logotype
Donate
Untitled design (19)
ID-EN Blog

Caterpillar Foundation Dukung Habitat Indonesia Penuhi SDG Melalui Program Pengembangan Air Bersih dan Sanitasi di Sentul dan Batam

Ketersediaan air bersih dan sanitasi di Indonesia khususnya bagi masyarakat lokal Sentul dan Batam masih merupakan mimpi yang jauh dari angan. Sehari-harinya, mereka masih harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk mendapatkan dan memikul air bersih ke rumah. Tidak sedikit dari mereka memanfaatkan air sumur, namun jika ada kendala di sumur, mereka terpaksa menampung air hujan bahkan mengeluarkan biaya untuk membeli air dari tetangga.

Kondisi ini sangat memprihatinkan ditambah lagi dampak yang menjadikan lingkungan sangat kotor, berbau, dan menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, gatal-gatal, dan lainnya khususnya bagi anak-anak.

Habitat Indonesia, organisasi kemanusiaan yang terus berupaya mewujudkan kehidupan sejahtera bagi masyarakat miskin di Indonesia melalui hunian layak, akses air bersih, dan sanitasi sudah melakukan berbagai program di Sentul dan Batam. Namun kebutuhan masih banyak, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk program berkelanjutan. 

Caterpillar Foundation yang sudah berkolaborasi dengan Habitat Indonesia sejak 2018, kini kembali memberikan dukungan untuk mewujudkan SDG No.6 yaitu menyediakan air minum yang aman dan terjangkau dengan berdonasi sebesar USD 160.000 untuk Sentul dan USD 80.000 untuk Batam.

Program pengembangan air bersih dan sanitasi yang dimulai sejak November 2020 hingga September 2021 pun akhirnya berhasil diselesaikan. Kini sudah berdiri 1 unit akses air bersih di Sentul yang dapat melayani 346 warga (1.100 orang) dan 1 unit akses air bersih di Batam yang dapat melayani 120 keluarga (459 orang). Selain menyediakan akses air bersih, Habitat dan Caterpillar juga mengadakan WASH training di Sentul kepada 300 orang dan mendistribusikan alat kebersihan kepada 120 orang di Batam. 

Paridah, seorang janda yang bekerja merawat bayi tetangga menuturkan “Setiap harinya saya mendapatkan air dari tetangga, namun jika airnya tidak lancar, saya terpaksa membeli air ke kedai, akan tetapi saya tidak selalu memiliki uang yang cukup untuk membeli air. Saya sangat berterima kasih kepada Habitat Indonesia dan Caterpillar yang sudah menyediakan akses air sehingga saya tidak harus membeli air lagi.”

Nursyidah, seorang ibu yang memiliki anak dan cucu sehari-harinya memperoleh air dari sumur. Namun jika air sumur bermasalah, ia terpaksa menampung air hujan. “Saya sangat kesulitan memperoleh air padahal air sangat dibutuhkan terlebih setelah anak saya menikah dan memiliki cucu. Kami membutuhkan 250 liter air per hari. Biasanya saya memperoleh air dari sumur atau menampung air hujan, namun jika air di sumur bermasalah dan hujan tidak turun, saya terpaksa membeli air dari tetangga. Terima kasih Habitat Indonesia dan Caterpillar. Saya sangat bersyukur dengan adanya akses air ini, saya tidak harus menampung air hujan lagi. Saya dan keluarga merasa sangat senang karena akhirnya masalah air dapat diselesaikan dan cucu saya dapat merasakan manfaatnya.”

Dalam melakukan program, Habitat Indonesia selalu melibatkan masyarakat lokal untuk menerima inspirasi, mengetahui kebutuhan, dan potensi mereka. Sebisa mungkin setiap program bantuan yang diberikan merupakan jawaban dari keresahan mereka.

ntt adalah kita
ID-EN Blog

Ground Breaking Program “NTT adalah Kita”

Naibonat, Kab. Kupang, NTT, 14 September 2021 – Badai Siklon Tropis Seroja menghantam area Nusa Tenggara Timur di awal April 2021. Badai laut yang pertama kali sampai ke daratan ini dengan sangat hebat menghancurkan berbagai bangunan, fasilitas umum, dan terutama rumah-rumah warga. Ribuan keluarga terpaksa mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Faktanya hingga saat ini proses pemulihan bagi keluarga terdampak bencana ini masih belum usai. Masih banyak dari mereka yang masih harus berjuang hidup di gubuk-gubuk, tenda-tenda, maupun tempat kerabat dengan fasilitas yang sangat terbatas.

Membuka Acara Peletakan Batu Pertama Program Pengembangan Hunian Bagi Penyintas Bencana Siklon Seroja “NTT adalah Kita” ini, Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia menyampaikan “Rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki pascabencana karena digunakan sebagai tempat berlindung dan memulihkan kondisi, terlebih di masa pandemi, rumah sangat penting untuk terhindar dari paparan virus. Kita pasti merasakan apa yang mereka rasakan. Sebuah dampak positif bisa terjadi bagi keluarga-keluarga penyintas bencana di NTT jika kita semua bersama-sama mengambil bagian. Didorong oleh semangat persatuan sebagai satu bangsa dan saudara di Indonesia, Habitat Indonesia mengajak lebih banyak orang agar dapat berperan membantu mereka”

Pemulihan pasca bencana membutuhkan waktu yang panjang dan butuh dukungan dari semua pihak. Habitat for Humanity Indonesia ingin membantu keluarga-keluarga di NTT pulih lebih cepat dari bencana dengan membangun hunian layak. Berkolaborasi dengan Yayasan Wahana Visi Indonesia, para mitra donatur, Pemkab Kabupaten Kupang, serta masyarakat, Habitat Indonesia akan memulai pembangunan rumah layak bagi keluarga-keluarga yang terdampak. Setidaknya direncanakan dalam satu tahun ke depan akan dilakukan pembangunan 97 rumah dan merenovasi 20 rumah di Naibonat, Oesao, dan Takari, di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Angelina Theodora, Direktur Nasional & CEO Wahana Visi Indonesia, dalam kesempatan lain juga mengungkapkan “Proyek pembangunan 100 rumah hunian ini merupakan kemitraan Habitat for Humanity Indonesia dan Wahana Visi Indonesia untuk memberikan respon yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pascabencana Badai Siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur. Kegiatan peletakan batu pertama hari ini secara simbolis memulai kegiatan pembangunan rumah yang merupakan gambaran positif dari

sebuah komitmen dan kerjasama yang baik antara berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Kupang. Kami harapkan rumah hunian yang aman dan nyaman akan berdampak positif untuk pemulihan keadaan keluarga di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, dan mendukung pemulihan anak-anak pascabencana untuk dapat hidup utuh sepenuhnya.”

Kolaborasi yang dilakukan oleh Habitat for Humanity Indonesia dan Wahana Visi Indonesia berpusat pada pemulihan kondisi masyarakat khususnya di Kabupaten Kupang. Hal ini disambut baik oleh Drs. Korinus Masneno, Bupati Kabupaten Kupang, dalam kata sambutannya “Masyarakat kehilangan rumah akibat Badai Siklon Tropis Seroja di Kelurahan Naibonat, Oesao, dan Takari. Atas nama pemerintah daerah, saya bersyukur atas kasih Tuhan lewat kedua lembaga tersebut dengan kesiapannya membangun rumah layak huni serta merenovasi rumah yang dianggap tidak layak”.

Sampai saat ini masih ada kebutuhan dana bagi pembangunan yang sedang berjalan, segenap masyarakat diajak untuk melihat bagaimana rasa kesatuan sebagai bangsa dapat mendorong perubahan-perubahan besar, terutama proses pemulihan yang lebih cepat bagi mereka yang terdampak bencana di NTT.

Satu Nusa, Satu Rasa, karena NTT adalah Kita!

hfh-ifgc-laborreport2021-jobs_on_average-landscape
ID-EN Blog

Hari Habitat Sedunia

Jumat, 24 September 2021 – Habitat for Humanity Indonesia sebagai bagian dari sebuah Gerakan kemanusiaan global di bahwa naungan Habitat for Humanity International turut menggangungkan Hari Habitat Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Oktober 2021.

Melalui berbagai bentuk program dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Habitat baik di Indonesia maupun di dunia berusaha menyatakan dampak dalam banyak aspek kehidupan dengan berfokus pada isu perumahan. Dampak yang dinyatakan melalui pekerjaan kami melampaui dari bangunan layak untuk tinggal, tetapi juga Kesehatan, pendidikan, dan bahkan perbaikan dan perkembangan ekonomi bagi keluarga yang membutuhkan dan juga bagi negara secara tidak langsung.

Memperingati Hari Habitat Sedunia, Habitat for Humanity dalam laporannya menyampaikan bahwa sektor konstruksi yang didominasi oleh pembangunan rumah ternyata sering diabaikan padahal sektor konstruksi yang didominasi oleh pembangunan rumah justru sangat berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu membangun kembali ekonomi di negara-negara berkembang.

Berdasarkan laporan ekonom di Universitas Pennsylvania, Universitas California Selatan, dan Universitas Washington yang ditugaskan oleh Habitat for Humanity’s Terwilliger Center for Innovation in Shelter, ditemukan bahwa setiap satu juta dolar hasil konstruksi telah menciptakan rata-rata 97 pekerjaan di negara berkembang. Hal itu sebanding dengan 81 pekerjaan yang diciptakan dari setiap satu juta dolar hasil pertanian dan 96 pekerjan yang dihasilkan dari setiap satu juta sektor akomodasi dan layanan makanan. Ada sembilan negara yang termasuk di dalamnya seperti Brazil, Kolombia, India, Meksiko, Peru, Filipina, Afrika Selatan, dan Uganda, termasuk Indonesia.

“Investasi dalam konstruksi perumahan mewakili potensi mutualistis di pasar negara berkembang karena menciptakan sejumlah besar pekerjaan secara lokal, membantu menutup kesenjangan yang membandel dalam perumahan yang terjangkau dan merangsang ekonomi yang lebih besar,” kata Patrick Kelley, wakil presiden Habitat’s Terwilliger Center. “Temuan ini sangat penting bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk memutuskan bidang apa yang harus diprioritaskan ketika mereka bekerja untuk membangun kembali ekonomi yang melemah akibat pandemi COVID-19, terutama di dunia di mana 1,6 miliar orang masih kekurangan tempat tinggal yang memadai.”

Di Indonesia sendiri, konstruksi perumahan bagi keluarga-keluarga berpenghasilan rendah bisa membantu mereka hidup sejahtera, mandiri, dan berkelanjutan, terlebih di masa pandemi dimana rumah menjadi benteng utama terhindar dari virus. Melalui rumah yang layak, keluarga-keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia juga bisa tetap bertahan dan melakukan pekerjaan untuk menjaga kestabilan ekonomi keluarga.

Selama 24 tahun melayani di Indonesia, Habitat Indonesia melalui program pembangunan rumah dan hal yang mendukung rumah telah mendukung lebih dari 165.000 keluarga. Dalam proses penyediaannya, Habitat Indonesia juga melibatkan penerima manfaat dan masyarakat lokal dalam membangun sehingga mereka memiliki kesempatan bekerja.

Temukan informasi lebih lanjut tentang laporan berjudul A Ladder Up: Peran Sektor Konstruksi dalam Menciptakan Lapangan Kerja dan Membangun Kembali Ekonomi Pasar Berkembang pada 4 Oktober 2021 melalui media sosial dan situs web Habitat Indonesia.