Sigi, (2/12) – Habitat for Humanity Indonesia resmikan dimulainya Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana untuk Sulawesi Tengah sebagai bagian dari rangkaian tahapan penanganan bencana untuk mendukung proses pembangunan kembali kawasan setempat pasca bencana terjadi. Sebelumnya, Habitat for Humanity telah terlibat dalam penanganan bencana di tahap tanggap darurat dan tahapan pemulihan. Peresmian program yang ditargetkan akan diimplementasikan selama 2 tahun hingga akhir tahun 2021 ini diresmikan bersama oleh Bupati Kabupaten Sigi, Mohamad Irwan, serta didukung lebih dari 200 institusi setempat.“Pada tahapan pemulihan, Habitat for Humanity Indonesia telah berhasil membangun hunian sementara, fasilitas akses air bersih, toilet, dan juga pelatihan terkait pengurangan risiko bencana. Kami berharap melalui sejumlah fasilitas yang telah kami bangun ini dapat membantu masyarakat penyintas bencana untuk kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya, dan tentu saja perekonomian dapat pulih segera,” tutur Herbet Barimbing, Chief of Party Disaster Response Habitat for Humanity Indonesia.
Satu tahun pasca bencana berada di Sulawesi Tengah, Habitat Indonesia sebagai organisasi non-profit yang fokus pada pembangunan tempat tinggal telah melakukan intervensi melalui aksi tanggap darurat dan pemulihan di sepuluh desa (Jono, Wisolo, Balongga, Poi, Pulu, Sambo, Baluase, Rogo, Bulubete, Bangga) di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi dan di Desa Lombonga, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala. Memasuki akhir tahun 2019, Habitat for Humanity Indonesia telah membangun 1039 hunian sementara, 13 MCK umum, 390 toilet keluarga, pembangunan fasilitas air bersih yang melayani sekitar 700 keluarga, 408 peralatan kebersihan, 410 peralatan pertukangan, 558 lembar terpal, peralatan pembersihan puing untuk 11 komunitas. Sejumlah pelatihan juga diselenggarakan seperti Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PASSA: Participatory for Safe Shelter Awareness) untuk 200 peserta dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk 500 peserta.
Tahap awal rehabilitasi dan rekonstrusi akan difokuskan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru dengan target pembangunan 150 unit hunian tetap (huntap) dan melakukan pelatihan akan rumah yang aman dan sehat terhadap 300 penyintas bencana. Kemudian di tahap selanjutnya, Habitat Indonesia optimis untuk membangun secara total 500 unit hunian tetap, 10 unit fasilitas umum, serta melakukan pelatihan mengenai rumah aman dan sehat terhadap 2000 penyintas bencana, melakukan program pelatihan keahlian konstruksi bagi 200 tukang, serta melakukan program pelatihan manajemen risiko bencana bagi empat komunitas setempat.
“Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat segera dan sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sigi pasca bencana. Bersama banyak institusi, termasuk salah satunya Habitat for Humanity Indonesia, kami mempersiapkan masyarakat yang mampu membangun kehidupannya seperti sedia kala serta meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana yang akan datang. Kebutuhan masyarakat masih sangat banyak dan kami sangat memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak untuk mendukung pembangunan kembali Kabupaten Sigi dan kawasan sekitarnya di Sulawesi Tengah,” jelas Mohamad Irwan, Bupati Kabupaten Sigi.