Ada senyum kebahagiaan yang tak bisa disembunyikan dari wajah Sawinah dan ratusan warga Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Setelah bertahun-tahun menantikan kepastian, akhirnya hari itu tiba—hari yang sangat dinantikan di mana sertifikat tanah resmi menjadi milik mereka. Semua ini terwujud berkat kolaborasi erat antara Habitat for Humanity Indonesia dan Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA).
Secara simbolis, Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menyerahkan Akta Jual Beli (AJB) tanah kepada delapan perwakilan warga, yang disaksikan oleh berbagai pejabat daerah, termasuk Kepala Bappeda, Ujang Sudartono, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Camat Mauk, Khalid Mawardi, Kepala Desa Tanjung Anom, Asbhihani, serta Program Director Habitat Indonesia, Arwin Soelaksono. Penyerahan ini berlangsung di Kelenteng Tjo Soe Kong, Mauk, pada 20 Desember 2024.

Namun, penerimaan sertifikat ini bukanlah sekadar selembar kertas—ini adalah simbol langkah awal menuju perubahan yang lebih besar bagi warga Kampung Tanjung Kait. Program “Revitalisasi Kampung Tanjung Kait” merupakan hasil kerja sama antara Habitat Indonesia, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Bappeda Kabupaten Tangerang, donatur, mitra, serta warga setempat. Program ini bertujuan untuk menghadirkan hunian yang layak dalam bentuk kluster, dilengkapi dengan fasilitas umum yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Tangerang menyambut baik kolaborasi ini, sebagaimana disampaikan oleh Soma Atmaja, “Kami akan selalu mendukung program-program yang melibatkan banyak pihak dan memberi manfaat bagi masyarakat. Kami siap mendorong dan memfasilitasi kerjasama ini agar dapat berjalan dengan lancar.”
Sebagai bagian dari program ini, KOMIDA memberikan pinjaman pembebasan lahan senilai 20 juta rupiah per kepala keluarga untuk 87 keluarga di Kampung Tanjung Kait. Dana tersebut digunakan untuk memperlancar proses pembebasan lahan, yang kemudian akan menjadi hak milik resmi masing-masing keluarga. Setelah proses tersebut selesai, warga menerima AJB sebagai bukti sah kepemilikan tanah mereka.
Inisiatif ini tidak hanya menyelesaikan masalah kepemilikan lahan, tetapi juga membuka jalan bagi terwujudnya rumah yang nyaman dan aman bagi keluarga-keluarga di Kampung Tanjung Kait. Dengan adanya rumah layak huni, bukan hanya tempat tinggal yang lebih baik yang diperoleh, namun juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup serta mendukung perekonomian lokal.
Program ini diharapkan menjadi titik awal bagi warga Kampung Tanjung Kait untuk meraih kehidupan yang lebih sejahtera dan penuh harapan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita semua dapat mewujudkan dunia yang lebih baik bagi mereka.
(kh/av)