Kategori: ID-EN Blog

Cover – Website
ID-EN Blog

Kisah Unang: Merawat Keamanan dan Kenyamanan di Dalam Rumah Layak Huni  

Tepat pukul 5 sore, sinar matahari mulai memudar ketika Unang (47) kembali ke rumahnya setelah seharian bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu tempat rekreasi di Babakan Madang, Kabupaten Bogor. 

Namun, kepulangannya ini terasa berbeda jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Ada kehangatan yang menyelimuti dirinya, sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. 

Potret Unang berdiri di depan pintu rumahnya yang telah layak huni di Babakan Madang, Kabupaten Bogor (4/10). Foto: HFHI/ Kevin Herbian

Kala itu, Unang bersama istrinya, Aros (47), dan ketiga anaknya, hidup dalam kepungan dinding bambu yang telah lapuk dimakan usia. Setiap sudut rumahnya menyimpan pilu; atap yang bocor dan lantai yang becek setiap kali hujan deras mengguyur. 

Tak jarang mereka juga sering berbagi tempat dengan rayap, tikus, hingga ular yang menerobos masuk ke dalam rumah. 

“Penghasilan saya selalu habis buat memperbaiki rumah. Menambal genteng, mengganti bilik, semua itu selalu jadi pengeluaran rutin setiap bulannya.” kenang Unang. 

Kondisi rumah tak layak huni milik Unang saat sebelum direnovasi oleh Habitat for Humanity Indonesia di Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Foto: HFHI/ Muhammad Farhan

“Ibu selalu bilang, ‘Duh, gimana ya caranya bisa bangun rumah yang bagus?’, Bapak bingung ditanya begitu, enggak bisa berbuat apa-apa. Gaji saya cuma cukup buat makan sehari-hari.” tambah Unang. 

Setiap kali malam tiba, kecemasan selalu menyelimuti pikiran Unang. Rumah yang seharusnya menjadi tempat istirahat setelah lelah bekerja, justru menjadi sumber kegelisahan. Beban ini terus menumpuk, seolah tak ada ujungnya. Hingga akhirnya, datanglah harapan yang tak pernah diduga sebelumnya.  

Baca juga: Makna Surga Bagi Keluarga Sudjadi 

Bersama para sponsor, mitra, dan relawan, Habitat for Humanity Indonesia hadir membawa perubahan besar bagi hidup Unang dan keluarganya. Sebuah inisiatif penuh kasih yang tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun kembali harapan.  

“Bapak sempat terdiam waktu pertama kali lihat rumah ini. Enggak bisa berkata apa-apa, Bapak cuma bisa bersyukur.” tutur Unang. 

Kini, Unang tidak lagi harus khawatir tentang atap yang bocor atau dinding yang usang. Penghasilannya bisa ia sisihkan untuk hal-hal lain yang lebih penting—membangun dapur, menabung untuk masa depan anak-anaknya, bahkan memikirkan pendidikan mereka hingga perguruan tinggi. 

“Rumah itu kehidupan bagi saya, tempat di mana segalanya dimulai.” tutup Unang. 

Unang saat berada di dalam rumah layak huni miliknya yang telah di renovasi oleh Habitat for Humanity Indonesia di Babakan Madang, Kabupaten Bogor (4/10). Foto: HFHI/Kevin Herbian

Anda dapat turut serta dalam menghadirkan perubahan bagi keluarga-keluarga seperti Unang. Melalui kepedulian Anda, lebih banyak rumah yang dapat dibangun untuk memberikan tempat berlindung yang aman dan layak bagi keluarga yang membutuhkan. 

Kunjungi www.habitatindonesia.org/donate untuk berdonasi dan menjadi bagian dari misi perubahan kami menciptakan kehidupan yang lebih baik. 

(kh/av) 

Cover – Website
ID-EN Blog

Habitat for Humanity Indonesia Terima Penghargaan dari Kementerian PUPR

Yogyakarta, 12 Oktober 2024 – Habitat for Humanity Indonesia diakui atas kontribusi luar biasa dalam pembangunan perumahan di Indonesia, menerima penghargaan bergengsi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selama perayaan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Bapak Iwan Suprijanto, kepada Project Coordinator Habitat for Humanity Indonesia, Bapak Herawan Surandriyo, dan disaksikan oleh Menteri PUPR, Bapak Basuki Hadimuljono.

Pengakuan ini merupakan penghargaan atas peran penting Habitat for Humanity Indonesia sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan perumahan. Dedikasi dan komitmen organisasi untuk menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau telah berdampak positif pada kehidupan ratusan ribu keluarga di seluruh negeri.

“Pada kesempatan ini, KemenPUPR memberikan apresiasi kepada mitra-mitra kami yang telah membantu mewujudkan hunian yang layak dan berkelanjutan. Saya sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan kiranya kedepan kolaborasi ini dapat terus berlanjut lebih masif lagi, lebih baik lagi,” ujar Iwan Suprijanto.

Habitat for Humanity Indonesia terima penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam acara puncak Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (12/10). Foto: KemenPUPR

Baca juga: Habitat for Humanity Indonesia Raih Penghargaan TJSLP Kabupaten Karawang 2024

Selama lebih dari 27 tahun, Habitat for Humanity Indonesia telah berperan aktif dalam membantu pemerintah mengurangi jumlah keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni.

Dengan membangun lebih dari 39.000 rumah layak huni di seluruh Indonesia, Habitat Indonesia telah berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup lebih dari 206.000 orang.

Habitat for Humanity Indonesia juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para donatur, sukarelawan, dan mitra yang selama ini mendukung visi-misi organisasi. Habitat Indonesia akan terus berkomitmen mewujudkan dunia dimana setiap keluarga berhak memiliki hunian yang layak.

(kh/av)

Cover – Website Blog
ID-EN Blog

GUMREGAH TENAN: Kolaborasi Habitat for Humanity Indonesia dan Pemerintah D.I. Yogyakarta Wujudkan Perumahan dan Kawasan Permukiman Layak

Gunungkidul, 23 September 2024 – Habitat for Humanity Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya melaksanakan kegiatan kick-off kolaborasi dengan tema “GUMREGAH TENAN (Gerakan Untuk Membangun Rumah Sehat, Berdaya Guna Secara Terintegrasi dan Kolaboratif Melalui Aksi Nyata)” di Kabupaten Gunungkidul pada Senin, 23 September 2024.

Hal ini didorong dalam upaya mewujudkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang perumahan dan kawasan permukiman. Kegiatan kick-off pun dilaksanakan sebagai langkah awal dalam mewujudkan sinergi antar lembaga untuk membangun kawasan permukiman yang layak huni, tangguh dan berkelanjutan.

Masih adanya tantangan dalam penanganan perumahan dan kawasan permukiman yang bersifat sektoral dan sporadis menjadi latar belakang inisiasi program “GUMREGAH TENAN”. Dilihat dari pendekatan holistik, permasalahan perumahan merupakan isu kompleks yang membutuhkan integrasi dan kolaborasi.

Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta kawasan permukiman yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk di dalamnya:

  • Perumahan, pembangunan rumah yang layak huni dan terjangkau;
  • Sanitasi, penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai;
  • Air Bersih, peningkatan akses terhadap air bersih;
  • Kesehatan, penyediaan pendukung fasilitas kesehatan yang memadai.

Sebagai organisasi non-profit yang berfokus pada pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah, Habitat for Humanity Indonesia menyadari kerja sama multipihak berperan sangat signifikan.

Kolaborasi “GUMREGAH TENAN” yang bertujuan untuk penanganan permukiman ini pun melibatkan unsur pemerintah pusat diwakili dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III Kementerian PUPR, unsur pemerintah D.I. Yogyakarta (Paniradya Kaistimewaan, DPUPESDM DIY), unsur pemerintah kabupaten (Bappeda, DPUPRKP, DINSOS, DPMKP2KB), unsur akademisi (Universitas Widya Mataram, Universitas Gajah Mada, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Gunungkidul), dan Habitat for Humanity Indonesia mewakili unsur lembaga non-pemerintah atau NGO.

Kick-off kolaborasi multipihak “GUMREGAH TENAN” (Gerakan Untuk Membangun Rumah Sehat, Berdaya Guna Secara Terintegrasi dan Kolaboratif Melalui Aksi Nyata) di Kabupaten Gunungkidul (23/9). Foto: Dok Istimewa

Dalam program ini, Habitat for Humanity Indonesia berperan aktif merancang dan melaksanakan berbagai program pembangunan yang menyeluruh dan berkelanjutan melalui kerja sama dengan multi pihak. Adapun rancangan pembangunan yang dimaksud, di antaranya:

  1. Merealisasikan pembangunan 5 unit rumah layak huni, 30 unit toilet keluarga, 1 buah posyandu di wilayah Kalurahan Kedungkeris, Nglipar. Selain itu, juga ada program pelatihan Membangun Kembali Rumah yang Aman dan Pola Hidup Bersih dan Sehat dan Penguatan kader Pos Yandu serta pengetahuan bagi masyarakat.
  2. Membangun 4 unit rumah percontohan yang beradaptasi iklim dan pembangunan fasilitas air bersih bagi 200 Sambungan Rumah (SR) di Kalurahan Wunung Kapanewon Wonosari serta pelatihan pengelolaan air dan pelatihan “Membangun Kembali Rumah yang Aman”.
  3. Mengalokasikan dukungan dana komplementer dengan dana Program BSPS untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 109 unit rumah yang tersebar di tiga Kapanewon yaitu Nglipar, Playen dan Patuk di Kabupaten Gunungkidul.

Rancangan pembangunan ini dirancang dengan cermat untuk berkontribusi aktif dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Secara khusus, inisiatif ini menyasar beberapa poin krusial, yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan, penyediaan akses air bersih dan sanitasi yang layak, pengurangan kesenjangan sosial, serta penguatan kemitraan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan fokus pada aspek-aspek tersebut, diharapkan rancangan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi keluarga-keluarga di Indonesia.

Pemenuhan SDGs akan membantu meningkatkan kualitas hidup keluarga, mengurangi beban pengeluaran untuk kebutuhan dasar, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.

Handoko Ngadiman, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, menyatakan, “Dengan semangat gotong royong, kita memulai babak baru dalam pembangunan permukiman di Gunungkidul. Kolaborasi “GUMREGAH TENAN” adalah bukti nyata bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan perubahan yang signifikan bagi masyarakat. Ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi juga tentang menguatkan keluarga dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.”

Dengan dimulainya program “GUMREGAH TENAN” siap memberikan dampak signifikan pada kehidupan masyarakat Gunungkidul. Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan wilayah tersebut dapat menjadi model pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

(av/kh)

Cover – Blog
ID-EN Blog

Habitat for Humanity Indonesia Raih Penghargaan TJSLP Kabupaten Karawang 2024 

Habitat for Humanity Indonesia terima Penghargaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Kabupaten Karawang tahun 2024.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang, Bapak Ridwan Salam, kepada General Manager Resource Development Habitat Indonesia, Bapak Abraham Tulung, di Hotel Mercure Kabupaten Karawang pada 19 September 2024 lalu.

Apresiasi yang diberikan ini merupakan bagian dari peran Habitat for Humanity Indonesia sebagai fasilitator dalam upaya membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karawang.  

Selama lebih dari dua dekade, Habitat Indonesia telah membantu pemerintah setempat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama melalui pembangunan rumah layak huni serta fasilitas penunjang lainnya.

Sejak awal tahun 2000 hingga 2014, Habitat Indonesia telah menjalin program kemitraan untuk membangun 2.000 sambungan akses air bersih yang tersebar di lima desa di Kecamatan Teluk Jambe Barat.  

Habitat Indonesia juga terlibat langsung dalam merespons bencana banjir bandang yang melanda Desa Teluk, Kecamatan Batujaya, dengan membangun rumah layak huni, fasilitas sekolah, serta menyediakan akses air bersih pada periode 2013-2015. 

Habitat for Humanity Indonesia raih Penghargaan TJSLP Kabupaten Karawang tahun 2024 di Hotel Mercure, Kabupaten Karawang (19/9). Foto: BAPPEDA Kabupaten Karawang

Komitmen Habitat Indonesia terus berlanjut dengan menggandeng berbagai donatur, seperti APP Sinarmas, Pertamina, Samsung C&T, AWS InCommunities, LG, serta DCI. Bersama para mitra, Habitat Indonesia berupaya untuk menyediakan rumah layak huni, memperbaiki fasilitas sekolah, serta meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di Kecamatan Ciampel, Kecamatan Cikalong Kulon, dan Kecamatan Teluk Jambe Barat. Program-program tersebut telah dilakukan secara bertahap dan bergantian sejak 2014 hingga saat ini. 

Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, menyampaikan apresiasinya. “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh lembaga dan perusahaan atas dukungannya yang telah diberikan. Semoga kolaborasi ini mampu dijaga dengan baik demi kemajuan Kabupaten Karawang,” ungkap Bupati Aep Syaepuloh dalam sambutannya. 

Melalui pencapaian ini, Habitat for Humanity Indonesia semakin memperkuat komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan layak bagi komunitas. 

(kh/av)

Cover – Website Blog
ID-EN Blog

Aksi Gotong Royong Relawan Arthawena Membangun Rumah Layak Huni

Ainun dan Ramadan, karyawan PT Arthawenasakti Gemilang berpartisipasi dalam kegiatan volunteer “Arthawena Build” di Desa Sooko, Gresik (14/9). Foto: HFHI/Budi Ariyanto

Di bawah pohon, sinar matahari menusuk wajah Ainun yang tengah berkutat dengan kawat besi di tangannya. Ini bukanlah hari biasa baginya. Sebagai karyawati PT Arthawenasakti Gemilang, Ainun terbiasa duduk di depan komputer menyelesaikan pekerjaan. Namun hari itu, ia menukar kenyamanannya di kantor dengan debu di lokasi pembangunan rumah layak huni di Dusun Ngemplak, Desa Sooko, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik (14/9). 

Dengan gerakan yang belum terbiasa, ia mencoba mengikat besi pondasi rumah, tetapi kesalahan kecil seringkali terjadi. “Baru pertama kali ya kamu jadi tukang?” celetuk Ramadan, rekan kerjanya, yang ikut serta dalam kegiatan volunteer. “Iya, biasanya tangan ini cuma dipakai buat ngetik,” jawab Ainun sambil bercanda. 

Karyawan PT Arthawenasakti Gemilang memasang bata dinding rumah layak huni dalam kegiatan volunteer “Arthawena Build” di Desa Sooko, Gresik (14/9). Foto: HFHI/Budi Ariyanto

Di lokasi lain, Arief sibuk menyusun bata dinding rumah bersama rekan-rekannya. Setiap kali ia mengangkat bata, rasa lelah terasa di seluruh tubuhnya, namun ada kebanggaan yang mengalir di hatinya. “Ini pengalaman pertama saya. Walaupun melelahkan, rasanya luar biasa bisa ikut membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya dengan senyum penuh kepuasan. 

Karyawan PT Arthawenasakti Gemilang berhenti sejenak di sela aktivitasnya membangun rumah layak huni dalam kegiatan volunteer “Arthawena Build” di Desa Sooko, Gresik (14/9). Foto: HFHI/Budi Ariyanto

Hari itu bukan sekadar aktivitas biasa. Sebanyak 100 karyawan PT Arthawenasakti Gemilang berkumpul dalam semangat kebersamaan untuk terlibat langsung dalam membangun 10 unit rumah layak huni di bawah program “Arthawena Build”. Diprakarsai oleh Habitat for Humanity Indonesia, program ini bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi ratusan keluarga yang hidup dalam keterbatasan di Desa Sooko. 

Bagi ratusan keluarga di sana, memiliki rumah yang layak bukanlah hal yang mudah. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai buruh tani dan kuli bangunan, dengan penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rumah impian mereka sering kali hanya sebatas angan-angan yang sulit terwujud. Namun, hari itu, mimpi mereka berubah menjadi kenyataan. 

Karyawan PT Arthawenasakti Gemilang memotong bata dinding rumah layak huni dalam kegiatan volunteer “Arthawena Build” di Desa Sooko, Gresik (14/9). Foto: HFHI/Budi Ariyanto

Habitat for Humanity Indonesia dan PT Arthawenasakti Gemilang berkomitmen untuk membangun 100 unit rumah layak huni di Desa Sooko, Kecamatan Wringinanom, dan Desa Lundo, Kecamatan Benjeg, sepanjang dua tahun ke depan, dari tahun 2024 hingga 2025. Program ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik bagi keluarga yang paling membutuhkan. 

“Ini bukan kali pertama kami berpartisipasi,” ujar Hendro Hananto Putro, Marketing Manager PT Arthawenasakti Gemilang, yang turut turun langsung ke lapangan bersama jajaran direksi lainnya. “Kami telah membangun 80 unit rumah di tahun 2023, dan kali ini kami ingin melanjutkan kontribusi kami. Kegiatan ini menjadi cara untuk mengajak karyawan kami berkontribusi, bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.” tambahnya. 

Hendro tidak sendirian. Rekan-rekannya seperti Candra Suwikatono, selaku Production A3/A5 Manager, Sylphia Hardjanti selaku CSI Manager, Arief Widyastono Lukas selaku Sr. Kepala Bagian Produksi – PPC, dan Siswanto, selaku Kepala Bagian HRD/GA, juga mengambil bagian dalam proses pembangunan dari awal hingga akhir. Dari menyusun pondasi hingga menempatkan bata dinding terakhir, mereka semua bekerja dengan semangat yang sama, semangat untuk memberikan kontribusi yang nyata. 

“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami meningkatkan kepedulian karyawan kepada lingkungan sosial,” lanjut Hendro. “Setiap upaya, sekecil apapun, pasti memiliki dampak besar. Kami berharap melalui kegiatan ini, karyawan kami semakin peka untuk terlibat dalam kegiatan sosial.” 

Foto bersama karyawan PT Arthawenasakti Gemilang dengan pemilik rumah dalam kegiatan volunteer “Arthawena Build” di Desa Sooko, Gresik (14/9). Foto: HFHI/Budi Ariyanto

Di tengah hari, kelelahan terlihat di wajah para relawan, tetapi semangatnya tidak pernah hilang. Mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan bukan sekadar pekerjaan fisik, melainkan sebuah upaya untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi orang lain. Bagi Ainun, Arief, dan karyawan lainnya, pengalaman ini tidak hanya meninggalkan rasa lelah, tetapi juga kenangan yang tak akan terlupakan—sebuah perasaan bangga karena bisa menjadi bagian dari harapan baru yang dibangun dengan tangan mereka sendiri.

(kh/av)

Cover – Blog
ID-EN Blog

Makna Surga Bagi Keluarga Sudjadi 

Sudjadi (52) telah melewati lebih dari dua puluh tahun hidup di Kampung Bebulak, Desa Margamulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Sebagai seorang buruh serabutan, hidupnya jauh dari kata mudah. Setiap hari ia bergumul dengan rasa lelah, berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya meski penghasilan sering kali tidak cukup.

Istrinya, Hayati (49), seorang ibu rumah tangga, turut berbagi beban hidup bersama suaminya, terutama ketika mereka harus tinggal di rumah yang hampir roboh. “Rumah Bapak itu dulu hampir mau roboh, sering kejatuhan kelapa. Cucu Bapak sampai ketakutan,” ungkap Sudjadi saat mengenang masa lalunya. 

Potret Sudjadi dan Hayati berdiri di depan halaman rumahnya saat sebelum direnovasi di Mauk, Kabupaten Tangerang. Foto: HFHI/Indah

Bagi kebanyakan orang, hujan adalah berkah. Namun, bagi keluarga Sudjadi, hujan adalah ancaman. “Yang paling menyedihkan itu saat hujan. Anak-anak terpaksa Bapak bangunin untuk ambil ember, mangkuk, menadah hujan yang bocor … byuurrr jatuh airnya,” tambah Sudjadi.

Atap rumahnya terbuat dari genteng welit (alang-alang atau daun kelapa), ditambah plastik seadanya untuk menambal atap dari air hujan yang selalu merembes masuk. Dinding bilik bambu yang telah lapuk menjadi sarang bagi tikus, kecoa, dan cacing. Kotoran mereka tak hanya mengotori rumah, tetapi juga membawa penyakit yang sering kali menyerang anggota keluarga. 

Harapan Baru 

Di tengah masa sulit, secercah cahaya harapan baru muncul. Habitat for Humanity Indonesia bersama para donatur dan relawan datang untuk membangun kembali rumah Sudjadi. Rumah yang dulu nyaris roboh, kini berdiri kokoh, menjadi simbol kebangkitan keluarga kecil Sudjadi.

Potret Sudjadi dan Hayati berdiri di depan halaman rumahnya saat setelah direnovasi di Mauk, Kabupaten Tangerang. Foto: HFHI/Kevin Herbian

“Seperti mimpi, bapak bersyukur banget punya rumah yang bagus seperti ini, enggak bisa diungkapkan dengan kata-kata.” ucap Sudjadi saat tak mampu menahan rasa syukurnya. 

Rumah baru itu tak hanya memberikan tempat berlindung yang aman dari hujan dan panas, tetapi juga membawa kesehatan yang lebih baik. “Sekarang udah enggak pernah gatal-gatal lagi. Anak-anak udah jarang kena sakit. Betah mereka sekarang belajar di rumah, nyaman katanya,” tambah Sudjadi. 

Surga Kecil Bagi Sudjadi dan Keluarga 

Kini, rumah itu menjadi tempat di mana Sudjadi dan Hayati bisa menikmati waktu bersama cucu-cucu mereka dengan penuh kedamaian. Mereka tak lagi diliputi ketakutan akan atap yang bocor atau dinding yang lapuk.

Sudjadi dan keluarga menunjukkan koleksi foto di rumahnya yang telah layak huni di Mauk, Kabupaten Tangerang. Foto: HFHI/Kevin Herbian

Rumah ini, bagi Sudjadi, adalah surga kecil yang menawarkan kehangatan dan kebahagiaan yang selama ini terasa jauh dari genggaman. Sudjadi dan keluarganya dapat menjalani hari-hari dengan senyum yang tak lagi terhalang kekhawatiran, berkat rumah yang memberikan mereka lebih dari sekadar tempat berlindung, tetapi juga kesempatan untuk hidup lebih sejahtera dan bahagia. 

Kisah Sudjadi adalah salah satu dari banyak cerita tentang harapan dan perubahan yang dapat terwujud melalui bantuan nyata. Sahabat Habitat juga bisa menjadi bagian dari perubahan ini dengan mengunjungi www.habitatindonesia.org/donate

(kh/av)

Cover – Blog
ID-EN Blog

Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan, Habitat Gandeng PT Lautan Luas Tbk Renovasi 4 Posyandu 

Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Habitat for Humanity Indonesia berkolaborasi dengan PT Lautan Luas Tbk untuk merenovasi empat posyandu di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Renovasi ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi ibu dan anak, serta mendukung upaya penurunan angka stunting di wilayah tersebut. 

Peresmian hasil perbaikan kualitas posyandu dilakukan secara simbolis melalui prosesi pengguntingan pita di empat lokasi posyandu oleh Lurah Palmerah, Zaenal Ngaripin, bersama Investor Relations, Corporate Communication & Sustainability Manager PT Lautan Luas Tbk, Eurike Hadijaya, Office & Asset Management Manager PT Lautan Luas Tbk, Tri Haryanti, dan General Manager Resource Development Habitat Indonesia, Abraham Tulung, yang berlangsung pada 3 September 2024 lalu. 

Lurah Palmerah, Zaenal Ngaripin, bersama Investor Relations, Corporate Communication & Sustainability Manager PT Lautan Luas Tbk, Eurike Hadijaya, dan General Manager Resource Development Habitat Indonesia, Abraham Tulung, mengunjungi Posyandu Matahari 2 di Palmerah, Jakarta Barat (3/9). Foto: HFHI/Kevin Herbian

Empat posyandu yang menerima dukungan renovasi antara lain Posyandu Kenanga di RT 04/06, Posyandu Matahari 2 di RT 15/18, Posyandu Mutiara di RW 11, dan Posyandu Katalia 1 di RT 06/13. Renovasi mencakup perbaikan infrastruktur fisik serta pengadaan peralatan kesehatan seperti meja, kursi, timbangan, dan termometer. Dengan fasilitas yang lebih baik, diharapkan posyandu dapat beroperasi secara optimal dan memberikan pelayanan yang lebih efektif kepada masyarakat. 

Lurah Palmerah, Zaenal Ngaripin, menyampaikan apresiasinya. “Saya mewakili warga, menyambut baik dukungan Habitat Indonesia dan PT Lautan Luas Tbk dalam merenovasi posyandu di wilayah Kelurahan Palmerah ini. Bagaimanapun juga, peran posyandu sangat penting dalam upaya penurunan stunting. Saya berharap dengan perbaikan fasilitas ini, kami dapat lebih efektif mengurangi dan mencegah stunting di komunitas kami,” ujarnya. 

Sementara itu, Eurike Hadijaya, Investor Relations, Corporate Communication & Sustainability Manager PT Lautan Luas Tbk, menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen CSR perusahaan untuk memberikan dampak positif di lingkungan sekitar perusahaan. “Ini adalah pertama kalinya kami fokus pada program peningkatan fasilitas posyandu, setelah sebelumnya berkolaborasi dengan Habitat Indonesia untuk pembangunan rumah layak huni. Kami berharap dukungan ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan stunting.” 

Peresmian renovasi empat posyandu program kerja sama Habitat Indonesia dengan PT Lautan Luas Tbk di Palmerah, Jakarta Barat (3/9). Foto: HFHI/Kevin Herbian

Program renovasi yang dimulai sejak awal Juli ini tidak hanya membawa perubahan bagi fasilitas posyandu, tetapi juga menambah semangat para kader posyandu dalam melayani masyarakat. Dengan fasilitas yang telah ditingkatkan, mereka diharapkan dapat bekerja lebih optimal dalam mendukung kesehatan ibu dan anak di Palmerah. 

Melalui kerja sama ini, Habitat for Humanity Indonesia dan PT Lautan Luas Tbk terus memperkuat komitmen untuk memberdayakan komunitas melalui perbaikan fasilitas umum, demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat. 

(kh/av)

Cover KWater
ID-EN Blog

K-water bersama Habitat for Humanity Indonesia: Meningkatkan Kualitas Hidup Keluarga Berpenghasilan Rendah di Kecamatan Rajeg, Tangerang

Tangerang, 6 September 2024 – Korea Water Resources Corporation (K-water), perusahaan pengelola sumber daya air terkemuka dari Korea Selatan, berkolaborasi dengan Habitat for Humanity Indonesia, dan sukses menyelesaikan program Global Village Volunteer di Kecamatan Rajeg, Tangerang, pada 2-6 September 2024. Program ini melibatkan 32 relawan dari K-water Korea yang berkontribusi aktif dalam serangkaian proyek pembangunan dan pelatihan yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.

K-water dikenal dengan dedikasinya dalam memastikan akses air bersih, sanitasi yang layak, dan meningkatkan kebersihan di berbagai komunitas. Melalui program ini, K-water terus menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, K-water berhasil membangun 6 unit rumah untuk keluarga berpenghasilan rendah, serta 29 unit toilet individu yang akan meningkatkan akses sanitasi di komunitas tersebut. Selain itu, K-water juga sedang mengerjakan proyek penyediaan air di Kalian, Banten, dan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang bertujuan untuk menyediakan air bersih ke daerah-daerah di Indonesia yang kesulitan akses air.

Sebagai bagian dari komitmen K-water terhadap WASH (Water, Sanitation, and Hygiene), mereka juga membangun 3 toilet untuk MI Al-Fithrotussalam dan 3 toilet untuk SMP dan SMK Darul Mu’min, serta 2 unit fasilitas cuci tangan di sekolah tersebut. Para relawan juga mengadakan pelatihan pengelolaan rumah sehat yang diikuti oleh 10 peserta, serta hygiene training bersama 40 peserta dari komunitas lokal. Tak hanya itu, kegiatan praktik kebersihan di sekolah diikuti oleh 165 siswa, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan di lingkungan sekolah

Abraham Tulung, General Manager Corporate, GFN & HNWI Habitat for Humanity Indonesia, menyatakan, “Kami sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan K-water dalam program ini, yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Kolaborasi seperti ini tentu sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses yang layak terhadap perumahan, air bersih, dan sanitasi,” ungkapnya.

Penyerahan 6 Rumah Layak Huni dan 29 Unit Toilet Secara Simbolis oleh Habitat for Humanity Indonesia dan K-water di Rajeg, Tangerang. Foto: HFHI/Budi Ariyanto

Selain berfokus pada kegiatan pembangunan dan penyediaan air bersih serta sanitasi, Program Global Village Volunteering ini juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dengan penanaman 92 pohon di sekitar lokasi, yang diharapkan memberikan manfaat ekologis jangka panjang di Kecamatan Rajeg.

General Manager of Management & Innovation Service Dept from K-water, Ms. Su-Jung BAE, mengungkapkan, “Kami sangat senang dapat terlibat dalam program ini. K-water berkomitmen tidak hanya untuk menyediakan air bersih, tetapi juga memastikan sanitasi yang layak dan kebersihan bagi masyarakat. Kami berharap inisiatif ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas di Rajeg,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Darul Mu’min, Bapak Rizal juga menyampaikan rasa syukurnya atas program ini, “Kami sangat berterima kasih kepada K-water dan Habitat for Humanity Indonesia. Program ini sangat berarti bagi sekolah kami. Dengan adanya fasilitas sanitasi yang lebih baik serta pelatihan yang diberikan, kami yakin ini akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan nyaman bagi para siswa,” tuturnya.

Acara Penutupan Kegiatan Pembangunan Rumah oleh 32 Relawan K-water dan Habitat for Humanity Indonesia di Rajeg, Tangerang. Foto: HFHI/Budi Ariyanto

Program Global Village Volunteer ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi internasional dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan dukungan dari K-water, Habitat for Humanity Indonesia terus berkomitmen untuk membangun rumah, komunitas, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

(ss/av)

Cover
ID-EN Blog

Harapan Baru di Kampung Karamat: Akses Air Bersih untuk 921 Jiwa

Sebagai wujud komitmen untuk memastikan setiap individu berhak mendapatkan akses air bersih sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Tujuan 6, Habitat for Humanity Indonesia bersama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menginisiasi instalasi air bersih bagi para penyintas gempa Cianjur.

Pencapaian ini ditandai dengan acara Serah Terima Program Penyediaan Air Bersih yang diselenggarakan di Kampung Karamat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Rabu (28/8).

Program kerja sama yang dimulai sejak awal tahun ini, telah berhasil memberikan manfaat besar bagi 921 jiwa melalui 225 sambung air bersih di RW 008 Karamat. Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sambungan air bersih juga dialirkan ke 11 fasilitas umum, enam sarana pendidikan, satu posyandu, serta empat sarana sosial seperti masjid dan mushala.

Serah terima program diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan DKK, Gesit Ariyanto, kepada Camat Cugenang, Robbi Erlangga, dan disaksikan oleh Kepala Bidang TN Wilayah 1 Cianjur Taman Nasional Gunung Pangrango, Lana Sari, Sekretaris Desa Sukamulya, serta ratusan masyarakat penerima manfaat program air bersih.

Dalam kesempatan ini, Ketua Yayasan DKK, Gesit Ariyanto, menyampaikan, “semua usaha baik ini adalah hasil kolaborasi semua pihak selama sembilan bulan terakhir. Kami berharap, air yang mengalir lewat keran di rumah warga dapat memberikan banyak manfaat untuk melanjutkan kehidupan dan beragam kegiatan lainnya.”

Gesit Ariyanto juga berharap, air yang mengalir akan tetap “dingin” tidak seperti dahulu yang memperkeruh suasana warga menjadi “panas”, sehingga dapat memberikan kesejukan lahir batin dan kerukunan bagi seluruh warga.

Kesulitan Mendapat Air Bersih

Sebelum hadirnya program penyediaan air bersih yang diinisiasi Habitat for Humanity Indonesia dan Yayasan DKK, ratusan warga mengalami kesulitan akan akses air bersih.

Meski tinggal di kaki Gunung Gede-Pangrango bukan berarti air bersih mudah di dapat. Pasalnya, di wilayah Karamat tidak ada sumber air layak yang dekat dengan permukiman.

Satu-satunya sumber air berada di wilayah Lebak Salada, berjarak 500 meter dari permukiman. Namun, sumber air ini tidak selalu menguntungkan warga. Saat musim hujan, airnya melimpah. Namun, kualitas airnya keruh tidak layak digunakan. Sedangkan musim kemarau, debit air berkurang drastis, membuat warga harus berebut mendapat setetes air meski kerap tercampur limbah.

Kondisi kian pilu, saat gempa bermagnitudio 5.6 melanda Cianjur pada 21 November 2022 lalu, membuat sumber air Lebak Salada semakin irit mengalirkan air.

Gotong Royong Membangun Sarana Air Bersih

Kehadiran Habitat for Humanity Indonesia dan Yayasan DKK membawa cahaya harapan baru. Pembangunan infrastuktur sarana air bersih dimulai pada Februari 2024 dan berhasil selesai pada Agustus 2024 lalu.

Puluhan warga pun dilibatkan dalam aksi gotong-royong membangun tiga bak penampungan, serta menyambungkan pipa high density polyethylene (HDPE) dari bak pengolahan hingga tersambung ke rumah warga.

Sebanyak 15 warga juga dipilih dan dibentuk Komite Air Anugerah Kehidupan untuk mengurus sekaligus mengelola sarana air bersih ini, di mana sebelumnya telah diberikan ragam pelatihan oleh fasilitator dari Habitat for Humanity Indonesia.

Ke depan, warga yang menerima bantuan air bersih ini akan dikenakan biaya penggunaan dan perawatan. Tidak besar, hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp2.100,- yang dihitung pemakaian per kubik.

Komitmen Yayasan Dana Kemanusian Kompas

Dukungan Yayasan DKK tidak hanya diwujudkan dengan memberikan dukungan finansial saja, para relawan dari Kompas Gramedia juga turut memberikan dukungan tenaga, membangun langsung infrastuktur sarana air bersih di Kampung Karamat.

Sebanyak 25 karyawan dari berbagai unit mengikuti kegiatan volunteer muda yang baru pertama kali diadakan oleh Yayasan DKK pada 22 Mei 2024. Mereka terlibat menggali saluran untuk tempat menanam pipa air, mulai dari bak penampungan hingga ke percabangan rumah warga.

Tak hanya itu, mereka juga ikut mengangkut, menyambung, dan menanam tiga pipa masing-masing sepanjang 100 meter.

Harapan Baru Warga Karamat

Berkat program kerja sama antara Habitat for Humanity Indonesia dan Yayasan DKK, kini ratusan warga yang sebelumnya bergumul dengan air bersih, dapat hidup tenteram dan penuh syukur.

Tak ada lagi adu mulut untuk berebut air bersih, seluruh warga RW 08 Kampung Karamat dapat merasakan air bersih yang langsung mengalir ke keran rumah mereka.

“Seperti mimpi, Ibu senang banget sekarang gampang dapat air karena langsung ngucur dari keran. Airnya bersih, bening, enggak bau,” ucap Idah salah satu warga RW 08 Karamat saat ditemui di kediamannya.

Cover
ID-EN Blog

Kolaborasi Multipihak untuk Mewujudkan Revitalisasi Kampung Tanjung Kait

Tangerang, 27 Agustus 2024 – Kampung Tanjung Kait, yang terletak di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, merupakan komunitas dengan 110 kepala keluarga yang mayoritas bekerja di sektor informal. Kondisi permukiman yang memprihatinkan, dengan rumah tidak layak huni, sanitasi buruk, dan akses air bersih terbatas, sangat memerlukan intervensi.

Untuk itu perlu ada kerjasama dan kolaborasi multipihak yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Tangerang, masyarakat Tanjung Kait, Habitat for Humanity Indonesia, KOMIDA, dan para donatur, untuk melaksanakan program revitalisasi Kampung Tanjung Kait.

Program ini dirancang dengan pendekatan partisipatif, melibatkan masyarakat secara aktif untuk mengatasi kesenjangan akses lahan, meningkatkan ketersediaan perumahan layak, dan menjadikan hunian layak sebagai hak asasi manusia yang utama.

Selain itu, program ini juga untuk memastikan keamanan bermukim bagi warga yang selama ini tinggal di pemukiman informal melalui akses pembiayaan kepemilikan tanah. Pembangunan rumah layak huni dan infrastruktur dasar akan memenuhi akses kebutuhan tempat tinggal yang lebih sehat, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik serta akses layanan dasar lainnya.

Program ini diawali dengan Pendekatan Partisipatif untuk Kesadaran Tempat Tinggal yang Aman (PASSA). Tujuannya, dapat mendorong partisipasi masyarakat, membangun kapasitas, dan mempromosikan kemandirian serta perlindungan terkait keamanan bermukim.

Melalui PASSA, masyarakat diajak untuk mengidentifikasi masalah, perencanaan, dan penataan kampung untuk menciptakan tempat tinggal yang lebih aman, serta mengurangi dampak ancaman bencana dan perubahan iklim.

Melalui kolaborasi ini, warga Kampung Tanjung Kait akan dapat mengakses pembiayaan tanah dan kepemilikan hak atas tanah, membangun rumah layak huni, serta membangun infrastruktur dengan pembangunan jalan lingkungan, saluran drainase, jaringan air bersih, jaringan listrik PLN, fasilitas umum, ruang terbuka hijau, kios usaha pengepulan ikan, dan tanggul pemecah ombak.

Program ini sangat baik, sebab melibatkan banyak pihak. Pemerintah Kabupaten Tangerang, berkomitmen dalam melaksanakan program ini dengan mengalokasikan dana APBD Perubahan Tahun 2025 untuk Pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang lainnya.

“Kami sangat senang dengan program ini, melalui kerjasama banyak pihak masyarakat di Kampung Tanjung Kait akan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Pemerintah Kabupaten Tangerang akan selalu memprioritaskan dan mendukung setiap program yang melibatkan banyak pihak, serta beguna bagi masyarakat. Kami akan mendorong dan memfasilitasi Kerjasama multipihak ini, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Andi Ony selaku PJ Bupati Kabupaten Tangerang, pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Hal senada juga diungkapkan oleh Susanto selaku Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia. “Habitat Indonesia percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat memberdayakan masyarakat untuk berubah dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Program ini tidak hanya tentang membangun rumah, tetapi juga membangun komunitas yang tangguh dan berkelanjutan.”

Keterlibatan warga ini juga menjadikan warga lebih tangguh, salah satu warga menyebutkan bahwa “Melalui program ini, kami merasa diperhatikan, kami juga terdorong untuk bersemangat membangun kampung kami. Untuk itu, mewakili masyarakat di Tanjung Kait, saya ingin mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya pada Pemerintah Kabupaten Tangerang, Habitat for Humanity Indonesia, KOMIDA dan semua pihak yang terkait. Kami juga bersyukur sekali atas kepedulian dari para donor dan sponsor yang luar biasa. Banyak pembelajaran kami dapatkan dari program ini. Semoga misi baik ini dapat terus berkembang dan berdampak lebih luas,” tutur Muslih, Ketua Komite Lokal dan Anggota PASSA Group Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom.

Selamat kepada seluruh warga Kampung Tanjung Kait atas langkah maju ini! Mari kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.