka terpaksa memanfaatkan air sungai walau tidak terjamin kebersihannya. Hal ini terpaksa dilakukan warga untuk bertahan hidup. Mengonsumsi air berkualitas buruk dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh yaitu timbulnya berbagai penyakit yang dapat berdampak pada kematian.

Ketersediaan akses, jalur distribusi, dan instalasi air bersih adalah tanggungjawab kita bersama. Kemitraan multipihak sangat diperlukan untuk menuntaskan masalah air di Indonesia. Bersama Habitat for Humanity Indonesia dan Sahabat Berbagi, mari kita dukung upaya pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat kurang mampu. Dengan berdonasi Rp 50.000,- Anda sudah membantu menyediakan 2 batang pipa air, selain itu, dengan kamu berdonasi membantu menyediakan air bersih kamu telah membantu meminimalisir biaya kesehatan karena menurut WHO setiap dolar investasi untuk air bersih dan sanitasi bisa menghemat 4.3 dolar dari biaya kesehatan. Mari bersama kita wujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.

Fly-and-help-WEB (1) (1)
ID-EN BlogUncategorized

Mewujudkan Keluarga Sejahtera Melalui Pendidikan yang Layak

Setiap keluarga rindu memiliki kehidupan yang layak, tinggal di tempat yang nyaman, aman, sehat serta berdaya menyejahterakan keluarganya secara ekonomi dan tidak kalah pentingnya juga pendidikan. Pendidikan yang baik merupakan hal penting yang didambakan oleh setiap keluarga termasuk pendidikan anak-anak, karena diharapkan nantinya membawa harapan akan kehidupan dan masa depan keluarga yang lebih baik.

Every family longs to have a decent life, a comfortable home that is safe and healthy, the ability to improve their family financial and last but not least, proper education. A good education is an important thing that every family yearns for, including education for their children, because the young is hope for better family life and future.

Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan yang dapat menjangkau jutaan anak-anak yang belum dapat mengenyam pendidikan secara layak. Salah satu kendala yang dihadapi dibalik upaya itu adalah ketersediaan fasilitas belajar mengajar yang masih belum memadai. Salah satu daerah yang masih mengalami persoalan terbatasnya ketersediaan fasilitas belajar mengajar adalah Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ironisnya Kota Yogyakarta sendiri dijuluki Kota Pelajar.

The Indonesian government continues to strive to improve the quality of education that can reach the millions of children who have not been able to receive a proper education. One of the obstacles faced behind this effort is the inadequate availability of teaching and learning facilities. One area that is still experiencing these problems is Tuksono Village, Sentolo District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region. Ironically, the city of Yogyakarta itself is nicknamed the City of Scholars.

Desa Tuksono, berpenduduk sekitar 8.521 jiwa dimana 40% dari jumlah penduduknya masih merupakan masyarakat miskin. Tuksono merupakan daerah termiskin di Kecamatan Sentolo. Sekitar 400 keluarga belum memiliki hunian yang layak, akses air bersih, sanitasi, dan pendidikan. Kondisi anak dengan stunting (gagal tumbuh pada anak) juga sangat tinggi di daerah ini akibat lingkungan yang kurang layak. Sebanyak 9 dari 12 dusun di Kecamatan Sentolo  belum memiliki sekolah yang memadai. Pada umumnya anak-anak belajar di sebuah rumah yang dijadikan gedung sekolah dengan peralatan dan fasilitas yang seadanya. Bahkan faktanya ribuan dari anak-anak di daerah itu tidak dapat menyelesaikan  pendidikan sekolah dasar.

Tuksono Village has a population of about 8,521 people, where 40% of the population is still poor. Tuksono is the poorest area in Sentolo District. About 400 families do not have proper housing, access to clean water, sanitation, and education. The condition of children with stunting (impaired growth in children) is also very high in this area due to the poor environmental conditions. As many as 9 out of 12 hamlets in Sentolo District do not have proper schools. In general, children study in a house that is used as a school building with the minimum equipment and facilities. In fact, thousands of children in the area are unable to complete primary school education.

Sebenarnya Kecamatan Sentolo sendiri sedang dipersiapkan menjadi area industri namun hal tersebut belum terpenuhi karena tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat yang kurang memadai.

Actually, Sentolo Subdistrict is being prepared to become an industrial area but this has not been fulfilled due to the inadequate level of education and community capacity.

Dengan semangat mewujudkan misi yang sama, Habitat for Humanity Indonesia bersama Foundation Fly & Help mengambil bagian dalam mendukung usaha pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak usia dini di Desa Tuksono dengan membangun 4 gedung sekolah PAUD beserta fasilitas yang mendukung program belajar mengajar. Program ini diharapkan dapat mendukung masyarakat Desa Tuksono memiliki pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak agar mampu menjadi generasi yang berdaya dan berkualitas untuk kehidupan dan penghidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dengan adanya fasilitas belajar mengajar  yang baik dan mendukung, anak-anak akan lebih  lebih senang dan bersemangat menempuh pendidikan sekolah.

In the spirit of realizing the same mission, Habitat for Humanity Indonesia together with the Fly & Help Foundation is taking part in supporting government efforts to improve the quality of education, especially for early childhood in Tuksono Village by building 4 PAUD school buildings and facilities that support teaching and learning programs. This program is expected to support the people of Tuksono Village to have better education for children so that they can become empowered and qualified generations for a better life and livelihood in the future. With the existence of good and supportive teaching and learning facilities, children will be more happy and excited about taking school education.

Masyarakat cerdas, Indonesia hebat!

Smart society, great Indonesia!

Untitled-1
ID-EN BlogUncategorized

SC Johnson Bekerja Sama dengan Habitat for Humanity Asia Pasifik Menyediakan Akses Hunian Layak, Air Bersih, dan Sanitasi

Meresponi dampak pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap keluarga-keluarga yang kurang mendapatkan pelayanan, SC Johnson bekerja sama dengan Habitat for Humanity Asia Pasifik menyediakan akses hunian layak, air bersih, sanitasi, dan fasilitas kebersihan bagi ratusan keluarga yang tersebar di Indonesia, Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Hong Kong.

In response to the unprecedented impact of the COVID-19 pandemic on underserved communities, SC Johnson is teaming with Habitat for Humanity in the Asia-Pacific region to provide access to decent housing and proper water, sanitation and hygiene (WASH) facilities for hundreds of families across Indonesia, the Philippines, Singapore, Thailand, Vietnam and Hong Kong.

“Kerja sama ini merupakan sebuah kesempatan bagi kami memberikan jalan keluar terhadap kepulihan ekonomi dan mobilitas sosial bagi keluarga-keluarga yang kurang mendapatkan pelayanan khususnya mereka yang berada di areal dimana kami beroperasi, tentunya dengan memaksimalkan  jaringan dan keahlian yang dimiliki Habitat for Humanity Indonesia,” ungkap Alan VanderMolen, Senior Vice President and Chief Communications Officer di SC Johnson. “Air minum yang bersih dan tempat tinggal yang sehat merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap keluarga, dan kami merasa terhormat dapat mendukung upaya Habitat for Humanity”.

“This partnership is an opportunity for us to create pathways to greater economic and social mobility for underserved communities where we operate, of course through Habitat for Humanity’s vast network and expertise,” said Alan VanderMolen, Senior Vice President and Chief Communications Officer at SC Johnson. “Clean drinking water and having a healthy place to call home are essential needs for every family, and we are honored to be able to support Habitat for Humanity’s efforts.”

SC Jhonson menyumbangkan $498.000 untuk beberapa program Habitat for Humanity berikut ini:

  • Thailand: membangun dua baris rumah dengan akses air, sanitasi, dan fasilitas kebersihan yang layak bagi 20 keluarga di Provinsi Suphan Buri atau sekitar 100 orang yang juga tidak memilliki lahan sendiri.
  • Indonesia: membangun rumah dengan akses air, sanitasi, dan fasilitas kebersihan yang layak bagi 15 keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
  • Philipina: membangun 25 rumah tahan bencana dan 10 proyek pengembangan rumah bagi sekitar 175 orang yang kurang mendapatkan pelayanan di Provinsi Cebu dan Laguna.
  • Vietnam: menyediakan akses air bersih, sanitasi, fasilitas kebersihan, dan pendidikan bagi 5.660 yang terdiri dari anak-anak, guru, orang tua, anggota komunitas dan melakukan renovasi rumah bagi 10 keluarga di Provinsi Dong Thap.
  • Singapore: menggerakkan relawan meningkatkan keamanan dan sanitasi bagi 52 keluarga yang berpenghasilan rendah.
  • Hong Kong: menggerakkan relawan termasuk karyawan SC Johnson untuk merevitalisasi tiga sekolah yang berdampak pada 1.500 siswa.
  • SC Johnson will be contributing $498,000 to the following Habitat for Humanity projects:
  • · Thailand: Building two-row houses with proper WASH facilities in partnership with 20 underserved families including approximately 100 people who have no land ownership in the Suphan Buri province.
  • · Indonesia: Building homes with proper WASH facilities with 15 underserved families to improve their quality of life and overall health.
  • · Philippines: Building 25 disaster-resilient homes and 10 home improvement projects with a total of 175 underserved individuals in the Cebu and Laguna provinces.
  • · Vietnam: Providing WASH facilities and education for 5,660 underserved children, teachers, parents and community members, as well as home renovations with 10 families in the Dong Thap province.
  • · Singapore: Mobilizing volunteers to improve the safety and sanitization for 52 low-income households.
  • · Hong Kong: Mobilizing volunteers including SC Johnson employees to revitalize three underserved schools impacting 1,500 students.

“Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi rumah yang berada di regional Asia Pasifik, dimana setengah penduduk termiskin di dunia terdapat, dan anjuran “tinggal dirumah” tidak menjadi hak istimewa.” tutur Luis Noda, Vice President of Habitat for Humanity Asia and the Pasific. “Memiliki rumah yang layak merupakan hal utama bagi keluarga untuk tetap bertahan dan sehat”. Bekerja sama dengan SC Johnson di 3 negara membuat kami dapat membantu lebih banyak keluarga memiliki rumah yang lebih aman dan sehat serta membuka jalan menuju masa depan yang tangguh.”

“The COVID-19 pandemic has heightened existing housing challenges in the Asia Pacific region, where one-half of the world’s poorest live and ‘staying at home’ is not a privilege that many have,” explained Luis Noda, Vice-President of Habitat for Humanity Asia and the Pacific. “Having a decent home is often the first line of defense for families to stay safe and healthy. By working with SC Johnson in these six countries, we can help more families build safer and healthier homes, paving the way to a more resilient future.”

Dukungan SC Johnson akan memungkinkan kelompok rentan, khususnya lanjut usia, disabiltas, ibu-ibu, dan anak-anak memperoleh akses rumah layak dan infrastruktur air bersih, sanitasi, dan fasilitas kebersihan sehingga keluarga-keluarga memiliki sebuah tempat aman yang disebut rumah.

The support of SC Johnson will enable vulnerable populations, especially the elderly, people with disabilities, women and children, to gain access to proper housing and WASH infrastructure so that families have a safe place to call home.

cover02
Uncategorized

Pelatihan Online Digital Marketing Bersama Yayasan Allianz Peduli

Yvonne Tanod: “Kehilangan pekerjaan bukan akhir dari segalanya. Saya berusaha bangkit dan mencari jalan keluar…”

Pelatihan Online Digital Marketing Bersama Yayasan Allianz Peduli


Untuk membekali ibu-ibu dalam berwirausaha, turut menafkahi keluarga di masa pandemi ini, Habitat for Humanitiy Indonesia kembali menyelenggarakan pelatihan wirausaha, kali ini mengajak Yayasan Allianz Peduli dan GoFood. Pelatihan wirausaha yang mengangkat topik Online Digital Marketing dan GoFood On Boarding ini diselenggarakan pada 26 dan 28 Januari 2021. Lebih dari delapan puluh orang peserta dengan antusias mengikuti pelatihan ini. Selain diberikan dana penggantian biaya pulsa internet, bagi peserta yang telah berhasil mendaftarkan diri sebagai merchant GoFood juga diberikan bantuan dana untuk usaha mereka. Peserta yang mempraktikkan apa yang sudah diajarkan dengan berjualan melalui aplikasi GoFood selama 2 minggu akan diberikan tambahan dana untuk usaha.

“Kehilangan pekerjaan bukan akhir dari segalanya. Saya berusaha bangkit dan mencari jalan keluar dengan kembali berjualan kuliner yang sudah pernah saya lakukan sebelum pandemi. Pelatihan  yang diselenggarakan oleh Habitat, Allianz dan GoFood ini mendorong saya agar dapat maju, mengembangkan usaha saya dengan cara kekinian, berjualan dan berpromosi secara digital. Terima kasih kepada Habitat, Allianz dan GoFood. Sekarang jualan saya lebih laku, sampai harus dibantu oleh suami dan anak-anak saya.” Demikian yang diungkapkan oleh Yvonne Tanod, seorang peserta pelatihan. Ketika ditanyakan kepadanya apa kunci suksesnya, ia menuturkan: ”Kenali talentamu, berusaha sebaik mungkin dan jangan lupa berdoa”. (DN)

cover01
Uncategorized

Perlukah memberi donasi rutin?

Donasi bisa disebut derma adalah sebuah pemberian yang bersifat secara fisik oleh perorangan atau badan hukum.

Beberapa waktu terakhir ini telah terjadi bencana alam dan non alam di Indonesia, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan yang masih terjadi saat ini adalah pandemi COVID-19. Menyikapi kejadian ini banyak masyarakat berinisiatif membantu mereka yang tertimpa musibah dengan menyisihkan uang yang dimilikinya dan menyerahkan kepada lembaga atau langsung kepada yang tertimpa musibah.

Penggalangan dana yang dilakukan masyarakat bertujuan agar semua pihak dapat turut serta membantu mereka yang terdampak agar dapat melanjutkan kehidupannya kembali secara normal ketimbang berdiam diri di rumah atau hanya berkomentar tanpa melakukan sesuatu. Kejadian pandemi COVID-19 sejak bulan Maret 2020 telah memunculkan banyak aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh masyarakat dan organisasi untuk membantu para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya dan memutus rantai penyebaran virus kepada orang lain. Donasi yang telah terkumpul tersebut kemudian digunakan membeli baju hazmat, vitamin, masker, sarung tangan, sanitizer dan sebagainya untuk diberikan kepada para tenaga kesehatan. Selain itu ada juga donasi untuk menyediakan tempat singgah bagi tenaga kesehatan rumah sakit yang tidak dapat pulang rumahnya  dan beristirahat dengan baik karena adanya penolakan dari sebagian orang yang takut tertular virus corona. Sejak bulan Mei 2020, Habitat for Humanity Indonesia sudah menggalang dana dan membantu ribuan tenaga medis untuk tinggal sementara di hotel agar mereka bisa beristirahat dengan nyaman tanpa perlu pulang ke rumah. Program ini diberi nama Tempat Singgah Pejuang Medis dan masih berlangsung sampai saat ini.

Terakhir adalah kejadian gempa bumi di wilayah Mamuju dan Majene provinsi Sulawesi Barat. Banyak korban luka maupun yang meninggal akibat kejadian gempa bumi berskala 6.2 Skala Richter yang terjadi pada hari Jumat tanggal 15 Januari 2021 ditambah lagi banyak nya rumah yang rusak ringan sampai berat yang mengakibatkan banyak keluarga yang mengungsi ke tenda- tenda pengungsian. Untuk membantu para penyintas gempa bumi ini Habitat Indonesia sudah melakukan penggalangan dana kepada masyarakat melalui donasi langsung maupun lewat platform digital untuk membantu para penyintas gempa bumi agar mereka bisa menata kembali kehidupannya.

Melihat dan mendengar kejadian bencana ini, perlukah kita memberikan donasi rutin? Donasi bisa disebut derma adalah sebuah pemberian yang bersifat secara fisik oleh perorangan atau badan hukum. Pemberian ini mempunyai sifat sukarela dengan tanpa adanya imbalan bersifat keuntungan. Manfaat donasi adalah kita ikut andil untuk membantu orang lain yang kesulitan. Mereka yang mendapat bantuan tidak tahu bantuan tersebut dari siapa, mungkin tahunya dari orang atau lembaga. Jika kita memberikan donasi rutin maka pemberian donasinya secara berkala dengan jumlah tertentu yang besarnya ditentukan sendiri oleh orang tersebut (donatur) untuk tujuan membantu orang yang mengalami kesusahan atau mengalami musibah.
Biasanya di setiap organisasi atau yayasan penyalur donasi mempunyai rekening donasi agar memberi kemudahan kepada para dermawan untuk memberikan dana bantuan kemanusiaan. Melalui  donasi rutin maka kita ikut membantu mensejahterahkan masyarakat Indonesia melalui program-program kemanusiaan yang sedang dijalankan oleh yayasan atau organisasi. Sekaligus mengajak masyarakat umum, badan usaha dan komunitas lain memiliki jiwa sosial dalam penggalangan bantuan yang bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu di Indonesia.

Menurut berbagai sumber ilmiah, berdonasi atau berbagi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Penelitian menunjukkan berbagi dapat memperbaiki kesehatan mental dengan menimbulkan rasa bahagia. Studi lain juga mendapati membantu orang lain dapat merangsang otak untuk meminimalisir stress, depresi, kerusakan kognitif serta membuat hidup lebih lama.

Jadi banyak manfaatnya ya sahabat habitat. Ayo kita mulai dari sekarang menjadi bagian dari Habitat Indonesia. (BN)

WhatsApp Image 2021-01-26 at 11.54.48
Uncategorized

Vidio.com Mendukung Misi Kemanusiaan di Tengah Pandemi bersama Habitat for Humanity Indonesia

Pandemi Covid-19 menyebar luas ke seluruh dunia memaksa manusia beradaptasi dengan banyak hal baru terutama dalam banyak aspek kehidupan. Terbatasnya interkasi satu dengan yang lainnya menambah tekanan, rasa khawatir akan ketidakpastian dan ancaman virus yang masih harus dihadapi hari lepas hari.  Menjelang akhir tahun 2020, setiap orang sudah dipenuhi dengan pertanyaan apa yang akan terjadi di 2021. Akankah vaksin sudah dapat diterima semua orang dan berhasil menghentikan pandemi ini? Serta situasi kehidupan lainnya yang tidak dapat diprediksi. Dengan keresahan itu maka tanggal 30 Nov 2020, Habitat for Humanity Indonesia, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar webinar bertajuk “Covid-19 Outlook in 2021 (Pandangan dan Penanganan Pandemi Covid-19 di Tahun 2021).”

Susanto Samsudin, Direktur Habitat for Humanity Indonesia mengutarakan, grand design dari Habitat for Humanity Indonesia dalam penanganan Covid-19, yakni pada 2020 ini dipandang sebagai emergency, tahun 2021 sebagai recovery  dan tahun 2022 sebagai resilience. Pada 2021 sebagai tahun recovery, program-programnya antara lain akan fokus pada akses air bersih, mempersiapkan sekolah tatap muka, membantu tenaga medis untuk istirahat yang nyaman, membangun Rumah Layak, sanitasi dan akses air bersih, dan mempersiapkan masyarakat untuk mitigasi bencana. Selain itu Habitat juga berfokus untuk terus menyebarkan pesan kebaikan melalui setiap program dan aktivitas yang dilakukan terlebih di masa pandemi ini.

Inspirasi yang mau disebarkan melalui webinar ini mengenai sudut pandang melihat 2021 di tengah pandemi dirasa menjadi pesan positif yang perlu ditularkan kepada setiap masyarakat, agar pikiran positif, semangat dan motivasi untuk terus berjuang tetap ada. Untuk itu, Vidio.com sebagai sebuah kanal komunikasi yang menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat mendukung kegiatan ini. Melalui live streaming yang dilakukan saat kegiatan, setidaknya ada 4.900 penonton yang ikut mendengarkan, juga sampai tulisan ini dibuat setidaknya webinar ini sudah ditonton sebanyak 197.000 kali melalui link https://www.vidio.com/watch/2071793-habitat-outlook-covid-19-in-2021-30-november-2020.

Dukungan vidio.com merupakan salah satu bentuk dari sekian banyak kreativitas yang bisa kita temukan di masa pandemi ini, di mana teknologi adalah sumber daya yang dapat memberikan dampak bagi misi kemanusiaan. Kami berharap apa yang dlakukan vidio.com menjadi inspirasi dan semangat bagi lebih banyak orang, bahwa sebuah niat untuk berbuat kebaikan akan diikuti dengan ide kreatif untuk menyatakan perubahan bagi mereka yang membutuhkan.

Terus bersembangat menebarkan semangat positif agar kita bertahan melewati masa pandemi in bersama.

Juara 1 Rahma Wati
Uncategorized

Perjuangan Rahma Wati menafkahi keluarga berbuah manis

Habitat for Humanity Indonesia bersama PT Lautan Luas, PT Lautan Natural Krimerindo dan GrabFood telah menutup rangkaian kegiatan Pelatihan Kewirausahaan di Tengah Pandemi Covid-19 pada tanggal 20 Januari 2021 yang lalu dengan menyelenggarakan acara Pengumuman dan Penyerahan Hadiah kepada Pemenang Kompetisi Penjualan Online. Pada acara tersebut ditetapkan juara pertama, kedua, ketiga dan tujuh juara harapan dengan total hadiah puluhan juta rupiah. Acara ini dimeriahkan dengan kehadiran Dian Sastrowardoyo dan Oom William Wongso, para Brand Ambassador FiberCreme. Pada kesempatan itu, Oom William Wongso melakukan demo masak menggunakan FiberCreme bersama Chef Linda, instruktur pelatihan memasak dari PT Lautan Natural Krimerindo. Acara ditutup dengan konferensi pers setelah dilakukan penyerahan sertifikat juara kepada kesepuluh orang pemenang kompetisi.

Rahma Wati, pemenang pertama kompetisi dengan penuh haru menyampaikan kesan dan pesannya: “Sejak suami saya tidak bekerja lagi, saya berjualan makanan dan minuman melalui WA, tapi hasil penjualannya belum seberapa. Setelah mengikuti pelatihan ini dan mempraktikkannya, saya dapat menjual lebih banyak melalui GrabFood, sampai saya harus dibantu oleh seorang karyawan. Alhamdulillah saya berhasil memenangkan lomba dengan omzet tertinggi. Terima kasih kepada semua pihak penyelenggara. Pesan saya kepada ibu-ibu yang berjuang menafkahi keluarga; jangan cepat putus asa bila belum berhasil  karena bila ada kemauan dan usaha yang keras, pasti Allah membukakan pintu rezekiNya”

cover03
Uncategorized

Ibu Kreatif Mendukung Keluarga Bertahan di Masa Pandemi

Pelatihan Kewirausahaan di tengah pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat kurang mampu . Berangkat dari keadaan ini Habitat for Humanity Indonesia mengajak PT Lautan Luas, PT Lautan Natural Krimerindo dan GrabFood berinisiasi menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan bagi para ibu untuk membekali mereka memulai usaha kuliner. Melalui pelatihan ini diharapkan para ibu dapat menjadi wirausaha mandiri, pejuang ekonomi keluarga.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam 2 tahap. Pada pelatihan tahap pertama, yang diselenggarakan pada 10 dan 11 November, 200 peserta selain diberikan pelatihan memasak dengan produk FiberCreme, juga diberikan pelatihan memotret agar masakan yang dijual secara online dapat ditampilkan melalui foto-foto yang menggugah selera. Pada tahap ini peserta pelatihan diberikan bantuan dana untuk pembelian pulsa internet dan bahan baku.

Pada pelatihan tahap kedua, 100 peserta diberikan informasi tentang cara berjualan dan berpromosi secara online. Pada tahap ini peserta diberikan bantuan dana untuk usaha. Setelah itu mereka diberikan kesempatan untuk mempraktikkan apa yang telah diajarkan dan agar peserta lebih bersemangat, omzet penjualan yang diperoleh selama satu bulan, dilombakan dengan hadiah uang tunai bernilai total puluhan juta rupiah.

Ibu Alimah

Salah satu peserta pelatihan Ibu Alimah dari Desa Sukomulyo  Manyar, Gresik -Surabaya memberikan kesaksian :

“Setelah diberikan pelatihan, saya bersemangat sekali dan langsung mempraktikkan apa yang diajarkan. Saya menitipkan 20 kotak masakan Chicken Buldak Fire untuk dijual di pedagang kaki lima dekat rumah,  dan ternyata laku semua. Besoknya saya titip lagi 20 kotak dan laku juga. Kemudian saya dapat pesanan 50 kotak untuk “Jumat Berkah”. Saya sangat senang. Semenjak wabah covid, kondisi perekenomian keluarga saya memburuk. Suami sudah tidak mempunyai penghasilan sama sekali. Dulu sebelum saya ikut pelatihan saya jualan ayam geprek dan otak-otak. Karena diajarkan resep baru; Chicken Buldak Fire, langsung saya coba pasarkan ternyata laku keras. Saya tidak bisa berkata apa-apa… berkat bantuan Habitat dan FiberCreme, Insya Allah perekonomian keluarga saya membaik, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga”.

Agar pelatihan-pelatihan seperti ini dapat diselenggarakan lagi, Habitat for Humanity Indonesia mengajak orang baik untuk terus berdonasi, sehingga semakin banyak ibu-ibu dapat membantu menopang ekonomi keluarga agar dapat  survive dimasa pandemi ini.

Mari dukung usaha para ibu rumah tangga berjuang menafkahi keluarga dengan meningkatkan keterampilan dan mendorong mereka membuka usaha dengan berdonasi melalui kitabisa.com/campaign/habitatdukungusahaibu, juga sebarkan semangat #salingpeduli ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak yang membantu (BN)

Terimakasih

Habitat for Humanity Indonesia mengucapkan terimakasih kepada mereka yang telah setia mendukung misi kemanusiaan melalui Habitat Crew selama  5 tahun yaitu :

  1. Andreas Hapsoro
  2. James T Kendall
  3. Betsy Tobing
  4. Rally Sudarta

cover02
Uncategorized

Dukung 1.821 Tenaga Kesehatan di Garda terdepan

Tempat Singgah Pejuang Medis

Pandemi COVID-19 yang telah terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 terus meningkat sampai saat ini. Data per tanggal 6 Januari 2021 dari sumber Kementerian Kesehatan Indonesia tercatat kasus positif 788,402 orang, sembuh 652,513 orang dan meninggal dunia 23,296 orang. Mereka yang terinfeksi dan mempunyai gejala berat harus di rawat di rumah sakit, padahal di sisi lain jumlah ketersediaan ruangan dan tenaga kesehatan (nakes) tidak seimbang dengan jumlah pasien yang harus dilayani.


Dampak dari semakin meningkatnya jumlah pasien yang dirawat, pararel dengan jumlah nakes yang turut terpapar infeksi virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, sehingga mengakibatkan kematian nakes yang juga semakin meningkat. Data terbaru per tanggal 15 Desember 2020(1) total nakes yang meninggal karena Covid-19 berjumlah 363 orang dengan rincian 202 dokter, 15 dokter gigi dan 146 perawat.

Salah satu penyebab banyaknya nakes yang terpapar virus SARS-Cov-2 adalah karena mengalami keletihan yang luar biasa akibat jam kerja yang tinggi, tidak sebanding dengan waktu istirahat, apalagi setelah bertugas mereka terpaksa beristirahat dengan fasilitas seadanya di rumah sakit. Hal ini mereka lakukan karena takut dapat menularkan virus kepada keluarga mereka di rumah, karena adanya stigma negatif yang berlaku di masyarakat sehingga membuat mereka enggan pulang atau karena sulitnya memperoleh kendaraan umum di jam-jam tertentu pada masa PSBB.

Menyatakan kepeduliannya terhadap para pejuang medis, Habitat for Humanity Indonesia bersama para donor, baik dari perusahaan, individu maupun masyarakat luas menyelenggarakan program #tempatsinggahpejuangmedis. Bekerja sama dengan grup OYO, Accor, POP, Maxone dan Waringin

Hospitality, kamar hotel yang nyaman dan aman berikut makan pagi dan malam disediakan bagi nakes agar dapat beristirahat dengan nyaman dan aman, di tengah-tengah kesibukan melakukan tugas mulia.

Tahap pertama program ini telah dilaksanakan pada periode akhir April sampai dengan akhir September 2020. Sebanyak 700 kamar di 14 hotel disediakan bagi 1.821 nakes dari 12 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Jakarta (RSPAD Gatot Subroto, RSPI Sulanti Saroso, RSUP Persahabatan, RSCM, RSUD Cengkareng), Tangerang (RSU Kabupaten Tangerang), dan Surabaya (Rumah Sakit Siloam Surabaya, RS UNAIR, RSUD dr Soetomo, RS Paru Surabaya, RSAL dr Ramelan, RSUD dr Moh. Soewandhie).

Intan, seorang perawat yang bertugas menangani pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan menuturkan “Yang melelahkan dalam menangani pasien COVID-19 ialah saat saya harus turun naik dengan eskalator, mendorong tempat tidur pasien dengan menggunakan APD yang lengkap.

Saya pernah merasa sedih di awal masa pandemi ini ketika beberapa saudara saya tidak tidak mau berjumpa dengan saya, Mereka takut saya dapat menularkan virus kepada mereka. Tapi lama kelamaan saya memahaminya. Saya sering berpacu dengan waktu pulang larut malam, karena di masa PSBB, jam operasional bus dibatasi. Setibanya di rumah saya memastikan untuk menjalani protokol kesehatan ketika mendampingi anak-anak saya belajar atau menemani mereka bermain. Saat memperoleh kamar hotel sebagai tempat singgah, saya merasa sangat bersyukur. Meski harus berpisah sementara dengan keluarga. saya merasa lebih tenang karena tidak harus pulang larut malam dan tidak lagi berisiko menularkan virus kepada anak-anak. Terima kasih kepada Habitat for Humanity Indonesia dan donor yang sudah berbaik hati menyediakan kamar bagi saya untuk beristirahat dengan nyaman, mengembalikan stamina saya sebelum bertugas kembali keesokan harinya.”

Karena kebutuhan tempat singgah bagi nakes masih banyak, Habitat for Humanity Indonesia melanjutkan program ini pada tahap kedua sampai dengan Maret 2021 dengan target 2.400 nakes yang dapat terlayani.

Donasi bagi program #tempatsinggahpejuangmedis dapat disampaikan melalui laman kitabisa.com/habitatpejuangmedis, laman benihbaik.com/campaign/tempat-singgah-untuk-pejuang-medis dan menu donasi di aplikasi DANA.

Mari cegah penularan dengan disiplin melakukan 5M : Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas, agar kita mendukung #Indonesiamelawancorona. (BN)

________________________________________________________________________

Sumber: https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/16/070200323/363-tenaga-medis-meninggal-karena-covid-19-ini-3-saran-dari-idi?page=all

Logo-Pfizer
Uncategorized

Sikap Nyata #SalingPeduli Pfizer Foundation di Masa Pandemi

Di awal pandemi, jumlah pasien Covid-19 mengalami lonjakan yang sangat tinggi sehingga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah pasien dengan jumlah tenaga kesehatan. Situasi tersebut mengakibatkan banyak tenaga kesehatan mengalami kelelahan yang luar biasa karena harus bertugas dengan jam kerja yang panjang namun waktu istirahat yang pendek, padahal saat itu tempat istirahat yang nyaman bagi mereka tidak cukup tersedia. 

Seperti yang diungkapkan oleh Megawati, seorang perawat yang bertugas menangani pasien Covid-19 di RSCM Jakarta menuturkan “Saya merasa khawatir membawa virus kepada suami dan kedua anak setiap pulang ke rumah”, saya juga membutuhkan tenaga ekstra untuk menempuh perjalanan sejauh 80 KM. Edwar, seorang perawat yang bertugas di instalasi forensik jenazah Covid-19 di RSUP Persahabatan menuturkan “Saya bertugas membersihkan dan mempersiapkan proses pemakaman jenazah pasien Covid-19, potensi terpapar virus pasti sangat besar. Saya khawatir jika saya menularkan virus kepada orangtua dan saudara saya setiap pulang ke rumah ditambah lagi stigma tetangga terhadap keluarga saya. dr. I Komang Rusgi, seorang dokter yang bertugas menangani pasien Covid-19 di RS dr. Soetomo Surabaya juga menuturkan “Sebelumnya saya tinggal di sebuah tempat kos, namun ketika pemilik kos dan tetangga  mengetahui bahwa saya bertugas di rumah sakit, sikap mereka berubah”. 

Hal inilah yang mendorong Habitat for Humanity Indonesia menyelenggarakan program Tempat Singgah Pejuang Medis dengan mengajak serta perusahaan-perusahaan, individu serta masyarakat luas, untuk menyatakan sikap #SalingPeduli dan berdonasi. Salah satu perusahaan yang berdonasi, mendukung program ini, adalah Pfizer Foundation. “Di awal pandemi, kesulitan yang dirasakan tenaga kesehatan mendapatkan tempat singgah dan transportasi seusai bertugas saat PSBB diberlakukan oleh pemerintah sangat memprihatinkan. Hal itulah yang menginspirasi dan mendorong Pfizer Foundation untuk turut membantu. Bersama dengan Habitat Indonesia, kami sangat bersyukur dapat mewujudkan visi yang sama menyatakan kepedulian mengurangi beban negara, masyarakat, dan dunia kesehatan. Kami sangat terharu ketika membaca surat kasih dari tenaga kesehatan yang merasa sangat terbantu akan adanya tempat singgah. Kami berharap program ini dapat terus dilaksanakan dengan melibatkan tidak hanya masyarakat tetapi juga lebih banyak perusahaan ataupun manajemen. Semoga tenaga kesehatan yang dibantu tidak hanya di Jawa melainkan juga di daerah dengan grafik infeksi Covid-19 yang tinggi di luar Jawa seperti Makasar, Kalimantan, dan lainnya”, Bambang ChriswantoPublic Affairs Director PT Pfizer Indonesia

Megawati, Edwar, dan dr. I Komang Rusgi menyatakan perasaannya: “Kami sangat berterima kasih kepada Habitat for Humanity Indonesia dan Pfizer Foundation yang sudah berbaik hati menyediakan kamar bagi kami untuk beristirahat dengan nyaman. Kami juga dapat menekan stigma masyarakat karena kami sudah memiliki tempat isolasi yang khusus dan berjarak dengan masyarakat”.